Aku mendorong Kyai Subkhi dengan tanganku, lalu menutup payudaraku yang terbuka dengan kedua tanganku. Kyai Subkhi tampak terkejut dengan responku yang tak biasa, ia lepas peci kupluk berwarna merah yang ia kenakan, sambil menggaruk rambut putihnya yang beruban karena usia.
194Please respect copyright.PENANAQkKVOkRlsi
"Maafin Abi Dek Farah, apa terlalu berlebihan," ucap Kyai Subkhi meminta maaf.
194Please respect copyright.PENANA37niU9z4hP
Dari ekspresinya, aku tahu kalau Kyai Subkhi terlihat kecewa padaku. Dari bawah aku bisa melihat gundukan tebal yang mencuat dari balik sarung batik yang ia kenakan.
194Please respect copyright.PENANAkYjfuTWait
"Maafin Farah Abi, Farah emang gak bisa kalau sekarang, tapi kalo cuma nyepong ... Insyaallah Farah bisa, Bi," kataku untuk meredakan sedikit kekecewaan suamiku.
194Please respect copyright.PENANAsJbYU3pWYG
Kyai Subkhi berseri, ia turunkan sarung sekaligus celana dalamnya, dan melepaskan penis besar itu dari segelnya.
194Please respect copyright.PENANAQVhQCOZMbg
"Dek Farah ini, binal juga ya.... Abi baru tahu kalau Dek Farah hobi nyepong," canda Kyai Subkhi.
194Please respect copyright.PENANACQclIEwPbI
Aku tersenyum simpul, kudekatkan kepalaku ke penis besar berurat dengan kepala jamur berwarna kemerahan itu. Baun khasnya sangat menyengat, namun justru itu membuatku semakin sange.
194Please respect copyright.PENANAaNgKxaF0cI
"Ahhh! Dek Farah..."
194Please respect copyright.PENANASU4ffF7Zel
Kyai Subkhi mengeram terpejam, saat aku mulai mencium dan menjilati kepala jamur kemerahan miliknya. Kusapukan lidahku naik turun di penis perkasa itu, dan sesekali aku kulum ujungnya yang bergetar.
194Please respect copyright.PENANAiok7IiHfgy
"Hmmm... Dek Farah makin jago, hmm... Ahh... Enak banget Dek Farah...."
194Please respect copyright.PENANAb6OjYQekSw
Kukulum penis besar itu, dan kunaik-turunkan kepalaku sambil mengelitiki ujung penisnya dengan lidahku. Jembutnya yang lebat dan berbau itu entah kenapa membuatku semakin sange untuk menggerakkan kepalaku naik turun sampai membuatnya berkontraksi.
194Please respect copyright.PENANApFJYOKC4uC
"Ohhh.... Dek Farah... Ah... Abi mau croot! Hmmm...."
194Please respect copyright.PENANAY2TL5xksww
Satu semburan kuat peju Kyai Subkhi memenuhi kerongkonganku, Kyai Subkhi yang tanpa sadar menggerakkan penisnya semakin dalam membuatku kesulitan bernapas.
194Please respect copyright.PENANAdSnAOaGfT7
"Ahhh.... Enak banget Dek Farah.... Abi puas...." pujinya setelah aku menarik keluar penisnya dari mulutku yang berlendir dan basah karena campuran liur dan pejunya yang kental.
194Please respect copyright.PENANAEeCOQq5xFn
Dahiku basah oleh keringat, hijab hitam yang kukenakan juga ikut basah dan berbau karena sedikit cipratan peju dari Kyai Subkhi. Kuseka sisa peki di mulutku menggunakan tisu, lalu kubersihkan penis suamiku yang besar itu dengan tisu lain sampai bersih tak ternoda.
194Please respect copyright.PENANAnyM8GZKTMK
"Abi mau makan?" tawarku padanya.
194Please respect copyright.PENANAHM4ZInmKGJ
"Iya Dek Farah, abis ngecrot Abi jadi lapar. Oh iya, sekalian bangunin Jefri ... Kita makan bersama," kata Kyai Subkhi sambil merogoh sakunya untuk mengeluarkan bukusan rokok yang ia punya.
194Please respect copyright.PENANANoPn8Chipl
Setelahnya aku pergi ke kamar Jefri untuk membangunkannya, Jefri awalnya keheranan dengan aku yang tiba-tiba sudah ada di rumah, namun segera pergi mencuci muka sementara aku merapikan kasurnya.
194Please respect copyright.PENANA7OO3kOUJuF
"Jeff, kamu jangan bilang-bilang ya, kalau semalem Umi pergi sama Abi."
194Please respect copyright.PENANAM7lcJiQ5Tp
"Emang kenapa Mi?"
194Please respect copyright.PENANA51D92NXVZv
"Gak papa, takutnya Abi kamu marah Umi keluar sendirian. Kamu gak mau kan kalau Umi kena marah Abi."
194Please respect copyright.PENANAtUkQd1WW0M
"Hmm... Iya Mi, Jefri gak akan bilang."
194Please respect copyright.PENANA7Polkdwmto
Setelah mencuci muka, dan memberikan pesan untuk Jefri, kami berdua pun kembali ke ruang tamu. Sementara aku menyiapkan makan, kulihat Jefri yang tengah bercanda dengan ayahnya di ruang tamu dengan penuh keceriaan.
194Please respect copyright.PENANA08lwSwfc71
*****
194Please respect copyright.PENANAfotCBntv3S
Aku berhasil melalui hari itu tanpa membuat Kyai Subkhi curiga, setelah sehari menginap di rumahku ... Kyai Subkhi memutuskan untuk kembali ke rumah istri mudanya. Sangat disayangkan seharian itu aku tak bisa merasakan gagahnya penis besarnya, dan hanya merasakan belaian dan remasannya saja di tubuhku yang ternoda. Sebelum ia kembali, ia sempat menciumku dengan mesra sambil meremasi kedua pantat besar di depan pintu.
194Please respect copyright.PENANAulNLpOFgJz
"Kalian baik-baik ya, Abi bakalan ke sini lagi minggu depan."
194Please respect copyright.PENANAZxVXhMxQNq
"Yah, Abi kenapa gak seterusnya aja tinggal di sini, Bi!?"
194Please respect copyright.PENANAxGM56j515D
"Ah, Abi ada urusan Jeff, Abi harus ngurus pesantren dan sekolahan. Gini aja deh, ntar kalau Abi kembali ... Jefri bakalan Abi kasih oleh-oleh. Jefri mau minta apa?"
194Please respect copyright.PENANAqrxyLMycAv
Jefri kegirangan karena janji Kyai Subkhi, setelah mengetahui barang yang Jefri mau Kyai Subkhi pergi meninggalkan kami mengendarai mobil putihnya. Tak lupa sebelum pergi, kami berdua salim dengannya, dan memintanya untuk berhati-hati dalam berkendara.
194Please respect copyright.PENANAbf3Xyxv1o1
Aku menghela napas lega setelah dua hari yang melelahkan itu, aku sangat lelah baik fisik maupun mental, dan hari itu aku memilih untuk izin dari TPQ untuk beristirahat menenangkan diri di rumah. Aku tidur selama seharian, namun terbangun saat sore hari begitu aku bermimpi buruk tentang perkosaan yang aku alami.
194Please respect copyright.PENANAA4At7qUKl1
Aku menggigil di atas tempat tidurku dengan perasaan cemas, saat aku merogoh ke selangkanganku aku terkejut melihatnya basah oleh lendir.
194Please respect copyright.PENANA7Zcie9bGbM
"Maafkan aku ya Allah, aku istri yang durhaka," gumamku sambil meringkuk memeluk lututku.
194Please respect copyright.PENANA946Omv7hdm
Brak!
194Please respect copyright.PENANAcK1w2jUrt1
Saat aku tengah meringkuk, tiba-tiba Jefri datang ke kamarku dengan terburu-buru membawa kabar kalau Gus Akira datang untuk berkunjung. Aku buru-buru mencuci wajahku, mengenakan hijabku, dan merapikan dasterku yang kusut karena seharian tiduran di kasur.
194Please respect copyright.PENANAj9mVYezK2c
Kusambut Gus Akira dengan pakaianku yang seadanya, saat aku membuka pintu mataku langsung mati saat aku tahu kalau Gus Akira ternyata datang bersama Pak David.
194Please respect copyright.PENANA5xP4nUPrMI
"Assalamualaikum Budhe," sapa Gus Akira.
194Please respect copyright.PENANAvAvDZctihP
Aku tak menjawab masih terpaku pada sosok Pak David yang ada di samping Gus Akira.
194Please respect copyright.PENANADcVBm4HyWo
"Assalamualaikum Ustadzah Farah," tambah Pak David sambil menyiratkan sebuah senyum padaku.
194Please respect copyright.PENANAtFx2akvBOy
"Wa-waalaikum salam..." kataku terbata-bata.
194Please respect copyright.PENANA2EN7vEGMDK
"Boleh mampir gak Budhe? Maaf ganggu."
194Please respect copyright.PENANAGWkMHerBQn
"Ah... Ah. Iya silahkan, silahkan masuk."
194Please respect copyright.PENANAbZUJiYsnRr
Kupersilahkan dua pria yang sudah pernah menggagahiku itu masuk ke dalam rumahku. Saat mereka masuk Jefri langsung menyambut Gus Akira dengan penuh kegembiraan.
194Please respect copyright.PENANAdkK3mFGCGb
Aku menjamu mereka berdua dengan perasaan canggung, kuhidangkan jus jeruk pada mereka berdua, karena itu merupakan minuman kesukaan Gus Akira.
194Please respect copyright.PENANAhz871WDrjX
"Ustadzah Farah udah sehat kan? Katanya Ustadzah Farah lagi sakit," kata Pak David memulai obrolan.
194Please respect copyright.PENANAX6eJ3VCorO
"Ah iya sudah agak lebih mendingan, makasih udah khawatir," balasku canggung.
194Please respect copyright.PENANAOENszqbEQX
"Jeff, mau jus jeruk gak?" tawar Gus Akira pada Jefri yang sibuk bermain HP di sampingku.
194Please respect copyright.PENANAMQIUtsEZIz
"Gak papa nih Mas?"
194Please respect copyright.PENANAAq2fzmY6ip
"Iya, minum aja, lagian Jusmu juga udah habis kan."
194Please respect copyright.PENANA91EUFEwMt6
"Makasih, Mas!"
194Please respect copyright.PENANABXZYGPcku9
Jefri langsung menengguk jus jeruk itu tanpa curiga, sesaat setelah Jefri menengguk habis jus jeruk itu—tiba-tiba ia merasa ngantuk.
194Please respect copyright.PENANAfw6AHqg8HR
"Hooaahh... Hmmm... Jefri ngantuk, Mi. Jefri ke kamar dulu ya..."
194Please respect copyright.PENANAstEBluSQBq
"Eh, Jefri. Gak biasanya...."
194Please respect copyright.PENANAgKPYYobhIF
"Hooaahh!"
194Please respect copyright.PENANAQMhh4MrAhZ
Jefri langsung pergi tanpa membalas ucapanku, meninggalkanku sendiri bersama dua laki-laki buas yang siap menerkamku kapan saja ini.
ns216.73.216.194da2