BAB 3: JIKA TAK MAU, AKAN DILAKUKAN OLEH YANG LAIN
1381Please respect copyright.PENANAFCgpsjSfGB
Nayla berdiri kaku di tengah ruang keluarga, wajahnya memanas, jantungan berdegup kencang. Ravel‒ayah angkat yang seharusnya menjadi pelindungnya, malah mempermalukannya di depan saudara-saudara angkatnya dengan menelanjanginya. Dengan tawa yang berlebihan, Ravel memeluk pinggang Nayla erat sambil terus mengocok memeknya, ia melontarkan kata-kata tak senonoh.
1381Please respect copyright.PENANAghumUQX3Fa
“Lihat, betapa manisnya anak angkatku ini! Kalian pasti iri, ya?” Nada candaannya terasa seperti pisau, menusuk harga diri Nayla di depan semua orang.
1381Please respect copyright.PENANAFlHoV5rI1v
“Duh, Ayah, bercanda mulu!” sahut Dira, dengan tawa yang nyaring.
1381Please respect copyright.PENANAMaNTU2UXM9
Namun, tatapan penuh menggoda dari Dira dan yang lain membuat Nayla merasa seperti dihakimi. Alih-alih membelanya, mereka tertawa, seolah-olah Nayla hanyalah lelucon malam itu. Pertahanan Nayla runtuh. Ia merasa kecil, tak berarti, seperti debu di sudut ruangan.
1381Please respect copyright.PENANAMFsdILQbXy
Dengan susah payah, Nayla melepaskan pelukan Ravel. Tanpa menunggu respons, ia berlari menaiki tangga menuju kamar, mengabaikan tawa yang masih bergema di belakangnya. Di dalam kamar, ia menutup pintu, mengunci diri, dan ambruk di sudut ruangan. Selimut tua di ranjang ia tarik, menutupi tubuhnya yang menggigil. Isakan kecil pecah, air mata mengalir deras, membasahi wajahnya yang merah karena malu.
1381Please respect copyright.PENANAYWiAvqlM8r
“Cukup, Ayah!” bisiknya, suaranya gemetar.
1381Please respect copyright.PENANAuEdnlZmQea
“Kenapa aku harus begini?Aku cuma ingin dapat keluarga baru yang baik…” gumamnya pada diri sendiri, suaranya tersendat.
1381Please respect copyright.PENANAt79b8MMJRA
Kay‒anak angkat Ravel nomor 4 pura-pura perhatian dan menyusul Nayla ke kamar untuk menghiburnya. Tiba-tiba, ketukan pelan di pintu memecah kesunyian.
1381Please respect copyright.PENANAfhKIBv5P1E
“Nayla? Ini aku, Kay,” suara lembut Kay terdengar dari balik pintu. Nayla mengusap air matanya, ragu. Namun, ia tak ingin terlihat lemah. Dengan langkah gontai, ia membuka pintu.
1381Please respect copyright.PENANAYCFIDslbxf
Kay masuk, wajahnya penuh perhatian sambil bertanya, “Kamu baik-baik saja? Aku tahu tadi pasti berat buat kamu,” katanya, suaranya lembut seperti sedang menenangkan anak kecil. Ia duduk di samping Nayla, terlalu dekat, hingga Nayla merasa sedikit tak nyaman.
1381Please respect copyright.PENANAsR99TlSAGD
“Aku… aku cuma perlu sendiri sebentar,” jawab Nayla, menunduk, mencoba mengendalikan isakannya.
1381Please respect copyright.PENANARR9r7IgQB6
Kay tersenyum tipis, tangannya perlahan menyentuh pundak Nayla. “Kamu nggak perlu merasa sendiri, Nay. Aku di sini, sebagai kakakmu. Aku peduli sama kamu,” ucapnya, nadanya manis namun ada sesuatu yang membuat bulu kuduk Nayla berdiri.
1381Please respect copyright.PENANAZNHIw1nTHY
Kay mulai merayu Nayla dengan dalih sebagai bentuk kasih sayang kakak laki-laki pada adik perempuannya. Tapi di mata Kay terlihat berapi penuh nafsu birahi. Nayla menggeser tubuhnya menjauh, tapi Kay tak bergeming. Namun, Kay malah merangsek lebih dekat, tangannya kini meluncur ke lengan Nayla, menggenggamnya dengan lembut namun penuh tekanan.
1381Please respect copyright.PENANAUrWuU8I7Aa
“Ayolah, Nay, jangan gitu. Aku cuma mau bikin kamu merasa lebih baik, kamu tahu kan, aku selalu sayang sama adikku yang manis ini,” rayu Kay, matanya menatap Nayla dengan intensitas yang membuatnya gelisah.
1381Please respect copyright.PENANAQLu3pqRvPG
Nayla merasa jantungannya berdegup kencang, kali ini karena cemas. Ia mencoba menarik tangannya, tapi Kay menepis tangan Nayla dengan gerakan cepat, seolah tak ingin kehilangan kendali.
1381Please respect copyright.PENANAEctNpILSUK
“Kak Kay, jangan!” suara Nayla meninggi, tangannya kini berusaha mendorong dada Kay.
1381Please respect copyright.PENANAQ3ghDlmTFy
Kay tertawa kecil, seolah menganggap reaksi Nayla sebagai permainan. “Santai, Nay, aku cuma bercanda,” katanya, tapi tangannya masih mencoba meraih Nayla.
1381Please respect copyright.PENANA9y84mRYRDI
Kali ini, air matanya bukan hanya karena malu, tapi juga karena kemarahan dan ketakutan. Tangan Kay justru menyingkap selimut yang menutupi tubuh Nayla dan mulai mengelus-elus pahanya. Berulang kali ia menelan saliva kala melihat gundukan daging di tengah selangkangannya.
1381Please respect copyright.PENANASPlGhs108a
“Kak, tolong jangan! Lepasin!”
1381Please respect copyright.PENANAian3r2uF4v
Saat Nayla berteriak minta tolong, tiba-tiba Dira masuk dan bergabung, membuat Nayla terjebak dalam permainan mereka. Karena terus berontak, Kay menyuruh Dira untuk membantu memegang kedua tangan Nayla. Kay yang sudah tidak tahan melihat body seksi Nayla, lantas memegang kontolnya yang sudah menegang dan memasukkannya ke dalam mulut Nayla.
1381Please respect copyright.PENANAyziIwTPQXH
“Mppphh… Mpphhh…” Nayla mengulum kontol Kay yang mengeras.
1381Please respect copyright.PENANAEgEZEDsvpP
Tangan Kay tak hanya diam dia sesekali menjambak rambut Nayla sebagai bentuk jika dia sangat menikmati permainan mulut Nayla. Dira yang awalnya hanya memegang tangan Nayla, kini ikut mengocok memek Nayla dengan dua jarinya di belakang sana, membuat tubuh Nayla jadi menggelinjang dan pasrah mendapatkan semua perlakuan ini.
1381Please respect copyright.PENANAS8tS0r0UJ6
“Uhuk…Uhuk…” Nayla melepaskan kulumannya kala sperma Kay menyembur di mulutnya, ada beberapa yang tak sengaja tertelan olehnya.
1381Please respect copyright.PENANAQMLCUBxUTV
Meskipun sudah sekali crot di mulut Nayla, rupanya Kay belum juga puas. Ia menyuruh Nayla melakukan blowjob untuk kedua kalinya. Nayla jongkok di depan Kay dan perlahan mulai mengulum kontolnya sambil sesekali mencubit-cubit dua telurnya yang membuat Kay jadi geli.
1381Please respect copyright.PENANAEYxNjwwi5p
“Ummm… Slrup.. Uhhh…” Nayla terlihat seperi anak kecil yang sedang menikmati es krim.
1381Please respect copyright.PENANA50X86vAfst
Nayla sebenarnya ingin menolak, tapi kekuatan fisik Dira dan Kay lebih kuat darinya hingga membuatnya tak bisa melawan. Dira kini asyik menjilati memek Nayla dan satu tangannya meremas tetek Nayla yang menggantung bagai buah mangga.
1381Please respect copyright.PENANAMw7ZJrm4oI
“Ahhhh… Uhhhh…Shhh…” desah Kay sambil menjambak rambut Mama karena merasa nikmat.
1381Please respect copyright.PENANAr3zvBvXP57
Crot!
1381Please respect copyright.PENANA03V3GjbQvi
“Uhuk! Uhuk!” Nayla tersedak sperma Kay kedua kalinya yang muncrat.
1381Please respect copyright.PENANAZH3WPJd6aA
Sementara itu, di bawah sana Nayla juga sudah merasakan orgasme saat cairan kenikmatan keluar dari memeknya dan membasahi mulut Dira.
ns216.73.216.154da2