Minggu pagi yang cerah, di salah satu komplek perumahan elit dibilangan daerah sekitar. Seorang pemuda, em.. boleh dikatakan remaja yang menginjak dewasa tapi bukan berarti dia ababil yang alaynya melebihi batas normal.
Pemuda dengan rahang tegas, rambut hitam kelam, potongan rambut tipis di bagian tepi kanan dan kiri, warna kulit hitam manis, dan memiliki tinggi badan yang proposional berbalut kaos polos putih dan celana traning hingga menutupi mata kakinya sedang melakukan peregangan otot di depan rumahnya.806Please respect copyright.PENANAOS1aZMoyL6
"1, 2, 1, 2..." gumamnya menghitung sambil menggerakkan tubuh bagian atasnya ke samping kanan dan kiri dengan tangan yang di rentangkan secara bergantian. Ketika sedang mengganti gerakkan selanjutnya, memutar tubuh bagian atas sampai batas pinggang memutar ke kanan dan kiri. Tanpa sadar, ekor matanya menangkap sosok gadis manis sedang bersepeda melewati depan rumahnya. Pandangannya terus mengikuti sampai gadis itu berlalu melewatinya, bagaikan waktu yang terhenti sesaat.806Please respect copyright.PENANA16TcZq4R1x
Swuut~806Please respect copyright.PENANA25CxPmSUm5
Kretek
"Aduh!"806Please respect copyright.PENANAETRXDcR02W
...806Please respect copyright.PENANANSlPH9dXYt
806Please respect copyright.PENANALagxlhvti6
806Please respect copyright.PENANA966vaafMTF
806Please respect copyright.PENANAGLNRSC63L9
806Please respect copyright.PENANAGAyUDX1dqP
"Ibu, Bryan berangkat!"806Please respect copyright.PENANAWNSU4AELkW
"Eh? Mas Iyan kok masuk sekolah si? Memangnya udah sembuh?" tak ku gubris pertanyaan Adik kecilku yang berjalan mendekat ke arahku.806Please respect copyright.PENANADJJlVzETxa
Aku berdiri setelah selesai memakai sepatu dan menyampirkan tas ke punggung. Kulirik Roro yang sedang memanyunkan bibirnya kesal karena tak ku tanggapi. Ibu berjalan menghampiriku, memberikan uang saku.806Please respect copyright.PENANAJ0EE37iuEW
"Roro, Mas Bryan sudah sembuh makannya masuk sekolah." Ibu mewakiliku menjawab.806Please respect copyright.PENANApuAjBMrSJt
"Tapi kemarin Mas Iyan sampai merintih-rintih kesakitan gitu. Jalan saja 'nggak bisa." Sanggahnya. Ibu hanya tersenyum lembut, aku pun gemas melihat ekspresinya yang memanyunkan bibir dengan kedua tangan yang terkepal disisi kanan-kiri badanya membuat tanganku terulur untuk mengacak surai hitam tersebut.806Please respect copyright.PENANAZnT2CdW9RO
"Ishh.. Mas Iyan!" pekiknya tak terima. Aku hanya terkikik geli, senang rasanya membuat Roro kesal.806Please respect copyright.PENANA5UtVaHbAjo
"Bu, aku berangkat." Pamitku (lagi) tak lupa mencium punggung tangan Ibuku.806Please respect copyright.PENANAYjTfMx9HBk
"Hati-hati!" Pesan Ibu sebelum aku menapakan kaki keluar rumah.806Please respect copyright.PENANAe4b77GwuUT
"Daah Mas Iyaaan.." begitu pula sapaan selamat tinggal dari Roro yang terdengar manja membuat aku semakin semangat untuk bersekolah.806Please respect copyright.PENANA7s3GxeUsUs
...806Please respect copyright.PENANAaol2JFXm0Y
806Please respect copyright.PENANAmNuLug4YwI
806Please respect copyright.PENANAKEb4xF3leh
806Please respect copyright.PENANAaBL67fFzBB
806Please respect copyright.PENANAPVn8eCuDpT
Hahh.. seperti biasa bangku sampingku kosong. Ada tas tapi pemiliknya hilang entah kemana. Masih 10 menit sebelum bel masuk, kenapa 10 menit terasa lama bila dilalui sendiri? Dan hari ini tak ada fisika, ibu kantin yang biasa menjual bakwan pun sedang pulang kampung, membosankan. Kesel, arrgh.806Please respect copyright.PENANAEtgLpRYJ3T
Kutolehkan kepalaku menghadap jendela, menyangga kepalaku dengan tangan dan sikut yang bertumpu di atas meja. Memandang keluar, dimana sejauh mata memandang hanya ada kabel tiang listrik, gumpalan awan putih yang terlihat tebal dan besar seolah ada sebuah kota yang terbangun di atas sana, sekolompok burung yang melintasi cakrawala dan... bayangan gadis itu.806Please respect copyright.PENANA38MamoeFrJ
Kugelengkan kepalaku.806Please respect copyright.PENANAgR3XIASMKB
"Gila! ini gila!" desisku, lalu menyenderkan punggungku pada badan kursi secara tiba-tiba.806Please respect copyright.PENANAmHncNTx6cl
"Aiisshh.." ringisku ketika rasa nyeri itu datang lagi.806Please respect copyright.PENANAa9rILqbxYc
Bel pun berbunyi dan pemilik bangku kosong itu datang dengan wajah tak setekuk beberapa waktu yang lalu.806Please respect copyright.PENANAuYrgBCKL6y
"Kenapa lo Yan? Ngurutin pinggang gitu?" tanyanya saat melihatku meringis kesakitan, lalu duduk ditempatnya.806Please respect copyright.PENANAReQpcInotf
"Ceritanya panjang bro." Jawabku berusaha menegangakkan posisi dudukku sambil menunggu guru yang datang.806Please respect copyright.PENANAsddDbFk6JO
Selagi menunggu guru dan bel istirahat aku menceritakan apa yang telah kualami kemarin hingga pinggangku terasa ingin copot.806Please respect copyright.PENANA18PaFnZhEn
"Ya Tuhan...," lirihnya iba setelah mendengarkan cerita sebab aku meringis tadi dan menyuruhnya untuk tak memukul punggung secara tiba-tiba.806Please respect copyright.PENANA85RBiMIu4e
"Hahaha, makannya kalau olahraga itu yang benar. Niat mau sehat malah sakit, haha.." tawanya bahagia.806Please respect copyright.PENANAjneH5tqPjg
"Iya iya, terserah." Tanggapku sambil memutar kedua bola mataku malas.806Please respect copyright.PENANAizDiYwPmuC
806Please respect copyright.PENANAWMMaMASjiH
Bel tanda istirahat pun bergema seantero sekolah. Aku bernapas lega karena pelajaran berakhir untuk sesaat walau Dennis meledekku tadi, tapi setidaknya...806Please respect copyright.PENANArTZn8TauxD
Bugh806Please respect copyright.PENANA7K2VuaE3D3
Great806Please respect copyright.PENANAwfVw2tkD09
"Kantin?" tebak Dennis ketika kehadiran Nathan dan Matthew ke kelas.806Please respect copyright.PENANA8P9EvQGngm
"Nat, bisa menyingkir sebentar," pintaku lirih diiringi ringisan. "Nat, punggu gue lagi sakit, onta gelo." Jelasku ketika dia belum juga menjauh.806Please respect copyright.PENANAPrhQi55uyX
"Eh? Lo kenapa Yan? Anjir, dikatain onta gelo gue sama Bryan."806Please respect copyright.PENANAQllmR71JRc
"Sakit bodoh." Balasku.806Please respect copyright.PENANAnTSDn0SeNU
"Sakit? Sakit apanya?"806Please respect copyright.PENANAP1m3R30vRJ
"Pinggang."806Please respect copyright.PENANAxyO8D0rViC
"Encok lo?" Matthew bersuara. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban. Entahlah raut wajahku ini seperti apa, meringis, menahan sakit, mau teriak 'Ibu', bukan di rumah.806Please respect copyright.PENANAofmUyl7dg1
"Habis gulat lo sama Roro?"806Please respect copyright.PENANAj5KgeSDlTy
"Gulat?" gumam Matthew yang masih terdengar olehku.806Please respect copyright.PENANAKlOwoxaNv0
"Eh, gilaaa. Nat, ngomong dipikir dulu kali. Adiknya tuh perempuan. Memangnya lo yang tiap hari bergulat di atas ranjang!" ucap Dennis dengan volume kurang maksimal, aku yakin dia telah menampakkan smirknya kepada Nathan.806Please respect copyright.PENANAbEMDOJQMis
"Njiirr, ngomong disaring dulu kek! ambigu tau 'nggak! Gue tidak setiap hari juga. Semalam saja free, itu sebabnya pagi ini badan gue tidak pegal-pegal." Balas Nathan.806Please respect copyright.PENANAstMT6AYkh6
"Wah bahaya.. gue kira lawan lo seimbang atau paling tidak lebih lemah gitu, taunya... Nat, Nat!" Komentar Dennis sambil beberapa kali tertawa.806Please respect copyright.PENANAQucLcIy7me
"Bacot!" desis Nathan tak suka.806Please respect copyright.PENANAVLj1YDC501
"Marah? Berarti merasa Nat." dan... Dennis memulainya dengan sangat baik –membully Nathan.806Please respect copyright.PENANAVMW8VJqEGw
"Gue tidak –ah.. terserah!" final Nathan menyerah, tepatnya tak meladeni umpan Dennis.806Please respect copyright.PENANABwosphEmUW
Mereka itu tidak tahu tempat, dimanapun dan kapan pun ada kesempatan pasti selalu memulai pertikaian. Aku dan Matthew sudah biasa, tapi teman-teman sekelasku?806Please respect copyright.PENANARpSBiRGbVU
"Hei, kalian bicara apa sih? Kasian tuh Bryan dari tadi meringis," Mathhew yang masih polos pun mencoba menyudahi perdebatan kecil Nathan-Dennis. Matthew pun berjalan mendekatiku.806Please respect copyright.PENANA5PgXEXB6KA
"Yan, mau ke klinik?" tawarnya.806Please respect copyright.PENANAgpxCTKAOL5
"Tidak perlu. Nanti juga baikan, lagi pula sudah di urut." Jawabku. Matthew pun hanya tersenyum mendengarnya.806Please respect copyright.PENANA1Xa2IEGwBr
"Memangnya pinggang lo kenapa Bry? Perasaan hari sabtu masih baik-baik saja." Nathan bertanya setelah duduk di atas meja dan menghadap ke arahku. Dennis bersandar pada meja di sisi kanan, sejajar dengan Nathan dan Matthew mengambil tempat Dennis sebelumnya.806Please respect copyright.PENANAW1edv1uuxx
"Kecelakaan." Jawabku singkat.806Please respect copyright.PENANA64KYUqSjjm
"Hah?! Kecelakaan apa? Dimana?" sembur Matthew yang khawatir, disusul pertanyaan Nathan, "Bagaimana bisa?"806Please respect copyright.PENANAUpT97sEd46
"Rahasia." Jawabku sekenanya seraya membenarkan posisi dudukku.806Please respect copyright.PENANAoTwIO6kSCR
Nathan mendengus sebal lalu menolehkan kepalanya ke arah Dennis.806Please respect copyright.PENANA23tgFFMzsi
"Dennis.. Dennis baik deh! hari minggu jalan yuk! Nanti aku main ke rumah kamu jadi kamu tidak perlu mengeluarkan ongkos jalan." Rayu Nathan dengan suara di imut-imutkan, membuat bulu tubuhku berdiri deketika dan jurus puppyeyes gagalnya. Tolong catat! GAGAL.806Please respect copyright.PENANAMBVEFO2dWA
"Mulai deh Nathan.." tanggap Matthew pedas.806Please respect copyright.PENANA4ff1mjCwuB
"Apaan sih Nat, jijik tau. Pacar bukan, normal gue, normal! Ih, lo mah.." dengan gaya yang berlebihan, Nathan pun hanya memasang ekspresi masamnya ke Dennis.806Please respect copyright.PENANAnyALOmbmkt
"Yang berlebihan itu lo Den." Komentarku. Dennis hanya memasang rampang cengir andalannya.806Please respect copyright.PENANAeMS6jjbTII
"Ouh, kalau begitu gue ajak Gita saja, mau tidak ya dia?" Nathan tak mau menyerah.806Please respect copyright.PENANAMUrbjYPhPk
"Kenapa membawa-bawa nama Gita?!" kejut Dennis.806Please respect copyright.PENANAEO1QD48WdT
"Eitss, suka-suka dong. Masalah?"806Please respect copyright.PENANAzPm9PGtxpx
"Sudah-sudah.." relai Matthew yang peka terhadap situasi, namun tak tak dihiraukan oleh mereka. Matthew menatapku, meminta bantuan.806Please respect copyright.PENANAGePAHXWnvB
"Biarkan saja." Tanggapku tanpa mengeluarkan suara. Yang sepertinya ditangkap dengan baik maksud pesanku olehnya.806Please respect copyright.PENANAb7XeJDFBgN
"Dasar onta Arab!" ledek Dennis.806Please respect copyright.PENANA2OYaIBTnEH
Nathan terlihat skakmat dan sesekali menyumpah serapah atas kalimat yang dilontarkan Dennis. Aku pun mengalihkan pandangan kearah pintu kelas. Sekilas yang terlihat hanya beberapa orang yang sedang bersenda gurau di dekat pintu, dan orang-orang yang berlalu lalang, lalu... gadis itu?!806Please respect copyright.PENANAzm9tevWrkq
Perlahan aku pun berdiri dan berjalan dengan sedikit tergesa ke arah pintu. Ku tengok kanan dan kiri, tidak ada.806Please respect copyright.PENANAkP8zvrUVrE
'Apa salah lihat ya?' pikirku. Kecewa, aku pun menggidikkan bahu dan kembali ketempat dudukku.806Please respect copyright.PENANA0j3nfE0uyq
"Ada apa?" tanya Matthew setelah kembalinya diriku.806Please respect copyright.PENANAR1WxLGhVca
"Bukan apa-apa." Jawabku santai. Matthew hanya ber'oh'ria.806Please respect copyright.PENANAmQHa4LVKUX
"Bwahaha..! Jadi karena itu? Bryan si pecinta bakwan yang mendeklarasikan diri sabagai kekasih fisika, selingkuhannya Asmirandah, bisa jatuh cinta juga?!" ujar Nathan dengan volume cukup keras setibanya aku dari depan kelas.806Please respect copyright.PENANAbxUVYgrL5B
Apa yang telah diceritakan oleh Dennis? Ku tatap Dennis, meminta penjelasan dan yang ditatap hanya menyengir kuda sambil mengangkat tangan kanan berbentuk 'V' dengan jari tangannya. Aku hanya menghembuskan nafas berat, lalu kembali ketempat semula.806Please respect copyright.PENANA1qfm558UaY
"Yan! Serius yang dibilang Dennis tadi? Kok bisa? Memangnya dia cantik banget apa?" Nathan memberondongiku dengan pertanyaannya.806Please respect copyright.PENANAfYp4wejMvo
"Dennis, wah parah 'nggak bagi-bagi sama gue lo ya? Okay fine.." ambek Matthew.806Please respect copyright.PENANA03gENnHqd7
"Ahaha, bacot. Sini sini!" ajak Dennis. Matthew pun mendekat dan Dennis mulai membisikkan sesuatu. Tatapan teman-temanku dikelas sepertinya mulai beralih fokus kemari karena teriakan Nathan, ah.. biarkan saja.806Please respect copyright.PENANAfSE11voP7i
"Oh... bagaimana rupanya? Apa dia gadis idamanmu? Seperti bidadari coffeeku kah?" Matthew pun melakukan hal serupa.806Please respect copyright.PENANAknO36Ednbh
"Bacot lo semua."806Please respect copyright.PENANA2n3fSq2biw
"Gila, Bryan bisa marah," Nathan bertepuk tangan bangga.806Please respect copyright.PENANALMxMgFkyaG
"Jarang gue liat Bryan begini nih, karena cewek doang." Ujar Dennis.806Please respect copyright.PENANAK7Py8lkBEa
"Oh ayolah Bry.. cerita lah."806Please respect copyright.PENANAglvsbICSCP
"Mungkin Bryan masih ragu." Kata Dennis dengan gayanya yang sok tua itu.806Please respect copyright.PENANAJU1qEnUmWq
"Bukankah itu hal yang wajar ketika melihat gandis cantik lewat di depan rumah?" pendapat Matthew.806Please respect copyright.PENANADoyt9L6wYU
"Sudahlah.. kalian terlalu berlebihan memikirkan hal itu," akhirnya akupun mulai bersuara. Hahh, mungkin ada baiknya aku saja yang bercerita.806Please respect copyright.PENANAM1C6rHCMiV
"Dia tidak cantik, tapi manis. Memiliki rambut panjang ikal berwarna pirang coklat, rambutnya yang diikat dua seperti gadis-gadis desa, senyumannya yang menyejukan, bibir merah delima, mata bulat nan jernih..." gawat! Kenapa aku mulai membayangkannya?806Please respect copyright.PENANA1C3Szpme8m
"Eeeii~ sepertinya kita sudah dapat tipe idealnya seorang Bryan Natawijaya Kusuma Diningrat."806Please respect copyright.PENANAUShfxQnNPS
"Memang tipe lo seperti apa Den?" Matthew bertanya. Kami sudah tahu tipe Matthew seperti apa. Intinya, imut, berpikiran dewasa, tak lebih tinggi darinya.806Please respect copyright.PENANA59cOYEEt9d
"Gue sih yang penting baik, kulitnya putih, memiliki postur tubuh ideal coy, cantik... nomor sekian, pintar, apalagi ya?" Jawab Dennis sambil mengelus dagunya.806Please respect copyright.PENANA5FwiGcO1g3
"Memiliki ukuran F size?" celetuk Nathan. Aku sedikit tersentak, F size?!806Please respect copyright.PENANARj5FZoFgEH
"Iya iya boleh tuh, jadi terlihat sek- WHAT?! Najib Abdul Almusthofan, ngomong apa lo barusan? Astagfirrullah... gila."806Please respect copyright.PENANAHCDW6GnVhp
"Hahaha.. bukankah dulu lo pernah bilang ingin memiliki wanita yang seksi, hm?"806Please respect copyright.PENANAT3WIkLs6xS
"F size?" gumam Matthew yang terlihat binggung. Aku hanya menggelengkan kepala, aku mengerti maksud kedua temanku itu.806Please respect copyright.PENANA4l9Xev5WNV
"Ya Tuhan.. gue lupa masih ada anak polos di sini. F size itu... Itu loh yang besar, milik perempuan, ah masa lo 'nggak tahu?" Nathan mulai frustasi menjelaskannya.806Please respect copyright.PENANAxu4vPUeDYy
"Hei onta! Anak polos lo jerumusin juga, parah" ujar Dennis.806Please respect copyright.PENANAikyje0QLLT
"Gue 'nggak sangka, muka Shahrul Khan kw-11, nama Najib, tapi pikirannya mesum, kelakuan amit-amit, ck..ck...." lanjutnya.806Please respect copyright.PENANAR36pYiMlTV
"Bukannya lo yang mesum, Den." Kataku datar sambil melipat tangan di depan dada.806Please respect copyright.PENANAP7IdJ6LIwP
"Haha, Bryan saja tahu. Jika gue punya pacar nanti yang jelas imannya harus kuat, tidak cerewet, pandai memasak, bersifat keibuan, dan tidak galak."806Please respect copyright.PENANASDeb9kRllF
"Kasian.." tanggap Dennis prihatin sambil menepuk punggung Nathan. Aku juga berharap tak dapat yang cerewet, dan sifat yang manja; kekanak-kanakan.806Please respect copyright.PENANAXjepdjlxdf
Matthew mengangkat tangan antusias untuk menebak penjelasan dari Nathan, "Aaa.. gue tahu! Yang dimaksud Nathan, itu 'kan? Iya 'kan? Yang ada di dada wanita, seukuran melon itu."806Please respect copyright.PENANA9IisNhUr3y
Gubrak806Please respect copyright.PENANAUqwenlIG8u
Aku rasa yang polos itu lebih berbahaya.806Please respect copyright.PENANA518I3mdPbI
...806Please respect copyright.PENANAiqQwroGjo8
806Please respect copyright.PENANAlRumuJ5sqi
806Please respect copyright.PENANAVZmmMOQP5p
806Please respect copyright.PENANAqM2EAvh3fK
806Please respect copyright.PENANAJCrwjaiwni
Teng.. Teng..806Please respect copyright.PENANAvvf2jZDBE3
Bel berbunyi Nathan dan Matthew kembali ke kelas mereka, teman-teman sekelasku pada kembali setelah hijrah ke kelas tetangga.806Please respect copyright.PENANAmoRcPyMrer
"Yan, bisa saja perempuan itu tetangga lo, atau tinggal di perumahan yang sama." Ucap Dennis sambil menaruh tas di atas meja untuk mengeluarkan bukunya.806Please respect copyright.PENANA8gqa4rkS3Z
"Mungkin. Siapa yang tahu." Jawabku sekenanya.806Please respect copyright.PENANAZXGht5Mxhl
"Ada rencana nargetin?" pertanyaan yang bagus.806Please respect copyright.PENANAPN3QvqJlLg
"Entahlah," jawaban macam apa itu?806Please respect copyright.PENANAje3tIH5Gg4
"Kita lihat saja nanti." lanjutku dengan nada optimis dan senyum yang terkembang.806Please respect copyright.PENANAFVItD9ppoW
"GI-TAA!" pekikan seseorang di koridor terdengar sampai ke dalam kelas. Dia membungkam mulutnya sendiri; malu, lalu berlari melewati kelasku. Kuperhatikan sekilas gadis itu memiliki rambut pirang coklat, warna kulit kuning langsat, jangan-jangan?!806Please respect copyright.PENANANumIEnLaLb
Aku melebarkan pupilku, tidak mungkin! Dia...806Please respect copyright.PENANATCD6c43Zqx
"Yan, kenapa tegang begitu? Ada apa di luar?" Dennis mengalihkan pandangannya keluar lalu kembali melihatku. Aku menetralkan kembali raut wajahku.806Please respect copyright.PENANAvOOJO7v4nn
"Tidak ada, ehehe.." ujarku dengan senyum garing. Dennis pun terlihat cuek dan kembali membuka bukunya.806Please respect copyright.PENANA6bRpGiANch
Aku jadi teringat percakapan dengan Roro semalam.806Please respect copyright.PENANAry1dG63i1k
"Mas Iyan, Roro rasa Mas Iyan sampe sakit begini karena Mba itu ya?"806Please respect copyright.PENANAIUEkc0ikZ6
"Mba yang mana?" tanyaku sesaat setelah makan malam. Tadi pagi tak lama setelah kejadian itu aku langsung di bawa ke tukang urut terdekat yang sudah terjamin kualifikasinya dan sekarang pingganggu sudah lebih baik walau aku disarankan untuk berhati-hati saat menggerakan bagian pingganggu. Saat ini aku sedang bersantai di sofa bersama Adikku, Roro.806Please respect copyright.PENANAjodz2f5ZGe
"Mba yang naik sepeda. Roro liat kok dari jendela. Mba-nya cantik sih, tapi Roro juga gak kalah cantik. Kayaknya Mas Iyan jatuh cinta pada pandangan pertama yaa?" Terangnya antusias.806Please respect copyright.PENANA9JJQxs1445
"Kamu ini masih kecil, mengerti apa tentang cinta." Balasku tanpa menoleh kearahnya.806Please respect copyright.PENANAnF1CtUX6yL
"Roro pernah lihat kok di tv-tv, cowoknya tuh suka sama cewek itu terus dikejar-kejar sampe jadian. Kalau Mas Iyan suka kejar aja, dia sepertinya cocok sama Mas Iyan."806Please respect copyright.PENANAraOata5cER
Seketika aku menoleh dengan pandangan ngeri, tak lama kedua tanganku mencibit gemas pipi gembil Roro. Dia meronta-ronta tapi tak kulepaskan.806Please respect copyright.PENANAGeIPRaG69Z
Dunia... Adikku sendiri telah merestui dan menjadi korban sinetron. Padahal usianya terpaut 7 tahun lebih muda dariku. Sungguh ironi bukan?806Please respect copyright.PENANAO93KCb7Dwp
806Please respect copyright.PENANAALsRwfXZT8
FIN806Please respect copyright.PENANAovqpYs7znH
806Please respect copyright.PENANARWMERCFQrF
806Please respect copyright.PENANAlZJZdmPxhd