
Bu lia ( Guru BK )
"Aku tidak naik kelas? gimana ya kalau orang tuaku tau pasti mereka kecewa. Dah mana mereka ga ada uang buat nyogok. Jadi aku pasti bakal malu banget." aku membatin di tengah hujan. aku meneduh di area taman. aku berada dibawah tempat yang biasanya dipakai untuk orang pacaran.
Seorang kakek - kakek datang terburu - buru. Sepertinya ingin cepat meneduh.
"Kakek ko ujan ujanan." kataku
"Ini kakek lagi jualan dek jualan jamu gitu si." Kata kakek
"Owalah jamu toh, boleh kek tapi itu apa yang nyala nyala diujung deket botol gelas." kataku
"Ini ramuan khusus dek, katanya si bisa bikin orang percaya sama kita pake jentikan jari tapi saya ga mau coba karena ini juga pemberian dari leluhur." Kata kakek itu dengan ragu
"Hmmm itu berapaan ya kek." aku ingin membuat guru guruku percaya kalau aku itu bisa naik kelas atau mungkin lebih dari itu.
"adek yakin ingin mencoba?" tanya kakek dengan tampang yang serius. Dia sepertinya tahu apa bahaya dari ramuan itu.
"emang ada efek samping atau gimana kek?" tanyaku yang begitu penasarannya dengan ramuan itu.
"jadi sebenernya ramuan itu dilarang karena kalau sampai tahu bisa ketangkep sama polisi, terus jentikkan jarinya tu cuman bisa dipake empat kali per ramuan." terang kakek itu.
"tapi targetnya tu perorang atau bisa kaya per area?" tanyaku
"hmm itu tu harus targetin empat orang dulu." ucapnya
"maksudnya gimana ya kek?" tanyaku
"kalau kamu udah berhasil targetin empat orang kamu minum ramuan itu lagi nah itu bisa kena efek ramuan per area? paham ga? tapi jaraknya per 500 meter." jelasnya
"paham si kek, tapi ramuan itu hanya dua saja yang aku lihat, kalau mau lagi gimana?" dulu saat pengenalan sekolah pernah dibahas kalau luas dari sekolahku itu 1.000 meter yang berarti aku harus beli satu ramuan lagi
"itu bisa ke kampung saya, nama kampungnya argoni biyahi itu perlu kendaraan buat sampe sana dan juga harus tahu kenalan karena kampung saya itu daerah sakral." jelas kakek
"owhh gapapa si kek nanti saya coba kesana? untuk harganya berapaan ya hehe saya cuman bawa sepuluh ribu." kataku
"yaudah ini saya kasih sepuluh ribu gimana? biasanya saya jualan disini ko sebelum maghrib." ucapnya
"owhhh boleh tu saya mau satu." aku memberikan uangku lalu mengambil ramuan itu. Ramuan berwarna biru dan berbentuk kotak.
"kamu harus langsung telen kalau ga, ga ngefek sama sekali." perintahnya
"baik kek." aku langsung membuka tutup botol ramuan itu lalu ku telan isinya. Rasanya manis seperti minum sirup marjan rasa melon. tapi ini lebih manis lagi.
"nah setiap jentik jari harus bilang 'mutlak' biar targetnya kena." ucap kakek itu yang sembari menaruh uang di saku celana
sebenernya aku takut dibohongi tapi aku tidak mau ga naek kelas dan tidak melanjutkan sekolahku. kedua orang tuaku hanya buruh tani bagi pengusaha teh yang pelit. jadi uang gaji sering terlambat dan aku harus berusaha berjualan makanan. apapun ku lakukan
"jangan ke saya ya hehe." canda kakek itu
"tenang kek aku ga ngincer kakek ko tapi ngincer guru guru di sekolah saya." terangku
"kenapa ngincer mereka? apa mereka buli kamu?" katanya
"engga, mereka mempermainkan nilaiku karena aku sering terlambat sekolah. aku harus berjalan kaki dua kilo dari smp ku dan itu juga harus bawa jualanku jadi selalu terlambat. mereka membuatku tidak naik kelas. aku jadinya ga bisa lanjut ke SMA." ucapku
"wah jadinya bentuk bales dendam ya, semoga sesuai keinginanmu ya." semangat kakek.
hujan mulai reda dan aku pamit dari kakek penjual jamu yang ku harap memberikan keberuntungan besok di sekolah. Sebelum masuk kelas untuk persiapan ujian, aku harus bertemu dengan guru BK ku.
***
"Kamu tahu kan apa konsekuensi dari nilai kamu?" Bu lia bertanya. Dia adalah guru BK sekaligus guru matematika, dia galak dan terkenal jutek kepada seluruh siswa.
Dia memiliki tubuh yang ideal untuk sebagai wanita. Memakai hijab segiempat. Lipstiknya merah merona dan tipikal guru yang disukai sama siswa siswa mesum karena wajahnya juga cantik. Tapi aku akui payudaranya tidak sebesar itu.
"bu apa ga bisa dikasih kesempatan?" di ruang BK hanya kita berdua, semua masih mengajar dan aku duduk dengan keadaan tegang setengah mati. Apa efeknya akan berhasil?
"ga bisa hampir semua guru ngeluh tentang keterlambatanmu, saya tahu kamu jauh dan jalan kaki tapi itu bukan alasan untuk telat." tegasnya
"tapi bu saya harus siapkan jualan saya bu, kalau saya bangun siang atau malas malasan sah sah saja ibu ga lulusin saya." bantahku yang melihat wajahnya.
aku sedikir ereksi karena mataku tidak melihat matanya saja melainkan bibir, bentuk payidara yang tertutupi seragam guru dan lekukan ketek yang membuatku terpesona.
"saya ga peduli." ucapnya ketus
aku naik pitam tapi aku harus menahan nafsuku untuk marah. Aku harus mencoba kebodohan ini. Tanganku tepat di depan wajahnya.
"kamu mau ngasih jari tengah saya juga ga peduli, siswa kaya kamu ga pantes sekolah disini." jelasnya mengejekku
"mutlak." aku menjetikkan jari
Bu Lia terdiam seperti bengong melihatku. Aku melambaikan tangan, dia tak sadarkan diri. Apa ini berhasil? sepertinya iya, sangat senang melihat guru yang merendahkanku akan ku hancurkan hidupnya.
"Bu lia apa ibu mau lulusin saya?" tanyaku
"mau harun, ibu akan lulusin kamu" jawabnya dengan datar
dia berhasil ku cuci otaknya.
"nah begitu dong bu, makanya jangan senga ke saya." tegasku
"maafkan ibu, harusnya ibu segan ke kamu." lia semakin membuatku ingin memperkosanya.
"minta maafnya berlutut dong." dia langsung mengikuti apa yang ucapkan. Bu Lia berdiri dari kursinya lalu berdiri di hadapanku. Tak lama dia menurunkan tubuhnya dan sujud kepadaku.
"maafkan aku harun, aku bicara senga kepadamu, aku tidak akan mengulangi lagi." ucapnya yang sudah menjatuhkan harga dirinya.
"aku maafin kalau ada syaratnya" ucapku sambil tertawa kecil. aku mengelus kepalanya dengan tanganku lalu mengangkat wajahnya. Dia melihatku seperti seorang budak yang memohon kepada rajanya.
"hidupmu diatur olehku, dan kamu ga boleh nolak apapun pertinahku. Itu mutlak." kataku
"baik harun, hidupku sepenuhnya diatur oleh kamu." bu lia mengangguk
"tujuan kamu melayaniku dan sekarang panggil aku raja." aku tertawa karena sangat lucu melihat pelan pelan akan kubhancurkan sekolah ini dengan jariku.
dia mengangguk menuruti perintahku.
"di ruang BK bisa aja ada orang liat jadi mari kita ke gudang sekolah yu." aku tau kalau gudang sekolah tak pernah dikunjungi siapapun, dan aku bisa mempermainkan dia lebih banyak lagi.
"baik raja, kita kesana." aku segera berdiri dan dia mengikutiku. sekolah sedang hening dan hanya terdengar beberapa guru sedang membahas materinya. aku tawa dalam hati, akan ku rubah materi sesuai kemauanku nanti.
sesampai digedung sekolah ku buka pelan - pelan dan ku masuk bersama Bu Lia. Ku tutup dari dalam. ada lampu kecil yang sudah redam karena memanh sudah lama tak terpakai. Banyak bola bola yang sudah kempes dan beberapa alat kebersihan.
"Aku panggil sekarang lia aja ya." aku mengelus kepalanya dan meraba lengannya.
"baik raja." jawabnya
"kamu tahu kalau kamu tu seksi meskipun ga tobrut, banyak teman temanku bilang pengen ngewe sama kamu." ucapku
"wah harusnya aku sadar ya raja kalau aku seksi." jawabnya.
"bener, mulai besok kamu pake baju yang lebih ketat ya atau pulang sekolah nanti kita beli baju di pasar buat seragam kamu." ucapku sembari meraba payudaranya lalu meremas dengan pelan
"baik raja, pulang sekolah akan ku beli baju baju seksi buat melayanimu." kata Lia tanpa malu.
"Lia coba kulum kontol aku." lia menurukan tubuhnya lalu membuka celanaku. Dia melihat kontolku yang sudah berdiri sejak aku menghipnotisnya. Dia membuka mulut lalu menjilati kontolku. Begitu enak dan geli secara bersamaan.
saat mengulum dia melihatku lalu aku menampar pipinya. Lia tersenyum kepadaku. Kalau dia sadar mana ada dia senang dengan seperti ini.
"Kamu udah menikah kan? punya berapa anak lia?" tanyaku yang menikmati kulumnya.
"aku udah menikah raja, punya anak dua. dua duanya laki - laki dan masih SD." ucapnya
"wah ngeliat ibunya ngulum penis muridnya gimana ya hahaha." aku menampar lebih keras.
"malu si raja tapi kan sekarang tujuan aku melayani kamu jadi rasa malu itu ga ada lagi." katanya yang mulai memegang kontolku lalu mengulum lebih liar.
"kalau aku suruh kamu cerai mau?" tanyaku
"mau raja, aku mau meninggalkan suamiku demi hidup sama kamu slurrrrrp." dia menikmati
"tapi ya jangan langsung cerai, aku ambil semua milik suami kamu jadi nanti yang pergi dari rumah suami dan anak anak kamu bukan pelacur kaya kamu." kataku
"baik raja, sertifikat rumah, kendaraan sampe harta akan ku kasih ke kamu, nikamtilah semua harta keluargaku." kata lia
selama tujuh menit sudah dia mengulum lalu aku menyuruhnya berdiri.
"buka pakaianmu, kecuali jilbab" Lia mulai membuka pakaiannya dan menaruh di lantai yang kotor. Dia memakai BH biru muda dan celana crem. Rasa ingin berhubungan intim tinggi.
pentilnya coklat dan bersih, tubuhnya begitu terawat. Memeknya pun tidak ada bulunya. Dia rajin mencukur kemaluannya.
kedua jari tangan kananku meraba memeknya, dia terangsang dan aku menggesek pelan pelan hingga ku masukan jariku ke dalam.
"gimana rasanya lia? tangan murid yang dulu kamu ejek." ucapku yang menusuk.
"ahh... ahhh... enakkk rajaa enakkk bangetttt." jujur lia kepadaku.
aku tak hanya menggesek, tubuh ku dorong ke hadapanku lalu ku jilati payudaranya. Dia menjulurkan lidahnya. Guru tak tahu malu.
"Lia gesekan ini tanda kalau kamu budak aku ya." aku menggigit pentilnya.
"IYAAA AHHHHH IYAAA RAJAAA AKU BUDAKKK KAMU AHH UHGGGGG OYGHHH ENAK BANGETTTT." kata lia yang menghadap keatas.
"enakan mana sama suamimu?" aku meludahi pentilnya lalu menjilati lagi. Lebih liar lebih mesum.
"RAJAAA ENAKAN RAJAA AHHH... ENAKKK SUMPAHH SUAMI AKU KALAHHH, DIAA GA PERNAH BUAT AKU PUASSS." ucap lia yang berbicara sambil ngos ngosan.
ketika mau orgasme aku melepas jariku.
"Kenapa dilepaa raja? aku mau lagi" lia kecanduan, dia sudah tak lagi menunggu
aku melihat ada botol bekas dekat bola kempes. ku taruh botol itu di bawah memeknya. Aku melanjutkan gesekanku.
"Rasakan gesekanku lia hahaha." aku semakin dalam sampe ke klirotisnya. Dia mendesah lebih kencang. aku tak peduli orang luar mendengarnya adegan ini sangat seru.
tak lama air itu muncrat dan keluar dari memek lia. Bau yang khas. Tak semua masuk ke dalam botol. Lantai mulai lengeket.
ku ambil botol itu lalu. Setengah botol ada terisi air dari memeknya. Lalu ku siram ke tubuhnya.
"olesi dengan menyuluruh lia." ucapku
"hmmm okeee rajaaa." tanganya lengket menyentuh dadanya, perutnya sampai kakinya dilumuri air memeknya.
aku mencium dia ketika sudah melumuri. ciuman lidah. dia menerima dan membalasnya. lalu aku menyuruh dia bersandar ke tembok.
"lebarkan paha kamu lia" dia melebarkan. ku tampar pantatnya berulang kali sampe merah.
ku masukan kontolku ke dalam memeknya. Dia tertekan tapi menikmati. ku goyangkan tubuhnya sambil meremas teteknya. Begitu enak goyangannya.
"jujur padaku lia siapa diri kamu sekarang hahahaa." aku menusuk kontolku
"AHHHH RAJAAAAA AHHHH ENAKK. AKUUU BUDAK KAMUUU, SEUMUR HIDUP HANYA UNTUK MELAYANI KAMU RAJAAA AHHH OUGHHH EUGHHHH AHHHH AHHH AHHHHHHH ENAKKKK BANGETTTTT. JADIKAN AKU PEMBUANG SPERMA KAMUUU RAJAA AHHH JADIKAN AKUU PELACUR YANG GILAA SEKSSS SAMA KAMU." katanya dengan liar
"lupakan keluargamu dan mengabdi padaku." kataku
"IYAAA RAJAA AHHHH AKU MAU LUPAIN SUAMI AKU, LUPAIN ANAK ANAK AKU, AKU BAKAL PERGI DAN GA PERDULI MEREKA LAGI, SIAPA JUGA MEREKAAA AHHHHH CUMAN RAJAAA YANG AKU SAYANG CUMAN RAJA YANG BISA MUASIN AKU CUMAN RAJA YANG MAMPU BUAT AKU BEBASSS AHHH AHHH RAJAAAA AKU MOHONNNN AKU MAU MENGABDI PADAMU, AKUUUU MOHONNNNNN AHHHH OUGHHHH RAJAAAAAAAAAA LIAAAAA BUDAK RAJAAAA HARUNNNN RAJAAA HARUNNNNNN YANGGG MULIAA." ngemis guruku. aku ketawa hebat sambil menarik jilbabnya. Terlihat rambut di bagian wajahnya.
"gitu lia hiaaaa." seperti aku bermain kuda dalam perlombaan
"ENAKKK RAJAAAA OUGHHH ENAK BANGETTTTTT AHHHH." Lia terus menikmati
"lia sekarang kamu ga perduli moral, kamu boleh ngomong kasar ko." izinku
"BAIK RAJAAA AHHHH INI ENAK BANGET ANJINGGG NGENTOT SAMA MURIS SENDIRI LEBIH ASIKKK DARIPADA SAMA SUAMIII TOLOLL AHHHHH NGENTOTTTTTIN TERUS MEMEK AKUUUU RAJAAA MEMEKKK AKUUUU PUNYAA KAMUUU, TARIK TERUSS JILBABBB INI, MAININ TUBUHH AKU AHHH OUGHHH EUGHHHHHH ENAKKK BANGETTT BANGSATTTT, SUAMI GOBLOKKKKK ISTRI KAMUUUU DIENTOTTT MURIDDDD SEENAKK INIIII ANJINGG AHHHH AHHHH OGHH." Lia semakin liar
kontolku mulai mengeluarkan sperma di dalam memeknya. Dia ngos ngosan.
Ku keluarkan kontolnya lalu ku putar tubuhnya. Dia menurunkan tubuhnya dan sisa sperma di kontolku ditaruh di wajahnya. Xia tersenyum kepadaku.
"Sperma raja itu favoritku sekarang." kata lia yang wajahnya berlumuran sperma.
aku ambil botol bekas tadi lalu ku kencingi di dalamnya.
"minun air kencing aku lia." ucapku
"baikk raja." dia meminun seperti kehausan.
"budak nurut ya kamu lia." kataku sambil tertawa
"enak banget semua yang kamu punya, nanti lagi yaa hehe." canda lia
"lia sekarang hpmu perintahku ya, jadi kamu harus cek terus notifikasi dari aku." kataku
"iya rajaa, notifikasi kamu paling ku tunggu." dia tersenyum kepadaku.
"aku malas ke kelas, aku di kantin aja ya." ucapku
"iya gapapa raja ga ke kelas, mau aku temenin?" tanya lia dengan manja
"gausah tapi bagi duir dong seratus ribu aku ga ada duit." pintaku. akhirnya aku tidak perlu berjualan lagi. duit tinggal minta ke budakku.
"dompet aku ada di ruang BK raja" ucapnya
"yauda pake pakaianmu gih terus kita ke ruang BK" pintaku
lia memakai pakaian lagi meskipun tubuhnya kotor. Lia tak perduli wajahnya lengket bau sperma.
aku membuka gudang lalu aku sampai ke ruang BK. Sekolah masih hening jadi ga ada yang melihat kita berdua. Sampai di ruang BK, lia mengambil dompet lalu memberikan uang seratus ribu kepadaku. Aku berterimakasih dengan menampar teteknya.
"ih raja mah bikin sange aja." kata lia
"kamu harus sanget tiap liat aku ya." kataku
"baikk raja." dia hormat kepadaku
"bersihin gih wajah kamu." ucapku sebaya aku menaruh uang ke saku celanaku
dia ke kamar mandi ruang BK lalu membersihkan kemudian aku pergi ke kantin. aku memesan makanan yang tak pernah ku beli sebelumnya yaitu katsu ayam.
"tumben kamu run ke kantin." kata penjualnya
"abis joki game pak, rejeki ga kemana kan." bohongku padahal aku memeras uang bu lia.
aku menunggu sambil membuka hp, aku punya hp yang sangat rusak dan itu sangat murah, hanya bisa whatsaap saja bahkan tak bisa video call. aku mengabari bu lia.
"lia budakku nanti pulang sekolah kamu anterin aku ke taman ya." aku melihat kantin yang ku rasa bisa ku beli semua.
lia langsung menjawab dengan cepat. biasanya dia menjawab sehari sebelumnya kalau dalam keadaan sadar.
"Siaap rajaaa akan ku antarkan kemanampun kamu mau." dia membalas sambil menggunakan emot love. begitu menggemaskan melihatnnya seperti ini sekarang. tidak ada lagi singkat jawabannya.
makanan jadi dan langsung aku santap.
***
pulang sekolah tiba dan aku menunggu di parkiran sekolah. Dia datang dengan mobil toyota alya berwarna abu abu. aku masuk saat belum terlalu ramai.
"halo rajaa nunggunya lamaa gaa?" tanya lia sambil merapikan kursiku.
"engga ko budakku, aku tadi baru keluar." ucapku
aku meraba pahanya, untung saja kaca hitam gelap jadi tidak ada yang mengetahui. Dia memencet sen mobil untuk menyapa pak satpam.
"kita ke taman mana rajaa." dia berkata sambil memutar setirnya. Ramai para siswa yang berjalan kaki ataupun dijemput oleh orang tuanya maupun ojek online.
"sebelum ke taman, kita ke mall dulu yu mau ganti hp aku udah jadul." aku mulai menjelajah ke are memeknya. Tak ada reaksi marah ataupun kesel.
"boleh raja aku beliin hp ya." ucap lia
kita sesekali ciuman bibir tapi aku meminjam hp lia. Ku langsung ganti walpaper hpnya yang tadi keluarganya menjadi gambar orang hubungan seksual.
"pake walpaper ini ya, nanti di mall juga reset hp mu ya." kataku
"iya raja, pake hp aku sesuai mau kamu aja aku suka ko." tangan kiriku memegang hp tangan kananku meremas payudaranya yang lembut.
saat di jalan seorang anak kecil menyebrang semberangan. Lia langsung menekan sennya.
"Anjing anak tolol jalan ga pake mata." dia mulai terboasa dengan kata kasar.
dia membuka jendela dan melihat anaknya bersama ibunya sedang membeli minuman.
"Eh ngentod liat pake mata, ibu goblok ga bisa ngajarin anaknya nyebrang." ucapnya
"kasar banget kamu jadi guru." Lia tanpa jawaban langsung pergi.
"kamu jadi lebih bagus seperti ini daripada lembut lia." kataku
"iya rajaa ngomong kasar jadi lebih bebas aja, dulu haris tertutup gara gara ada jabatan guru sekarang karena aku menuruti perintahmu jadi aku lebih leluasa." jelasnya.
aku memasukkan tangan kananku di memeknya meskipun dia sedang menyetir.
"fokus nyetir ya lia." ku gesek dengan cepat dan dalam.
"AHHH... HMMMM ENAKKKK RAJAAAAAA TERUSSS AHHH." dia tidak terganggu dan menyetir sambil menggerakan posisi tubuhnya.
ku gesek sampai dia mulai basah, tak lama dari itu kita berdua sampai mall dan memakirkan mobil. Aku keluar dengannya dan menuju toko HP.
"mau beli hp apa ini bu?" tanya penjual hp. Seorang wanita berambut pendek dengan pakaian ketat untuk menarik perhatian pembeli.
"aku mau hp yang lipat dua dong, apa tu samsung z flip ya" ucapku
penjual itu langsung memberikan dan menyuruhku untuk mengecek dulu.
"berapa ya mba?" tanya lia yang seperti ibuku sendiri.
"25 juta bu ini." tanpa berpikir lama dia langsung setuju.
"oh ya mba ini reset pabrik hp saya boleh ga sama ganti memory card." kata lia
mba langsung menerapkan yang diucapkan oleh lia. Aku tersenyum melihatnya, sangat cepat menaklukan dia.
setelah reset dan perbaiki hp. Aku dan dia ke arah belanja BH dan celana dalam yang mewah.
"beli yang lingirie ya sama bh celana dalam dibawah ukuran kamu." kataku
"iya raja, aku beli buat nampilin seksi aku ke kamu. aku mau kalau kamu liat aku ngaceng terus." dia menggodaku
dia mencari cari bersamaku, kita membeli lima barang. pertama bh putih berukuran s harusnya dia berukuran m, bh biru berukuran s, celana dalam pink bergambar love, lingirie hitam, dan lingirie coklat. total semua empat ratus ribu.
"bu gapapa kah beli sama anaknya beginian." ucap penjualnya
"gapapa lah mba, ini kan ibu saya sendiri, kita memang curhat bebas gitu mba." aku menahan bu lia mengatakan raja karena bakal aneh dan curgia mendegarnya.
"owalah alasan apa dek ibunya ngajak adek?" bawel banget mbanya tinggal ambil duitnya aja tapi aku harus berakting.
"jadi ayah saya jarang banget hubungan sex sama ibu saya jadi ibu saya minta saran kaya gimana, saya bilang aja beli lingirie gitu siapa tau tergoda. jangan mikir aneh aneh ya mba buat edukasi aja." kataku, mba tak lagi membalas.
selesai dari sana kita makan steak.
"raja tadi mbanya bawel banget si, itu kan urusan aku mau beli apa ya." lia menggerutu
"iya aku akting aja, kamu ibu aku padahal kamu budak aku." ucapku sambil melihat menu.
"iya nyebelin, beli yang paling mahal ya raja aku bayarin." dia tersenyum kepadaku
aku memesan dan menunggu, aku membuka hpku lalu aku langsung mengunduh game besar karena ku tahu hp itu kuat. Lia melihatku dengan kagum.
makanan datang dan kita langsung makan, aku melihat jam sudah di pukul setengah lima. sebelum maghrib harus sudah datang ke kakek di taman.
***
aku turun dari mobil sambil mencium bibirnya dan lia memberikanku duit lima ratus ribu. ku pikir dengan duit segitu cukup.
sampai di taman aku melihat kakek yang sedang melihat orang orang bermain ayunan dan mengobrol.
"halo kek apa kabar?" sapaku
"ehh dek datang lagi, sama siapa kesini?" tanya kakek itu
"tu sama dia" aku menunjukkan mobil. aku memang menyuruh lia untuk di dalam mobil, tapi aku pikir tak apa apa bila datang.
"wah langsung dapet yang bermobil hebat kamu." puji kakek
Lia ku telpon lalu dia datang kepadaku.
"gimana kakek budakku?" tanyaku sambil melihat ramuannya.
"wahhh guru wanita yang cantik ya, keliatan masih muda tauuu hehee." gurau kakek itu
"kenalin lia ini kakek yang buat kamu bisa nurut sama aku." kataku
"haloo kek salam kenal aku liaa. dulu aku guru bk harun sekarang aku budakk dia, jadi apa yang dia suruh bakal aku lakuin." lia bersalaman dengan kakek itu.
"wah tangannya harum, ga sia sia saya kasih kamu dek." kakek itu terpesona dengan lia
"makasi ya kek, sekarang lia jadi seneng bisa nampilin tubuh seksi lia ke raja harun, dia buat aku puas sepuas puasnya." ucap lia
"tadi aku abis beli hp baru sama ngewe sama lia kek." ucapku terang terangan.
"wah udah nge sex aja nih." kakek itu juga tak masalah
aku memberikan duitku semua. kakek itu keberatan karena terlalu banyak namun aku sangat berterimakasih kepadanya. Aku mengambil ramuan itu lalu aku meminumnya langsung di taman. Sehabis itu aku pamit pergi.
"raja itu ramuannya gimana rasanya." dia mulai menyalakan mobil
"manis gitu si kaya sirup." kataku
mobil lanjut berjalan dan sebelum sampai rumahku aku menyuruh berhenti di suatu jalan. Jalan ini terkenal sepi dan jarang dilalui orang.
"lia ngewe di mobil yu." kataku
"boleh rajaaa tapi apa ga sempit??" lia masih ragu
"gapapa udah buka pakaianmu." dia membuka pakaiannya dan menaruh di kursi belakang sedangkan kursiku ku senderkan sampai bawah. Aku tiduran dan membuka celanaku. Kontol tegang sudah datang siap menyantap memek lia.
"setiap aku liat kontol kamu raja aku udah ga mikirin yang lain, cuman mau nyobain kontol raja." kata lia sambil menaruh celananya.
lia sudah telanjang bulat dengan tetek yang turun dan memeknya yang ingin ditusuk. Aku meremas teteknya lalu menampar pelan.
"kulum lia." dia mengangguk lalu langsung memegang kontolku dan mengulumnya.
"slurrrup enak banget tuaaan, sluurppp." dia sangat menikmati
aku menjetikkan jari agar dia sadar diri kalau sedang mengulum muridnya yang dia benci. sesuai dugaan dia sadar dan langsung melepas mulutnya dari kontolku.
"apaan ini kenapa aku megang punya kamu? kenapa aku telanjang? keluarr kamu keluarrrr!!" marah dia mendorong tubuhku
"bukannya lia yang mau tadi?" tanyaku sambil meremas payudaranya yang langsung ditepis
"kamu lecehin gurumu sendiri, keluar kamuuu!!! manaa pakaianku!!!" dia panik sedang mencari pakaiannya. Tangannya menutupi dada dan vaginanya.
"siapa yang lecehin si bu? orang ibu yang mau kontol saya hahaha" ucapku dengan santai
"keluarrrr tolongggg tolonggggg." ucap lia yang mulai mengeluarkan air mata
aku menjetikkan jari kembali sembari mengatakan "mutlak" dia kembali menjadi budak.
"lia kenapa menangis?" tanyaku yang tangannya mulai melepas dari tubuhnya. dia sudah tak menutupi lagi
"gapapa raja tadi aku ga tau juga kenapa menangis." hahaha lucu sekali dia tak sadar apa yang dia perbuat dan langsung mengulum kembali.
dia mengocok kontolku lalu meludahi kontolku. dia mengulum dengan liar.
"lia berdiri diatasku ya." lia berdiri sambil tangannya menahan tubuhnya karena kena atas mobil.
kontol langsung ku masukkan ke memeknya dan ku melihat tadi ada tali rapia di dalam mobil lia. ku ikat kedua tangannya di kursiku agar dia tak bisa menghindar.
"OUGHHH ENAKKK RAJAAA AAHHH EHHHHH EUGHHHH OHHHHH TUSUK LEBIH DALAMM RAJAAA." desah diaa
"ini pelecehan kah lia?" tanyaku
"ENGGAA RAJAAA INI KEBEBASAN AHHHH AKU MAUU BEBASS AKU SUKAAA SEXXX AKUUU MAU JADI WANITA YANG KAMU INGINKAN, MAINKANNNN MEMEK AKUU RUSAKK MEMEKK AKUUU AHHHHH AHHHHH ENTODDD TIAPPP HARIIIIII AHHHH ANJING ENAK BANGETTT KONTOLL RAJAAAA KONTOL RAJAAAAAAA IMPIAAAAAAN AHHHHHH." desah lia semakin keras.
aku menjetikkan jari
"enak ya lia." kataku sambil melihat teteknya gondal gandil dan tanganku menampar pantatnya.
"KENAPAA AKU GINIIII!!!!! HARUNNNN STOPPP AHHH UDAHHHH AKUUU GA MAUUU LEPASSS TANGANKUUU DIIKATTT JAHATTT KAMUU." kata dia
"lebih jahat mana yang ga lulusin muridnya gara gara muridnya jalan jauh sambil jualan." aku menusuk lebih dalam
"HENTIKANNN AHHHH ITUUU KONSEKUENSIII AHHHH KAMU HARUSNYA PAHAMMM." ucapnya
"paham? ibu yang ga tau diri jadi guru." aku meremas teteknya lalu menjilatinya.
"JANGAN JILAT DADAKUUU GELIII TOLONGGGGG SIAPAPUN TOLONGGG DENGERRR AKU DIPERKOSAA AHHH AHHHH AHH." pinta lia sambil menangis
"guru ko takut sama muridnya haha." ucapku
"HARUNNNN UDAHANN IBUUU GA KUATTTT SAKITTT TOLOOONGGG HAAAAA RUUUUN." mohon liaa yang air matanya jatoh ke tubuhku.
"ibu sudah jadi milik saya, ibu harus layanin saya sampe mati ya." ucapku
"GA MAUUU IBUUUU GA MAUUUUU LAYANINNNN KAMUUU AHHHH SAKITTTT HARUNNN UDAHH UDAHHH BERHENTIII." ucap lia
"tubuh ibu, harta ibu, bahkan harga diri ibu saya yang kendaliin bu haha." aku menampar teteknya sampe merah.
"TOLONG IBU BAKAL LULUSIN KAMU DEH TAPI HENTIKANN INI AHHH SAKITTTTT HRUNNN TOLONGG AHH AHH." lia menahan rasa sakit dalam kenikmatan yang sebenarnya.
"emang saya bakal percaya hahaa? bisa aja ibu laporin polisi kan hahaha. lia sekarang pelacur ya kalau sama aku, puasin aku dan turutin apa yang aku mau." kataku
"BERHEEEEEENTIII AHHH!!" Kontolku mengeluarkan sperma di dalam memek lia.
"keluar bu hamil deh." kataku yang sambil tertawa jahat
"aku ga mau haaa miil selain daaarii suaaamiiku." dia ngos ngosan.
aku tidak melepas kontolku dan melanjutkan untuk menggoyangkan kontolku yang masih di dalam memeknya. dia menggelengkan kepala lalu aku menjetikkan jari "mutlak"
"lia nangisss ih alay." ucapku
"maaaf rajaa aku ga tau kenapa nangisss."ucap lia yang langsung lupa
"aku berhenti aja deh ngewenya kalau kamu nangis." aku berhenti menusuk
"rajaaaa ewee terusss aku mohonn, cuman sama raja akuu hidup sebagai wanita seutuhnya, hamili aku rajaa aku mau anak dari sperma kamuuu." kata lia tanpa malu
aku melepas ikat tangan lia. ku suruh balik badan. Tubuh lia sudah berkeringat lalu ku jilati sambil menusuk kontolku ke memeknya.
"ENAKKK AHHHH ENAKKK RAJAAAAA AKUUUUU SENENGGG BANGETT AHHHHHH LAGIIII JILATTTT KERINGAT AKU RAJAAAA." kata lia yang menjulurkan lidahnya.
tak berlangsung lama aku keluar lagi dan mobil bau sperma yang menyengat.
"kamu cuci mobil dulu ya biar ga ketauan suami." kataku
"baik raja." nafasnya berat.
kita mengakhiri sex dan lia memakai baju lagi dalam kondisi tetek merah dan memek penuh sperma. Dia mengendarai lagi namun sambil memegang kontolku. Aku tiduran dengan santai sampai rumah.
aku menutup celanaku lalu aku kembali ke rumah membiarkan budakku membereskan hasil ngewe kita.
1758Please respect copyright.PENANA3ZGh4o0cIa
1758Please respect copyright.PENANAgEETU974Lo
1758Please respect copyright.PENANAwtsJcJ0s9k