Irony - Waktu terus berlalu dengan kejam | Penana

Login

Register

Please use Chrome or Firefox for better user experience!

Comments

Show more...

0

0

Prev

Next

Style

Expand

Menu

coins

Sponsor

Request update

Share

Report

#4

Waktu terus berlalu dengan kejam

griffin cuirass

Apr 24, 2025

93

1 Min Read

kadang gua cuma pengen berhenti sebentar.

berhenti mikir, berhenti pura pura kuat,

berhenti ngikutin ritme dunia yang makin lama makin cepat.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGKSm9Xpcs

gua cuma pengen duduk diam,

menarik napas dalam dalam,

dan bilang ke dunia

“tunggu… gua capek.”

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqf17RkisCo

tapi dunia nggak denger.

nggak pernah denger.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7C9VnYJa3h

waktu tetap jalan,

jam tetap berdetak,

matahari tetap naik dan turun

seolah nggak peduli sama siapa yang tersesat di tengahnya.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4c4oDjYPc

dan gua?

gua masih di sini.

terjebak di antara rasa ingin menyerah

dan kewajiban buat tetap lanjut.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYgjT1t4bb

teriakan pelan yang nggak pernah sampai keluar.

gua ingin istirahat,

tapi rasa bersalah datang lebih cepat dari napas yang sempat gua hembuskan.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUedn0Y1PwJ

gua lelah bukan cuma karena tubuh gua,

tapi karena pikiran gua nggak pernah berhenti berisik.

karena hati gua nggak pernah benar-benar tenang.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjFSKe7Zxx

di dunia yang terus memaksa gua bergerak,

gua merasa makin jauh dari diri gua sendiri.

dan di saat semua orang bilang “waktu akan menyembuhkan”,

gua malah merasa waktu hanya menambah luka luka kecil yang nggak sempat gua rawat.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyG6DRXoRJ

gua tahu gua nggak bisa berhenti selamanya.

tapi gua juga tahu…

gua perlu waktu buat bernapas.

meskipun cuma sebentar.

meskipun cuma dalam tulisan ini.

97Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaMpx4gDLS

ns216.73.217.2da2

0

coins

0 likes Suggest Edits

Be the first to like this issue!

Previous Issue >

Irony

Bookmark!

Request update 0

Table of Contents

#1 Konflik internal dan perasaan yang bertentangan

#2 Hidup itu apa?

#3 Dapatkah itu kusebut kebahagiaan?

#4 Waktu terus berlalu dengan kejam

#5 Cukup tertawa dan selesai?

#6 Arah hidup terlalu kabur untuk dilihat

#7 Harapan dan realita