Satu tahun lebih sudah cuplikan yang tak ku inginkan ini terjadi tapi apa daya saya paham ini faktor yang komplit penyebabnya dari mulai ekonomi yang terpuruk karna kebangkrutan usahaku dan faktor orang orang di sekitar kami
Ingatanku melayang kembali ke saat kami di awal awal menjalin hubungan cinta suci ini
Dengan langkah pasti aku melangkah keluar bandara juanda, biasa dengan gaya ku yang agak cuek dengan dandanan maka banyak orang tidak mengira kalau aku adalah seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan terbesar di Indonesia, aku datang ke jawa timur ini dengan dua misi pertama membahas sosok wanita yang telah mengetuk pintu hatiku setelah rumah tangga ku gagal lagi dan yang kedua membangun lagi team ku yang sempat porak poranda karna faktor rumah tangga ku
Sebenarnya aku baru bergabung dengan perusahaan finansial nasional ini baru beberapa bulan tapi aku telah menjadi seorang pemimpin yang cukup di segani
Untuk kesekian kali aku datang ke kota ini dan kali ini untuk hal istimewa dan sangat bersejarah, berawal dari candaan tapi kini hampir jadi kenyataan
“Selamat datang di Surabaya pak rey…” Sambut pak Olan sambil menjabat tangan rey
“Terima kasih pak sudah meluangkan waktunya untuk menyambut saya..” Dan Rey langsung mengumumkan sosok wanita yang ada di samping pak Olan
“Bu Hani ya…???” Sapa Rey penuh rasa takjub dengan wanita ini yang telah mengisi hari harinya dua bulan terakhir ini
"Selamat datang pak" Jawab bu hani agak malu dan menundukan kepalanya
"Ayo silahkan pak mobil kita sebelah sana" Ajak pak Olan meredakan ketegangan antara Rey dan Hani
" Kita makan dulu pak..pasti bapak udah laporkan..???" Sambung Olan
"Hmmm... Boleh juga soalnya udah nahan lapar dari saat transit tadi, mana pesawatnya delay lagi...!!! " Jawab Rey
Hani hanya tersenyum melihat sosok Rey yang tampil di luar dugaan orang, Rey mengenakan kaos oblong dan celana pendek dengan sendal jepit menghiasi kakinya
Rey seakan tau apa yang ada di pikiran Olan dan Hani
"Knapa bingung ya dengan saya" Tanya Rey saat sudah duduk di jok mobil CR-V milik Olan
"Jujur saja iya" Jawab Olan
“Sedangkan bapak seorang mantan SBD di perusahaan Asuransi terbesar di negeri ini dan saya tau berapa komisi SBD di perusahaan itu” Jawab Olan antusias
"Hmm..." Hanya itu jawaban dari Rey
“Mungkin bu Hani juga kecewa dengan penampilanku” Tanya Rey beralih ke wanita yang tadi duduk diam di jok blakang
"Bu.. Bukan pak" Jawab Hani agak gelisah tiba-tiba tiba pembicaraan mengarah padanya
"Tapi saya heran aja pak..." Sambung dia sambil menguasai diri
"Yah beginilah saya Rey Kamal Ssn Rfp, seorang mantan pengamen jalanan ibu kota yang bernasib baikl" Kata Rey menjelaskan
"Banyak yang tak mengira penampilan saya seperti ini, di kepala mereka terbayang sosok pria gagah maco dengan kemeja dan blazer yang necis, kalau saya berbeda dari mereka semua yang terlihat eksekutif karna dengan begini saya lebih enjoy berinteraksi dengan siapa aja, saat tertentu baru berpenampilan seperti yang sering kalian lihat di profile setiap saya mau ngisi acara... Hehe" Jelasnya
"Hmmm... Menarik sekali buat di kupas" Kata Olan
"Di kupas...??? Mangnya saya pisang ya pak hahaha" Sela Rey sambil ketawa lepas
"O iya rencana pak Rey dan ibu Hani gimana, apa langsung berangkat ke jember apa nginap dulu semalam di sini" Tanya pak Olan memecah kebisuan di antara mereka
"Saya mah terserah yang ngundang datang aja" Jawab Rey sambil melirik ke Hani
“Hmmm… Kok di undang…???” Tanya Hani bingung
"Kan bener gitu...hehe" Jawab Rey
“Ya udah kita langsung aja ya pak, naik bis patas saja ntar agak malam biar nyampe subuh kita” Kata Hani
"Siap komandan"canda Rey
"Ih bapak..." Hani tersipu malu
"Loh kok bapak terus sih kayanya telpon abi..." Bisik Rey
"Malu sama pak Olan" Jawab hani
“Oh iya pak Olan saya terima kasih sekali ya udah ngerepotin bapak” Kata Rey
"Santai aja pak, ntar saya yang ngerepotin bapak" Jawab pak Olan
Mereka semua satu tim di perusahaan keuangan terkemuka negeri ini dan Rey adalah leader yang energik dan penuh motivasi bagi downlinenya, makanya banyak yang senang bertemu dengan dia apalagi berada di satu tim, gak heran dengan sifat Rey yang humoris dan penuh banyak agent agent perempuan yang menaruh hati padanya, padahal agent agent daerah tidak berapa orang yang pernah tatap muka atau bertemu dengan Rey, ya mereka memimpikan seorang eksekutif padahal jauh dari bayangan mereka
Ada beberapa orang yang terang terangan chat ke Rey kalau mereka pengen jadi istri Rey tapi ya namanya Rey semua yang chat yang masuk pasti di layaninya
Bis patas yang membawa mereka ke kota jember telah bergerak meninggalkan kota Surabaya bus yang berAC itu tak terasa dingin karna dua insan yang sudah saling mengikat janji itu saling berpegangan tangan, kepala Hani di sandarkan ke bahu Rey
"Gimana sekarang setelah umi lihat langsung abi...??? " Tanya Rey manggil Hani sebutan dengan umi seperti mereka masih berhubungan jarak jauh
"Umi seperti mimpi bi... "Jawabnya dengan manja
Rey tiba tiba mengecup kening Hani dan mengelus paha Hani yang terbungkus celana jeans
" Abi..... " Liriknya
"Ya... Ini kecupan pertama abi di kenyataan untuk umi" Jawab Rey
“Abi.. Mau apa..???” Hani makin manja
"Mau Umi...!!! "
"Abi gak nyesal nikahin janda kampung seperti umi ini...???" Tanya Hani dengan manjanya
"Mi... Abi udah mikirin semua ini matang matang yang penting kita jalani dan nikmati rasa cinta kita ini... " Jawab Rey
"Atau umi yang nyesel ketemu setelah lihat Abi langsung..???"
Canda Rey
“Ih… Abi ini..” Katanya manja
Tak terasa bus yang mereka tumpangi sudah memasuki kota jember
Dan setelah sampai di terminal tawang alun jember hari masih pukul empat subuh, terdengar suara pengajian, terasa banget suasana kota santrinya
"Hmmm... Bi kenapa kok diemp aja" Tanya Hani membuyarkan lamunan Rey
"Gak ada apa apa mi. Cuma Abi takjub aja dengan suasananya" Jawab Rey penuh kagum
"Masa sih bi kagum dengan suasana desa gini, coba nanti kita sampai di kampung umi Abi pasti gak betah"" Kata Hani
"Gak betah kenapa ???"
"Ya kan Abi biasa di kota besar.." Jawab Hani lagi
Kok bisa gak betah sih padahal ada janda bahenol nemenin abi setiap hari... " Kata Rey sambil merangkul bahu Hani dengan mesranya
"Ihh... Abiii... Malu di lihat orang" tuna Hani tapi membiarkan pundaknya tetap di rangkul Rey
"Ah orang paling mengira kita pasangan suami istri kok" Kata Rey lagi sambil memindahkan rangkulannya dari bahu turun ke pinggul Hani
“Bi kita naik becak motor aja ya..” Kata Hani
"Terserah umi aja" Jawab Rey
“Ya udah kita langsung aja ya bi.., Abi ngopi di rumah aja nanti” Kata Hani
"Asik ngopi pagi pertama kali di bikinkan calon istri bahenol tercinta" Goda Rey lagi
"Ahh... Abi bahenol bahenol terus umi kan malu jadi"rengek Hani dengan manja
"Knapa malu memang bener kok Umi semok aduhai" Tambah Rey semangat
"Makanya abi terpesona pertama lihat foto umi"tambahnya
"Terpesona apanya...??" Tanya Hani
"Itu umi itu toge pasar" katanya lagi
" Toge pasar.... Maksudnya..??!! " Tanya Hani penasaran
"Ada deh" Jawab Rey sekenanya dan langsung ketawa
"Hmmm... Ada deh.." Jawab Rey
"Abi... "Rajuk Hani
Setelah menunggu beberapa saat mereka menunggu datanglah becak motor yang di cari
"Berapa jauh dari sini ke rumah mi" Tanya Rey
"Kurang lebih 30 menit lah bi.." Jelas Hani
"Lumayan ya "
“Lumayan apa..???” Tanya Hani lagi
"Lumayan asik duduk dempetan" Seringai Rey
"Bi bi... Ada ada saja"
Selama perjalanan dengan beca motor Rey tampak diam menikmati udara pagi yang segar di sepanjang perjalanan itu, di sisi kiri jalan ada sebuah kali yang bersih seperti dibangun buat irigasi, Hani tak dapat melawan rasa kantuknya dan dia tertidur berbantalkan bahu kiri Rey, dia tatap wajahnya perempuan itu dengan penuh kasih
"Hmmm... Pria bodoh mana yang telah menyia-nyiakan perempuan sesempurna ini..." Gumam Rey dalam hati
Sesampai di halaman rumah Hani yang lumayan luas dan memanjang ke belakang dan di pintu Rumah telah berdiri sosok wanita paruh baya menunggu dengan senyum ramah
"Selamat datang di rumah Hani ya... Ayo masuk...!!!" Perintahnya mempersilahkan dan Hani mau mengangkat tas ransel yang di bawa Rey tapi langsung di pencegahannya
"Ups jangan pernah di depan abi ngangkat yang berat berat OK" Katanya
" Hmmm" Hanya itu jawaban dari bibir sensual wanita itu
Setelah berbasa basi dan perkenalan Rey di suruh istirahat di kamar
“Nak Rey istirahat dulu di kamar Hani” Kata ibu Hani
Rey tampak bingung mau menjawabnya
"Jangan takut bi... Umi sementara tidur di luar bersama anak" Terang Hani dengan senyum mempesona sambil membuka pintu kamar yang sederhana
Rumah sederhana nan asri membuat siapa aja akan betah berlama lama di sini, di samping rumah terpampang sawah yang baru saja di tanami
Tak lama kemudian Rey pun terlelap dalam tidurnya