4. Jangan Panggil Mama
849Please respect copyright.PENANAwpyLXPDgZC
Semakin hari, hubungan antara Rafa dan Mirna makin dekat dan erat, padahal dulu hubungan anak dan ibu tiri itu agak berjarak. Mirna yang awalnya bersikap dingin kini mulai hangat pada Rafa. Begitu juga dengan Rafa yang awalnya tak banyak bicara pada Mirna, kini mulai sering basa-basi pada Mama tirinya itu.
849Please respect copyright.PENANAbEDD2TV0o8
Kebetulan saat itu hari Minggu, terlihat Mirna sedang menyiapkan makan siang. Rafa yang baru pulang dari futsal dengan teman-temannya, langsung menghampiri Mirna ke dapur untuk basa-basi. Begitu sampai di depan pintu dapur, Rafa langsung menghentikan langkahnya. Ia menelan saliva kala melihat Mirna yang sedang memasak mengenakan hot pants dan tangtop tanpa bra.
849Please respect copyright.PENANAn75llvtJRv
“Buset, pantat Mama semok banget, kayaknya nggak pakek daleman,” gumam Rafa.
849Please respect copyright.PENANAkBpNqCpUAD
“Fa, kamu ngapain diem di depan pintu begitu?” celetuk Mirna yang seketika menyadarkan lamunan Rafa.
849Please respect copyright.PENANA17j99gNbv1
“Eh, anu… Nggak kok Ma.”
849Please respect copyright.PENANA2ZI3K8baYk
Rafa menghampiri Mirna dan pura-pura ngobrol tapi matanya selalu melirik ke arah belahan toket Mirna yang terpampang di depan matanya. Di usia Mirna yang baru 36 tahun, dia terlihat seperti perempuan usia 20 an dengan bentuk tubuh yang masih kencang. Setiap kali tertawa, toket Mirna yang besar dan sintal itu ikut bergetar membuat Rafa ingin meraup susu itu.
849Please respect copyright.PENANAbMwagIhQaa
“Kamu mandi gih, habis itu kita makan siang bersama,” kata Mirna.
849Please respect copyright.PENANAlz6MG3pQEn
Rafa dan Mirna duduk berdua di meja makan menikmati makan siangnya, Rafa mulai berani memuji masakan Mirna padahal selama ini ia rasanya tak nafsu memakan masakan ibu tirinya itu. Merasa tertantang, kini Mirna juga sudah berani menanggapi pujian anak tirinya.
849Please respect copyright.PENANAvEjfQp6k48
“Masakan Mama enak banget.”
849Please respect copyright.PENANAKa4t6eSM2w
“Ah, kamu bisa aja, jangan panggil Mama ah,” celetuk Mirna yang membuat Rafa seketika berhenti mengunyah dan melempar tatapan bingung ke arah ibu tirinya.
849Please respect copyright.PENANAFpxlRGykQU
“Maksud Mama?”
849Please respect copyright.PENANARFxaaii0nx
“Kalau di rumah panggil Mirna aja, kecuali kalau lagi di luar di depan orang lain kamu panggil Mama nggak apa-apa, biar kita lebih akrab aja kalau di rumah,” jawab Mirna.
849Please respect copyright.PENANAwxPg3LF1gs
Rafa tersenyum dan mengangguk, dia mulai merasa tidak ada dinding pemisah lagi antara dirinya dengan ibu tirinya. Setelah makan siang, Rafa kembali ke kamarnya. Dia mau istirahat karena lelah seharian main futsal dengan teman-temannya, hingga tak terasa Rafa ketiduran. Karena sebelum ketiduran dia terus membayangkan Mirna, akhirnya hal tersebut sampai terbawa ke dalam mimpi.
849Please respect copyright.PENANAc1EFOPzQ5G
Di dalam mimpi itu, Rafa merasa sedang berdua dengan Mirna di dapur rumahnya. Hingga tiba-tiba Mirna menggoda Rafa sambil meremas-remas kontolnya. Tangan Rafa mulai menggerayangi bagian tubuh Mirna yang lain. Ia meremas dua gunung kembar Mirna yang besar, sintal dan padat.
849Please respect copyright.PENANAK1NETHMpxn
“Ahhh… Mppphh… Raf, aku pengen ngewe sama kamu,” kata Mirna.
849Please respect copyright.PENANADLGTRhIDN9
Rafa tertawa kecil dan membuka lebar-lebar kaki Mirna dan menggesekkan kontolnya yang tegang ke memek Mirna yang basah.
849Please respect copyright.PENANAKLjnfRKQgz
“Auh… Rafa, jangan digesek doang, cepetan masukin….”
849Please respect copyright.PENANAhYFaokkONy
Rafa lantas mengangkat tubuh Mirna hingga akhirnya wanita itu kini berada di pangkuannya. Tanganya mulai meremas-remas toket Mirna, sedangkan Mirna sibuk menggesek-gesekkan memeknya yang gatal ke kontol Rafa. Baru foreplay saja, mereka berdua sudah basah oleh cairan kenikmatan. Karena udah nggak tahan, Mirna perlahan memegang kontol Rafa yang sudah tegang dan memasukkan ke dalam memeknya yang basah.
849Please respect copyright.PENANANgxRgJ3Os6
“Uhhhh…. Ahhhhh… Shhhh…. Gede banget, sampek nggak muat masuk memekku.”
849Please respect copyright.PENANAd4uXkphjMV
“Fa… Ahhh… Enggghhh… Ohhhh…” racau Mirna seperti orang yang hampir gila karena merasakan kenikmatan ini.
849Please respect copyright.PENANA0M3wNEcsfV
“Uhhh.. Fa, faster… Ngghhh…”
849Please respect copyright.PENANACgKuRaVUG4
“Iya Mirna, aku bakal puasin kamu….”
849Please respect copyright.PENANAbb3g0v2hjL
Toket Mirna bergetar hebat kala Rafa menggenjot kontolnya ke memek Mirna. Mirna berteriak keenakan dan terus menjambak rambut Rafa.
849Please respect copyright.PENANABBNsC4EiFw
“Auhhhh…. Ahhhhh….”
849Please respect copyright.PENANANEVfx7UmjD
“Shhhh… Mirna…. Ngghh…”
849Please respect copyright.PENANAebXQG8tHjx
Rafa semakin mempercepat temponya hingga membuat payudara Mirna bergetar hebat yang semakin meningkatkan nafsunya. Tanpa Mirna sadari kakinya mengunci pinggang Rafa hingga membuat kontol Rafa semakin mudah masuk melesat ke dalam memeknya.
849Please respect copyright.PENANAGowQAITx8X
Tanpa Rafa sadari, dia sedang dalam keadaan mimpi basah tapi suara teriakan dan desahan itu terdengar sampai ke kamar Mirna yang membuat dia penasaran. Saat membuka kamar Rafa, Mirna mendapati Rafa masih dalam keadaan tidur tapi badannya menggelinjang sambil menyebut nama Mirna.
849Please respect copyright.PENANAEDpW64Tadk
“Ngghhh… Oh, Mirna memek kamu sempit banget,” racau Rafa.
849Please respect copyright.PENANAMk8HecyidC
“Hah, jangan-jangan Rafa lagi mimpi basah,” gumam Mirna sambil menatap ke celana boxer Rafa yang sudah basah.
849Please respect copyright.PENANAtlmCbnhbny
Mirna menatap Rafa yang masih tidur sambil mengigau itu sambil senyum-senyum sendiri. Selama ini Mirna sudah menduga kalau diam-diam Rafa suka membayangkan main seks dengan dirinya. Hingga akhirnya beberapa saat kemudian Rafa terbangun setelah merasakan sperma yang menyembur dari kontolnya hingga membuat celana boxernya basah kuyup.
849Please respect copyright.PENANAuu6YCQH8ZE
“Astaga, Mirna!” sontak Rafa kaget karena melihat Mirna sudah duduk di samping ranjangnya sambil tertawa kecil.
849Please respect copyright.PENANAGabso6cvlV
“Kamu habis mimpi apa sih, Fa? Kok sampai ngompol gitu?” celetuk Mirna sambil cekikan.
849Please respect copyright.PENANAfmgOEuqgWY
“Eng… Anu, nggak kok, nggak mimpi apa-apa,” jawab Rafa langsung beranjak dari kasur ke kamar mandi.
849Please respect copyright.PENANAzNtit1pNWh
“Yang bener cuma mimpi biasa? Kok sampai teriak-teriak manggil namaku,” ujar Mirna yang membuat Rafa jadi makin salah tingkah karena ketahuan mimpi basah siang bolong begini.
ns216.73.216.166da2