
Seorang pria berdiri di atas gedung tinggi, sendirian di tengah gemuruh kota yang mulai redup saat senja datang. Semilir angin senja yang sejuk menerpa tubuhnya dengan sangat lembut, seakan-akan ia berusaha menenangkan pikirannya yang sedang gelisah. Matahari yang terbenam di ufuk barat memancarkan warna oranye kemerahan yang indah, menciptakan pemandangan yang cukup menakjubkan. Namun, di balik keindahan itu, hati pria itu terasa hampa.
337Please respect copyright.PENANAAAToOqwvDs
337Please respect copyright.PENANAkSm0v5he1K
Dia menatap cakrawala dengan mata yang kosong, seakan mencari jawaban dari kegelapan yang menguasai pikirannya. Dengan perlahan, tiba-tiba air mata pun mengalir di pipinya. Dia tidak tahu mengapa dia menangis, mungkin karena beratnya beban yang dia pikul atau mungkin karena kesendirian yang selalu menghantui. Sesaat setelah air mata itu jatuh, pria itu pun menghilang secepat kilat, lenyap tanpa jejak.
337Please respect copyright.PENANAEtuyO6DZIP
337Please respect copyright.PENANAm2syMx6Ayg
Sementara itu, di sebuah kamar yang tenang dan hangat, seorang bayi tidur dengan nyenyak di tempat tidurnya. Pria yang tadi pun tiba-tiba muncul di sudut ruangan. Diam-diam ia mulai mengamati bayi tersebut. Senyum lembut muncul di wajahnya saat dia melihat bayi itu. Bayi itu tiba-tiba terbangun, matanya yang besar dan cerah memandang pria itu dengan rasa penasaran. Pria itu semakin tersenyum, merasa seolah menemukan kebahagiaan yang lama hilang.
337Please respect copyright.PENANAHF2aR0i9Tl
337Please respect copyright.PENANA0VAz8Vr9wc
Namun, senyum itu segera berganti menjadi kesedihan yang mendalam. Air mata kembali mengalir di wajahnya. Dengan raut muka yang nampak tiada keraguan, secara perkahan ia memunculkan sebuah senjata api dari tangan kanannya. Mata bayi itu masih memandangnya dengan polos, tidak menyadari apa yang akan terjadi.
337Please respect copyright.PENANAUd1dkSd05t
337Please respect copyright.PENANAV9wTXex0yi
"Door!!!" Bunyi tembakan senjata api.
337Please respect copyright.PENANAMz2cF55vyl
337Please respect copyright.PENANA6fXU6LjwlZ
Pria itu pun menarik pelatuk senjata api yang dipegangnya tepat kerah bayi tersebut. Seketika itu juga suara tembakan dari senjata api pun menggema di seisi kamar hingga memecah keheningan yang mencekam. Bayi itu terdiam, nyawanya terenggut dalam sekejap karena terkena peluru tajam dari senjata api yang berjenis revolver.
337Please respect copyright.PENANA7NGkKABvnE
337Please respect copyright.PENANAj8Zk8kN22u
Setelah diam beberapa saat, pria itu pun mulai menurunkan tangan yang sedang memegang senjata api tersebut. Sambil senjata api tersebut perlahan mulai menghilang dari tangan kanannya, ia pun menyeka air mata yang mengalir dipipinya. Sesaat setelah menyeka air matanya, kini raut muka pria tersebut pun mulai berubah menjadi cukup serius dengan sorot mata yang seakan-akan menyimpan tujuan yang besar. Seraya dengan raut mukanya yang serius, pria itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan bergerak mundur dan menghilang secara perlahan.
337Please respect copyright.PENANAsB11OUiuvJ
337Please respect copyright.PENANAfbrcTlLtos
Pria itu sekarang berada di sebuah zaman yang berbeda. Dia muncul di tengah taman istana yang rimbun dengan pepohonan dan bunga-bunga yang bermekaran. Ia duduk di bangku kayu di bawah naungan pohon besar sambil menikmati ketenangan dan keindahan yang ada disekelilingnya. Burung-burung berkicau merdu, dan angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga yang menyegarkan.
337Please respect copyright.PENANAsYXUOPM2Wv
337Please respect copyright.PENANApvgeutVCgk
Pria itu tampak santai, menikmati momen tersebut. Dia mengamati sekelilingnya dengan rasa ingin tahu, mencoba memahami tempat dan waktu di mana dia berada sekarang. Pakaian yang dikenakan orang-orang, bahasa yang mereka gunakan, dan suasana yang berbeda dari yang pernah dia ketahui menandakan bahwa dia berada di masa lalu.
337Please respect copyright.PENANAPEyPTJcsSt
337Please respect copyright.PENANAqdsiFayCbe
Beberapa orang lewat, mengenakan pakaian-pakaian kerajaan yang kuno dan berbicara dalam bahasa yang sama kunonya. Mereka tidak menyadari kehadiran pria itu, yang tampak seperti bagian dari bayangan di taman. Dia mengamati mereka dengan seksama, mencoba memahami kebiasaan dan budaya zaman itu.
337Please respect copyright.PENANAM1Z4BNpfpl
337Please respect copyright.PENANAi4QCVhBqX1
Di kejauhan, terdengar suara musik yang dimainkan oleh orkestra kerajaan, mengiringi tarian para penari yang anggun di halaman istana. Pria itu tersenyum tipis, menikmati harmoni yang jarang ia temui.
337Please respect copyright.PENANAx4pFFfZlUH
337Please respect copyright.PENANAha3pdOMSUc
Tiba-tiba, perhatian pria itu teralihkan oleh suara tawa riang seorang anak kecil yang berlari di taman. Anak itu berhenti sejenak, memandang pria itu dengan mata yang penuh rasa ingin tahu. Pria itu tersenyum, dan anak itu segera berlari kembali, menghilang di balik pepohonan. Namun, ketenangan taman tersebut tidak berlangsung lama. Terdengar suara gaduh dari arah gerbang istana. Beberapa prajurit kerajaan bergegas masuk, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran.
337Please respect copyright.PENANAL9fvx8XA4J
337Please respect copyright.PENANAab9RbsPZkH
"Cepat! Lindungi raja!" teriak salah satu dari mereka. (dengan menggunakan bahasa mereka).
337Please respect copyright.PENANArKrbR0ttDP
337Please respect copyright.PENANAXYj6VvvyIY
Pria itu tetap duduk di bangkunya, mengamati dengan tenang. Seorang pria dengan penampilan megah, yang tak lain adalah raja, muncul di pintu gerbang taman, diapit oleh para pengawalnya. Wajahnya yang tegang menunjukkan bahwa situasi sedang gawat.
337Please respect copyright.PENANAeNCiQpfYN5
337Please respect copyright.PENANAiz5jgg30qL
"Siapa yang berani menyerang istana ini?" gumam raja dengan suara penuh Otoritas. (Dengan menggunakan bahasa kerajaaan pada zaman tersebut).
337Please respect copyright.PENANAIZu5O3RsET
337Please respect copyright.PENANAaEjNuEhh3v
Dari balik pepohonan, muncul sekelompok besar pria bersenjata yang tampaknya adalah barisan para pemberontak kerajaan. Mereka bergerak cepat, mengarahkan senjata mereka ke arah raja. Dalam sekejap, pertempuran pecah di taman yang biasanya damai itu.
337Please respect copyright.PENANA4IcEWFkDLz
337Please respect copyright.PENANAe2LnKdIi2h
Pria yang duduk di bangku kayu mengamati dengan mata tajam. Dia tidak bergerak, namun matanya memancarkan rasa ingin tahu yang dalam. Dia menyaksikan bagaimana prajurit kerajaan berjuang untuk melindungi rajanya, sementara barisan para pemberontak tersebut mencoba merangsek maju.
337Please respect copyright.PENANAVxVJF4ZeJ6
337Please respect copyright.PENANAq8BidyWxc7
Salah satu prajurit terjatuh dekat bangku tempat pria itu duduk, terluka parah. Dengan perlahan, pria itu mulai bangkit dan mendekati prajurit yang tergeletak di tanah.
337Please respect copyright.PENANAmRSdyDYPRg
337Please respect copyright.PENANAVyC6xjMjPh
"Tolong... lindungi raja," bisik prajurit itu dengan suara lemah sebelum menghembuskan napas terakhirnya. (Menggunakan bahasa kuno dari kerajaan tersebut).
337Please respect copyright.PENANAfiUwuyT7tm
337Please respect copyright.PENANAUdwJ6OxY1v
Pria itu menatap tubuh prajurit yang tak bernyawa dengan ekspresi datar. Kemudian, tanpa sepatah kata pun, dia perlahan bergerak maju menuju pusat pertempuran. Langkahnya yang tenang, namun penuh dengan tekad dan percaya diri. Dia tidak peduli pada bahaya yang mengintai, seakan-akan ada sesuatu yang mendorongnya untuk terlibat.
337Please respect copyright.PENANASEOkG23Jtm
337Please respect copyright.PENANAyI7lnCGrJn
Saat dia mendekat, salah satu pemberontak melihatnya dan mengarahkan senjata. Pria itu tidak menunjukkan ketakutan sedikit pun. Dengan gerakan yang cepat dan presisi, dia menghilang dengan seketika, lalu ia pun muncul di belakang pemberontak tersebut dan melumpuhkannya dengan pukulan keras. Prajurit kerajaan yang tersisa tertegun saat melihat pria asing itu bertarung dengan keahlian yang luar biasa.
337Please respect copyright.PENANAcKqvpg5Lon
337Please respect copyright.PENANA01JV2RCoZM
Seorang pemberontak mencoba menyerang dari belakang, tetapi pria itu sekali lagi menghilang dalam sekejap mata kemudian muncul kembali beberapa meter dari tempatnya semula. Dia mengangkat tangannya, dan seketika ruang di sekitarnya pun bergetar. Dengan gerakan tangannya, dia memanipulasi ruang, mengubah posisi dan arah serangan para pemberontak.
337Please respect copyright.PENANAHJPsJhoSJ6
337Please respect copyright.PENANAiOxIbz7SaH
Pria itu bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti bayangan yang melesat di antara para pemberontak. Setiap gerakannya tampak seperti sebuah glitch, bergerak dari satu titik ke titik lain tanpa pola yang bisa ditebak. Dalam beberapa detik, dia berhasil melumpuhkan beberapa pemberontak dengan serangan cepat dan presisi.
337Please respect copyright.PENANA7WYnSEXZcd
337Please respect copyright.PENANAkDPfqFSrT8
Para pemberontak mulai ketakutan, melihat bagaimana pria itu mengendalikan ruang dan waktu dengan mudah. Salah satu dari mereka mencoba melarikan diri, namun pria itu sekali lagi menghilang dan muncul di depan pemberontak tersebut, menghentikannya dengan satu pukulan telak yang membuatnya terhempas ke tanah.
337Please respect copyright.PENANADiZM6B6E2r
337Please respect copyright.PENANAwR6l2roN2l
Perlahan namun pasti, pria itu membantu mengubah arah pertempuran. Para pemberontak yang semula dominan kini mulai terdesak mundur. Raja yang menyaksikan dari kejauhan tampak terkejut namun juga kagum. Pria misterius tanpa latar belakang yang jelas itu telah menjadi kunci dalam mempertahankan istana.
337Please respect copyright.PENANArGJtmAYZUZ
337Please respect copyright.PENANAWjij5gDcJh
Setelah pertempuran usai, pria itu kembali ke bangku kayu, duduk dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Raja mendekat, diiringi oleh pengawalnya.
337Please respect copyright.PENANAwRT7C5150m
337Please respect copyright.PENANAtwxMtqKLOH
"Siapakah engkau?" tanya raja dengan suara penuh rasa ingin tahu. (Dengan menggunakan bahasa kuno dari kerajaan yang ia pimpin).
337Please respect copyright.PENANAn6DWnelzl8
337Please respect copyright.PENANAFjsIhspts1
Pria itu hanya tersenyum tipis, pandangannya tetap pada langit senja yang mulai gelap.
337Please respect copyright.PENANA3RvO0TuvwO
337Please respect copyright.PENANAoxNX9RBkSh
"Seorang pengamat," jawabnya singkat, sebelum sekali lagi menghilang, meninggalkan misteri yang tak terjawab bagi semua yang menyaksikannya. (Menggunakan bahasa kerajaan kuno tersebut yang ternyata bisa ia kuasai).
337Please respect copyright.PENANA9UTYYpigdK