Gadis berjepit rambut bunga terompet jingga menyusuri Hutan Atlana di pulau cantik, Na’s Island. Suara burung hitam yang hendak pulang ke rumah serta jingganya langit dengan mentari mengucap selamat tinggal menjadi pengiring langkah gadis muda itu. Jari jari mungil yang kuku manisnya merah muda menggenggam lonceng kecil yang warnanya senada dengan gaun yang dia kenakan. Raut perempuan tinggi tak lebih dari satu setengah meter itu harap harap cemas.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAP0yLoyZyB
Matanya bergerak gelisah kesana kemari memastikan tidak ada binatang buas ataupun pemburu. Hati kecilnya menerka, perasaannya tak enak ketika telinga mendengar bisik bisik kecil dari jejak yang seperti tengah berjalan mengikuti gadis itu dari belakang. Dengan panik ditolehkannya sendi lehernya cepat. Bibir bawahnya digigit saat pandangannya menyapu sudut dibelakang.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3CdO9unjg
Kakinya perlahan mundur. Langkah tercapai sepuluh kali sampai gadis itu yakin untuk kembali berbalik badan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwb1DTWtI0
KREK
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmK9kF7EEN
Tak sengaja sepatu kayu yang terpasang di kaki anak muda itu menginjak sesuatu dan menimbulkan suara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8ywnyBbg1
Seketika itu kakinya tertarik dan badannya seolah terpeleset jatuh ke tanah. Sebuah perangkap menangkap dirinya. Potongan ranting yang jatuh dan tanaman putri malu yang berduri telah membuat luka di kaki mulus gadis itu. Gaun merah jambunya pun kotor oleh tanah dan bagian bawahnya robek serta ada beberapa jahitan yang terlepas.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cfOesbYQm
Malam datang. Langit mulai gelap dengan bintang yang enggan muncul hanya untuk membuat gadis cemas ini tak merasa sendirian. Lolongan serigala yang menakutkan terdengar jelas di telinga perempuan bernasib naas itu. Ketika ekor matanya melirik, dilihatnya gigi gigi tajam itu menyeringai. Langkah pelan namun pasti dari hewan buas ini semakin menegangkan suasana.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTA8wan1Ii
Satu lompatan saja serigala itu dapat menangkap mangsa hari ini. Gadis kecil itu hanya bisa menutup mata.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXANiw5AxQ
WUSSH
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHTUyR8KAs
Sesuatu melesat dengan cepat di depan wajah perempuan yang terduduk lemah di tanah. Heran si serigala tak kunjung menyergap dirinya, mata gadis kecil perlahan terbuka. Setelah cahaya masuk iris matanya sempurna, dibuatnya melotot sampai sampai bola mata biru langitnya hampir keluar.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbeg9Op3Km
“Kau tidak apa apa?” suara lelaki itu mengalihkan keterkejutan sang gadis. Dengan cepat ia menoleh mendapati laki laki tinggi tegap berpakaian casual modis dilengkapi sepatu kulit yang kinclong.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvn76HAKUjp
Ada pesan lega dirasa oleh hayati gadis itu ketika datang penyelamat yang menghindarkan dirinya dari maut. Rasa sakit yang membuat darah keluar dari kulit gadis kecil memaksanya untuk menitikan air mata cengeng tanpa suara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw54kR4KIiu
Tak pikir panjang, lelaki dengan busur panah di tangannya itu langsung meletakkan sembarang benda yang melesatkan panah ke serigala tadi dan merengkuh gadis di hadapannya yang tengah menangis ke dalam pelukannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgP6mWV8vH
***
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWroY0myUt
Entah apa yang terjadi, waktu seakan tak kenal ruang dan hayati gadis kecil terbang ke atas awan. Bagaimana tidak? Tiba tiba saja sekarang tubuhnya tak menapak tanah dan terangkat dalam gendongan depan pangeran yang menyelamatkannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqg0sc4uFf
Mulut gadis itu ternganga kagum memandang ukiran indah ciptaan Tuhan di depannya. Wajah tampan seperti pangeran berkuda putih dalam dongeng dengan mata bulat hansel, bibir tipis berisi, alis tegas nan cukup tebal, hidung mancung, pipi tirus dan rahang tegas menambah kesan wibawa.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGiIPa4rnV
Mata lelaki tampan itu yang tadinya menatap lurus ke depan kini menoleh pada sang gadis yang tengah memperhatikannya. Malu karena ketahuan, secepat kilat gadis kecil menutup mata dan pura pura tidur. Laki laki jago memanah tadi tak sebodoh itu. Melihat tingkah gadis bergaun merah muda ini yang menurutnya menggemaskan, bibirnya melengkungkan senyum manis.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkU6tgtsAQu
Tak terasa sampai di halaman rumah megah si laki laki. Semakin dipercepat langkah kaki proporsionalnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUGGoxFqM3
“Bersihkan area Na’s Island dari perangkap sialan! Cari semua pemburu di hutan Atlana, dan usir mereka! Kalau melawan, bunuh saja!” perintah itu terlontar ketika laki laki bersepatu kulit itu baru saja masuk gerbang dan disambut pagar betis pengawal.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcM1NLzYEPR
Mengindahkan perintah tuannya, para pengawal tadi bersiap menyusuri hutan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sd5jnbpxA
“Bukakan kamar untuknya!” buru buru ucapan laki laki yang disegani ini ditanggapi pelayan yang memakai baju setelan seragam.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMqPjnu20DW
“Maaf Na’s, kamar tamu maksud tuan, atau kamar Na’s..” ragu salah satu pelayan itu bertanya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhQylCo6WG
“Jamarku, sekarang!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Q0GqPXqwy
“Baik, Na’s Lucas”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLSJNDvl5N
***
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJb3qzhfD4l
Tubuhnya merasakan empuk nan nyaman. Suara bisik bisik ramai tak jelas didengar gadis dengan kondisi tak karuan ini. Matanya penasaran terbuka sedikit untuk mengintip. Dilihatnya ada 6 orang berbaju sama dipadukan dengan rok hitam merah semua mengelilingi dirinya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXElORyjgv
Dua diantaranya mengangkat tangan dan menyekanya, dua lagi kebagian tugas di kaki, dua yang lain mengurus luka luka di tubuh gadis itu. Dua pelayan baru saja datang membawa gaun merah muda bersabuk pita putih dan sepatu kaca mutiara tanpa hak. Selanjutnya perempuan itu merasa risih dan dibuat tak berdaya ketika para pelayan tadi mengganti pakaiannya yang sudah lusuh. Tak lupa rambut hitam legam ditata rapi dengan jepit bunga terompet jingga masih terpasang disana.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSV6UPhRrs4
Sekarang gadis itu merasa nyaman dengan keadaannya yang bersih dan rapi. Matanya terbuka sempurna saat para pelayan selesai melaksanakan tugas. Pintu ruangan yang diketahui sebagai kamar pangeran penyelamatnya ini tertutup, namun tak lama kemudian engsel pintu ber cat putih itu bergerak dan menampakkan sosok penyelamat hidup gadis yang kini terbaring di ranjang. Sama seperti sebelumnya, cepat sepasang mata gadis muda ini tertutup tidur.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZwlDf4lQF
“Aku tahu kau hanya berpura pura” kekehan kecil lelaki yang disapa Na’s Lucas seraya duduk di pinggiran ranjang menghadap ke gadis yang menurutnya lucu ini.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWLyv5Wzj0
Yang disindir pun akhirnya membuka matanya dan memposisikan tubuhnya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefgH9S1sQu
“Siapa kau? Maksudku.. siapa namamu? Kau berasal dari mana? Datang bersama siapa? Apa kau baik baik saja? Bagaimana luka luka mu? Apa pelayan merawatmu dengan baik? Bagaimana bisa kau berada di hutan Atlana? ” tatapan lekat Lucas khawatir melontarkan banyak pertanyaan. Sang gadis hanya diam membalas tatapan orang yang menyelamatkannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpxx63TZM5
“Oh.. maaf, membuatmu bingung” tangan kanan Lucas menggaruk tengkukya yang tak gatal dengan kikuk.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXvhnXI67U
“Aku Lucas, siapa namamu?” kini tangannya terangkat untuk mengajak gadis di depannya ini bersalaman.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIHUjr33mf
Tetap tak membuka mulut, tangan gadis itu malah menunjuk lingkaran putih di luar jendela yang bersinar sendirian.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bEUm40830
“Bulan?” mengikuti arah yang ditunjuk, Lucas yang masih setia mengajak salaman ini menerka apa yang dimaksud gadis itu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4WNj5rIwa
Gadis muda itu menyalahkan tebakan dengan menarik jepit rambutnya dan memberikannya pada tangan Lucas yang terangkat meminta untuk disambut.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SQm2W9IQk
“Fleur, berarti bunga” baca Lucas di tulisan kecil jepit bunga warna jingga di tangannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEOki3mPu0
“...lune” ucapan lelaki tampan itu mengalir mengikuti pikirannya. Gadis dihadapannnya tersenyum dan mengangguk semangat.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxFTp3Q8fi
“Jadi namamu Lune?” kembali memastikan lelaki berambut coklat gelap ini bertanya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeIfqZfQW0
Membalas dengan satu anggukan membuat Lucas berpikir bahwa gadis di depannya ini tidak bisa bicara.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfrR0cDFF0
“Kalau aku panggil Lun...” ucapan Lucas terpotong.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhLHhaeiQa
“Na’s Lucas, Na’s Adras ingin menemuimu” suara dari balik pintu kamar Lucas mengalihkan
perhatian dua anak muda ini.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TV7zvSzLw
“Ada apa paman?” ucap Lucas selepas bergegas membukakan pintu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBAjctuaw2
“Aku dengar ada seseorang yang membuatmu mengarahkan pengawal untuk memberantas perangkap dan pemburu” senyum jelas Adras saat berbicara dengan suara bariton tuanya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KjtS0DOtP
“Em.. aku.. bukannya.. aku tidak..” Lucas memang hanya bisa terlihat seperti anak kecil yang penakut dihadapan kakeknya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKcBxMB587
“Hahaha.. dimana gadis itu?” Adras hanya bisa tertawa geli melihat cucunya yang gugup.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrV0mcTYMr6
Tanpa membalas dengan ucapan, Lucas langsung mempersilakan kakeknya untuk bertemu gadis itu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KUj0dxwtv
“Namanya Lune..” Lucas memperkenalkan perempuan muda yang kini buru buru bangun dari tempat tidur dan berdiri kemudian membungkuk untuk mengucap salam.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTuxbKsiJk
“Tapi aku memanggilnya Luna” mata Lucas melirik gadis yang saat ini masih membungkuk.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHdntMrmpn
Ucapan yang terpotong dari Lucas tadi adalah izinnya untuk memanggil gadis itu Luna. Kebiasaan Lucas yang ingin menyebut orang lain sesuka hatinya. Katanya dia mau menanggil orang lain dengan nama yang hanya diutarakan olehnya saja. Seperti dirinya yang menyapa kakeknya sendiri dengan paman. Alasannya kakek Lucas yang sudah hampir kepala 6 itu masih berjiwa muda dan semangatnya bahkan melebihi api Lucas.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoqxtynTxl
“Paman Adras, Luna adalah temanku yang baik. Dia bukan pembohong, karena tidak bisa berbicara” lapor Lucas menjadikan Luna menjadi temannya seraya menggenggam tangan gadis yang seketika itu terkejut dan memposisikan tubuhnya berdiri tegap.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGM56lvGFh
“Bohong bukan dari lisan, tapi mata. Kau memiliki mata yang bagus, gadis muda,” senyum Adras manis penuh selidik.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxcG4oXjvn
Dalam hati kecil Adras berkata pernah menemui seseorang bermata biru langit sebelumnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2g4MtBZQQ
