x
Wajah cantik Jesslyn basah, terguyur air mata yang sulit dihentikan. Hampir setiap menit Jesslyn melihat jam. Waktu acara sudah terlewat jauh. Satu persatu tamu undangan pun meninggalkan tempat acara. Sudah lama sekali ia menunggu kedatang Max. Namun, mempelai prianya tak juga datang.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFW4uBd8KR
“Brengsek!” Pekik Ron menendang tiang dekorasi yang hanya setinggi pinggangnya.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHucYIY3Aw
Prang!!! Seketika suara gaduh menggelegar, memenuhi ruang tunggu mempelai wanita. Ron sangat marah melihat putri satu-satunya sedih.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9DCyroS6G
“Sebenarnya apa yang bajingann itu inginkan?!!!” Mengeram membayangkan wajah Max. “Aku akan mematahkan lehernya, tidak peduli bajingan itu adalah anak tuan sekalipun.”
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DjdmoOVuO
Jesslyn menatap wajah ayahnya yang merah padam. Kepala menggeleng, tak ingin sang ayah menyakiti kekasihnya.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TaJHj0IVg
Tiba-tiba terdengar suara mengelegar. “Aku yang akan mematahkan lehernya terlebih dahulu sebelum kamu melakukannya, Ron.” Suara berat itu berasal dari ambang pintu. Terdengar tegas dan mengintimidasi.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7szzkggKHz
Ron menoleh, melihat tuan dan nyonyanya datang. “Maaf, Tuan, Nyoya. Saat ini kami sedang tidak ingin melihat kalian.” Amarah Ron terhadap Max, berimbas kepada kedua orang tuanya yang tidak tahu menahu.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yvFsXeCAL
“Kamu memang pantas marah kepada kami, Ron. Sebenarnya, kami juga sangat malu menunjukan wajah kami kepada kalian. Untuk meminta maaf saja kami tidak sanggup, tapi Jessy juga putri kami. Sebagai orang tua kami harus ada saat dia bersedih,” jawab Jackson.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXP7uUlkP8
Mendengar penjelasan Jackson, Tangis Jesslyn pecah, tubuhnya luruh ke lantai. Berjongkok sambil memeluk lutut. Tubuh rapuh itu berguncang, bahunya naik turun seiring isakan. Suara tangisnya terdengar sangat memilukan.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuMLdtLjp1
Yasmine, ibu dari Max juga menghampiri dengan cepat. Begitu juga Cassandra, ibunda Jesslyn. Mereka membelai punggung Jesslyn dengan lembut berupaya menenangkan.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakYaghCjj4
Jesslyn mangkat wajahnya. “Mommy, Max pasti datangkan? Dia sudah lama menantikan hari ini, dia pasti datangkan?” racau Jesslyn menatap Cassandra dan Yasmine bergantian.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqfNmQyq3s
Yasmine tidak tahu harus menjawab apa. Entah apa yang anak sulungnya lakukan sampai tidak hadir di hari pernikahan. Sebenarnya apa yang terjadi pada Max?
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlV9dIN3KPa
“Mommy Yas, Max sangat menyayangimu. Dia pasti menjawab panggilanmu, tolong katakan padanya untuk datang. Aku sudah menunggunya sejak tadi. Ayo Mom, masih belum terlambat. Tolong minta Max datang.”
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThkR3BNsYC
“Jess, cukup! memangnya apa yang kamu harapkan dari pria seperti itu!” bentak Ron, muak mendengar racuan putrinya yang mengemis kedatangan Max.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡau5ryk0iew
Yasmine memejamkan mata dengan erat. Hatinya sakit mendengar putra kesayangan dihina. Tetapi, tak bisa membela karena Max memang salah.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp76fEcjFxf
Dengan cepat Jesslyn berdiri, berlari menghampiri daddynya. “Tidak, Dad. Max bukan pria seperti itu. Dia sangat mencintaiku, dia pasti datang.”
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhpQDAl4Rk
“Jess, Cukup. Dimana harga dirimu?”
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4s0GDZvmp
“Harga diri?” Jesslyn tersenyum miris lalu tertawa frustasi seperti orang gila. “Sudah tidak ada, Dad. Aku sudah menyerahkan semuanya pada Max.”
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsF7Vjil1BE
“Jesslyn.” Prak!!! Wajah basah Jesslyn terhempas. Satu tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Semua orang tercengang, itu adalah kali pertama Ron menampar Jesslyn.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQjLoJpIGe
Segera, Cassandra, Yasmine, Jackson dan Daisy menghampiri Jesslyn untuk mmeriksa keadaannya. Cassandra melihat pipi Jesslyn yang memerah dan langsung memeluk erat.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0WhC0HMCK
“Cukup Ron! Kendalikan dirimu jika tidak ingin menyesal,” tegas Cassandra memperingati. Ron memalingkan wajah.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsXJ3pgPjI
“Jika membutuh pelampiasan, kamu bisa menghajarku, Ron. Jessy tidak bersalah.” Jackson ikut menimpali.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivct7OldKn
Ron melirik tajam sambil mengepalkan tangan erat-erat, siap menghantam wajah tampan tuannya yang sangat mirip dengan Max.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBT9RVVuav4
Dua tatapan tajam saling beradu. Yang satu murka dan yang satu lagi siap menerima pukulan.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59eMnErREo
Tiba-tiba tangan lembut meraihnya. Jesslyn menggeleng, meminta ayahnya untuk tidak melayangkan tinju. “Jangan rusak hubunganmu dengan Daddy Jackson hanya karena aku. Hubungan kalian sangat berharga, Dad. Kumohon," pinta Jesslyn memelas.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQmxidneJb
Hati besar putrinya membuat Ron melunak. Dia menghela napas seraya melepas amarah. Kepalan tangan terbuka, lantas beranjak. Baru tiga langkah berjalan Ron berhenti.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2KrtWkx2d
Tanpa memutar tubuhnya ia berkata, “jangan coba mencegahku untuk menghajar pria itu,” pintanya kembali berjalan. Ron sampai tak sudi menyebut nama Max.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn93Iwtud3F
Semuanya menatap kepergian Ron. Pria paruh baya itu memang butuh menyendiri untuk menenangkan pikiran.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5E5PQanrt
"Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat, Jess," pinta Jackson.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsf1LslG44
"Tidak, Dad. Bagaimana jika Max datang?" tolak Jesslyn cepat. Ia sangat yakin kekasihnya akan datang.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqO2DWN2Psc
"Daddy akan memerintah orang untuk berjaga di sini. Jika Max datang, daddy akan langsung menghubungimu." Jackson hanya beralasan untuk membuat Jesslyn tenang dan segera mau pulang. Padahal ia sendiri yakin jika putranya tidak akan datang.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxn14Arb4t
"Sungguh, Dad?"
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoxS01p0Ew
Jackson meraih tangan Jesslyn, "ya. Sekarang kamu tunggu saja di rumah."
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVUCCoqoUN
Jesslyn berhamburan memeluk Jackson. Meski bukan ayah kandung. Hubungan Jesslyn dan Jackson sangat dekat. Jackson dan istrinya sudah menganggap Jesslyn sebagai putri mereka. Yang meminta Jesslyn memanggil daddy dan mommy saja dirinya dan sang istri.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLy1nXWNpkp
"Tolong tetap cari Max, Dad. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Max sempat terlihat murung kemarin."
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kNShcJC8N
"Tentu, Baby."
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdj9T4feE3
"Kumohon jangan marahi Max saat dia kembali. Max pasti memiliki alasan yang kuat."
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWuszFsAJa
Jackson menghela napas berat, tak yakin bisa menahan diri untuk tidak menghajar putra bodohnya.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zQVEB1ZWx
"Kumohon, Dad," ulang Jesslyn memelas.
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoNq5F7cO8
"Baiklah, tapi jangan minta daddy untuk menghentikan daddy-mu memberi Max pelajaran."
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrxV95nWyt
Jesslyn mengangguk lemah, "ya, daddy Ron tidak bisa dihentikan."
390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9RoFE4BEM
-tbc-
Mohon maaf jika terjadi kesalahan pengetikan.
Silahkan tegur saya lewat komen☺
ns216.73.216.24da2
