Hari-hari berikutnya, Fatma sibuk menyusun agenda penelitiannya setidaknya, itulah yang ia katakan kepada diri sendiri.
514Please respect copyright.PENANARdRdZT0t9s
Di layar laptopnya, dokumen berjudul "Studi Etnografi: Kehidupan Pemulung Kota" terbuka, tapi lebih banyak kosong daripada terisi. Jarinya mengetik dengan gugup, lalu berhenti, menghapus, mengetik lagi.
514Please respect copyright.PENANAqBkwNiqFqt
"Observasi partisipatif selama 3 bulan," tulisnya, lalu menggigit bibir bawah.
514Please respect copyright.PENANA6ZSd8qNbhy
---
Fatma membeli beberapa barang "untuk penelitian":
- Sleeping bag tahan air "Untuk tidur di gubuk itu," katanya dalam hati, meski bayangan pemulung tua itu mengintip di kepalanya.
- Pakaian sederhana beberapa baju dan jilbab. "Agar tidak mencolok," bisiknya, meski tetap memilih yang tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya.
- Recorder kecil dan sebuah kamera kecil "Untuk dokumentasi wawancara,".
514Please respect copyright.PENANAEcg5BwuuXX
Ibunya menelepon, menanyakan penelitiannya. Fatma menjawab dengan cepat, suaranya hampir melengking. "Iya, Bu, biasa saja. Tidak berbahaya."
514Please respect copyright.PENANAyAyezy0Rny
---
Malam terakhir sebelum keberangkatan, Fatma berdiri di depan cermin, mengenakan salah satu baju yang ia siapkan kaos abu-abu longgar yang masih memperlihatkan bentuk payudaranya, jilbab tipis yang tak sepenuhnya menutupi lehernya.
514Please respect copyright.PENANAIvkX595vTM
"Aku melakukan ini untuk ilmu pengetahuan," ujarnya pada bayangannya sendiri.
514Please respect copyright.PENANA6qfO9CwemW
Tapi ketika ia menutup mata, yang terlihat adalah tangan kasar pemulung itu, imajinasinya sendiri menggambarkan bagaimana rasanya jika jari-jari itu menyentuh kulitnya yang halus.
514Please respect copyright.PENANAPENpWAOwCi
Dadanya naik turun cepat.
514Please respect copyright.PENANA0f92q1f1FZ
"Apa yang aku pikirkan..." Ia menepuk pipinya sendiri, mencoba mengusir pikiran itu.
514Please respect copyright.PENANAGbq9dNCChS
Tapi kenapa semakin ia larang, semakin menjadi?
514Please respect copyright.PENANAFPG8RrPAlt
---
Sebelum tidur, ponselnya berdering. Sebuah pesan dari nomor tak dikenal:
514Please respect copyright.PENANAKSGAHVb3dn
"Gubuk ini menunggumu."
514Please respect copyright.PENANAJvYfNDpwcW
Fatma menjatuhkan ponselnya seperti tersetrum. Itu adalah nomor dari pemulung tua itu.
514Please respect copyright.PENANAbAKHiiHIDQ
Sebaliknya, ada kegelisahan yang mendebarkan di perutnya, seperti sebelum terjun ke sesuatu yang ia tahu salah tapi tak bisa menolak.
514Please respect copyright.PENANAX1Ld32M6AV
Ia memungut ponselnya, jarinya menari di atas layar. Ia ingin membalas, tapi apa?
514Please respect copyright.PENANAB3JUizw9O7
Akhirnya, kata yang ia kirim:
"Iya besok, Saya datang pak"
514Please respect copyright.PENANAm2LNWbYlnE
Pagi itu, Fatma tiba di pemukiman dengan tas ransel berisi semua barang yang ia persiapkan. Jantungnya berdegup kencang ketika melihat pemulung tua itu sudah berdiri di depan gubuknya, seolah telah menunggu.
514Please respect copyright.PENANAVZdxiLYPKy
"Kau datang," ujarnya, senyumnya mengembang. Matanya mengamati tas yang dibawa Fatma dengan sorot licik.
514Please respect copyright.PENANA8t4N4o2jio
Fatma mengangguk kaku. "Saya siap untuk penelitian ini."
514Please respect copyright.PENANAvFS8c4ep1v
Pemulung itu mendekat, bau tanah dan keringatnya menusuk hidung Fatma. "Kalau mau jadi bagian dari kami, kau harus hidup seperti kami." Tangannya tiba-tiba meraih tas Fatma, dan membukanya. "Ayo ke pasar."
514Please respect copyright.PENANAAhcfU0WV4v
**Pasar Loak: Penjualan Paksa**
Pasar loak itu ramai, bau anyir barang bekas memenuhi udara. Fatma berdiri kaku sementara pemulung tua itu dengan cekatan menggelar semua barang bawaannya di atas terpal kotor.
514Please respect copyright.PENANATf4f2LXEkQ
"Sleeping bag masih bagus, beberapa pakaian ini, kolor dan beha mu, kita jual saja, kamu tidak butuh seperti ini," gumamnya, lalu melemparkan pandangan ke arah Fatma.
514Please respect copyright.PENANAP874fbuTSr
"Kalau mau tinggal di sini, kau harus pakai apa yang kami pakai."
514Please respect copyright.PENANAi7JPkMvnEA
"Jilbabnya boleh kau simpan," ujarnya tiba-tiba, seperti memberi keringanan. Fatma tak mengerti, tapi ia tak berani protes.
514Please respect copyright.PENANAvkFWkCglAP
Dengan uang hasil penjualan barang-barang Fatma, pemulung itu membeli:
514Please respect copyright.PENANATeBg523739
- Training ketat berbahan kaus tipis yang akan membentuk tubuhnya dengan jelas.
- Baju bekas yang sedikit kekecilan lengan pendek dan bahan yang menekan dada dan pinggulnya.
- Beha bekas yang talinya longgar, warna kuning kecokelatan, dan hampir putus di beberapa bagian.
- Kolor usang yang elastisitasnya sudah mengendur.
514Please respect copyright.PENANAolHZQONYHO
Fatma memegang baju-baju itu dengan jijik, tapi pemulung itu hanya tertawa. "Inilah kami. Kau mau mundur sekarang?"
514Please respect copyright.PENANAis0BaMcfDd
Fatma menggigit bibir. "Tidak."
514Please respect copyright.PENANAl7NHL4mb9W
**Perjalanan Pulang**
Di tengah jalan, pemulung itu tiba-tiba berhenti di depan tumpukan sampah.
514Please respect copyright.PENANAxg8CTYxXmO
"Ambil karton-karton itu," perintahnya, menunjuk kardus bekas yang lembap dan bau.
514Please respect copyright.PENANA6zV3U5GczF
Fatma terpaku. "Untuk apa?"
514Please respect copyright.PENANAZZVT9Erx3I
"Itu alas tidurmu. Kami tidak punya kasur mewah."
514Please respect copyright.PENANArObTOqRvA1
Dengan perasaan hina, Fatma meraih karton-karton itu. Pemulung itu mengamatinya dengan puas, seperti seorang pelatih yang melihat muridnya mulai patuh.
Sesampainya di gubuk, pemulung itu melemparkan baju bekas ke arah Fatma.
514Please respect copyright.PENANAHoEt3DQx6P
"Ganti. Sekarang."
514Please respect copyright.PENANAUrl3wyQS7S
Fatma tercekat. "Di sini?!"
514Please respect copyright.PENANAsCLsVLZWuI
Pemulung itu menyilangkan tangan, tak bergeming. "Ini gubuk, bukan mall atau rumah mewah, ada ruangan gantinya ?"
514Please respect copyright.PENANAFdqiMSVZMp
Dengan tangan gemetar, Fatma berbalik membelakanginya, berusaha secepat mungkin mengganti pakaian. Ia bisa merasakan pandangan pemulung itu membakar punggungnya, seolah menembus kain tipis yang ia kenakan.
Ia perlahan membuka roknya, mengantinya dengan sebuah celana training.
kemudian membuka baju dan behanya yang ia rasa sedikit basah karena keringat mengantinya dengan kaos dan beha bekas yang tadi mereka beli.
Jilbab nya tidak ia ganti.
514Please respect copyright.PENANA2LyAaRgS2v
Training ketat itu melekat di pantatnya, membentuk setiap lekuk yang selama ini ia sembunyikan. Baju bekas itu nyaris tak berfungsi, memperjelas bentuk payudaranya, dan beha bekas talinya agak kendor tidak bisa di atur.
514Please respect copyright.PENANAFeYqcK4NYg
"Bagus," gumam pemulung itu, matanya gelap. "Sekarang kau mulai mirip kami."
514Please respect copyright.PENANAvsovobfVqU
Tapi Fatma tahu ini bukan tentang menjadi seperti mereka.
514Please respect copyright.PENANA0lft3jS24E
Ini tentang dirinya yang mulai tak bisa kabur.
Gubuk itu lebih sempit dari yang Fatma bayangkan hanya 3x3 meter, dengan dinding kayu lapuk yang bocor di beberapa bagian. Di sudut, ada sebuah ruangan kecil berukuran 1x1 meter, ditutupi tirai tipis yang berlubang dan kotor.
514Please respect copyright.PENANAzUzO9Gzfbt
Fatma menatapnya penasaran. "Itu ruang apa?"
514Please respect copyright.PENANAOoU0qUouYg
Pemulung tua itu mendekat, bau tubuhnya semakin menusuk di ruang sempit itu. Dengan gerakan kasar, ia menyibak tirai itu.
Kamar mandi.
Sebuah bak plastik pecah berisi air keruh, ember berkarat, dan lantai yang berlumut dan bau pesing menyengat. Fatma hampir muntah.
514Please respect copyright.PENANAIIjoRbXmOU
"Kamar mandi kami," ujar pemulung itu, seperti bangga pada sesuatu yang seharusnya memalukan.
514Please respect copyright.PENANALJl1wdq4U6
Fatma tersentak flashback.
514Please respect copyright.PENANAWiJZ4rZRnq
Tadi… aku mengganti baju di depan dia.
Padahal aku bisa masuk ke sini.
Ia melihatku berganti pakaian.
Aku hanya mengenakan jilbab dan celana dalam.
Dan ia melihatnya meskipun dari belakangku.
514Please respect copyright.PENANAc35Ly6wvGu
Dada Fatma sesak. Kenapa aku tidak berpikir bertanya dari tadi?
514Please respect copyright.PENANAighrCkhTd8
Fatma menatap tirai kamar mandi itu, lubang-lubang kecil di kainnya seperti mata yang mengintip.
514Please respect copyright.PENANACKWXe6QIvA
"Kalau mau mandi, airnya harus diambil dari sumur seberang," kata pemulung itu, sambil duduk di atas kardus bekas yang menjadi tempat tidurnya. Matanya tak lepas dari Fatma.
514Please respect copyright.PENANA103rsTspJI
Fatma mencoba mengalihkan pikiran. "Di mana… saya tidur?"
514Please respect copyright.PENANAB8xiqc3spF
Pemulung itu menunjuk ke lantai di sebelahnya, di atas kardus-kardus yang sudah ia susun. "Di sini."
514Please respect copyright.PENANAVc5lRNMdMd
Hanya berjarak satu lengan.
514Please respect copyright.PENANARMMaOhVaei
Fatma menelan ludah.
Training ketat yang ia kenakan terlalu panas, menempel di kulitnya yang mulai berkeringat. Beha bekas itu nyaris tidak berguna, talinya selalu melorot di bahu.
514Please respect copyright.PENANASBeR9oJKHM
Ia beberapa kali menarik tali behanya dengan merogoh nya dari balik jilbab, tapi pemulung itu memperhatikan setiap gerakannya.
514Please respect copyright.PENANAPbYsTMnN6J
"Kau belum terbiasa," ujarnya, suaranya dalam. "Tapi nanti juga akan biasa."
514Please respect copyright.PENANAYakQwo8mgI
Fatma tidak menjawab.
514Please respect copyright.PENANAY6gEgbxR4o
Ia merasa terperangkap.
514Please respect copyright.PENANAJcJvHamSlm
Tapi yang lebih mengerikan—
514Please respect copyright.PENANA0iEA58DrXN
Sebagian dirinya mulai menerima ini.
Lampu minyak di gubuk itu berkedip-kedip, menerangi bayangan mereka di dinding.
514Please respect copyright.PENANA6lJSJENrA9
Pemulung itu berbaring di tempat tidurnya, memejamkan mata, tapi Fatma tahu—
514Please respect copyright.PENANA65gyBGwqjr
Dia tidak tidur.
514Please respect copyright.PENANAyoliBb3adj
Dia menunggu.
514Please respect copyright.PENANANdoojmzfNI
Dan Fatma?
514Please respect copyright.PENANAh5h6BdCeCS
Ia berbaring di atas kardus, mencoba mengatur napas.
514Please respect copyright.PENANApbj1UYsDLq
Bersiap untuk malam pertamanya di dunia yang sama sekali baru.
514Please respect copyright.PENANAWkxKvRchZw