Siang ini begitu panas. Perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah terasa sangat melelahkan walau aku mengendarai motor. Aku tidak pulang sendiri, tapi membonceng kakak perempuanku.
“Dek, buruan… panas nih”
“Iya… tau kok”
“Tapi jangan ngebut kayak gini juga!”
“Tadi katanya buruan, gimana sih kakak ini?”
“Eh, diam, jangan ngelawan”
Huh, kakakku ini sungguh semena-mena.
Namaku Andre. Aku masih kelas 1 SMA saat ini, sedangkan kakakku, kak Risa kelas 3 SMA. Kami berada di sekolah yang sama. Jadilah tiap pergi ataupun pulang sekolah kami selalu bersama. Bahkan tidak hanya ke sekolah, kak Risa sering memintaku menemaninya tiap berpergian, kemanapun dan kapanpun sesuka hatinya.
Setelah setengah jam perjalanan menelusuri jalanan kota yang padat, kamipun sampai di rumah. Aku yang sudah lapar langsung menyerbu ayam goreng yang sempat kami beli di perjalanan pulang tadi. Beginilah jadinya kalau ditinggal berdua dengan kakak yang tidak pandai memasak, terpaksa urusan perut kami beli di luar. Seperti saat ini, orangtua kami sedang keluar kota mengurusi pekerjaan. Aku hanya berduaan saja dengan kak Risa selama beberapa hari kedepan.
“Ganti baju dulu kenapa sih dek? Langsung makan aja kamunya” ucap kak Risa sambil melepaskan jilbab putihnya.
“Ntar deh kak, lapar nih”
“Dasar ih kamu ini, besok kan seragamnya masih pake. Nanti kalau kotor gimana dong…”
“Gak bakalan kok…” jawabku santai. Tapi ternyata ucapannya itu benar-benar terjadi. Aku yang teledor saat membuka sambel sachet-an menyebabkan sambel itu muncrat ke seragam sekolahku. Duh!
“Hahaha, mamam tuh” ledek kak Risa. Aku hanya melirik kesal padanya.
Kak Risa ini kadang cerewet dan ngeselin orangnya, meskipun begitu dia kakak yang baik kok. Selalu bantuin aku kalau aku lagi kesusahan, terutama kesusahan bikin PR. Akupun juga sering jadi tempat curhatnya. Obrolan kami juga nyambung kalau masalah film dan game. Orangtua kami yang super sibuk dan hanya pulang ke rumah tiap akhir pekan membuatku jadi sangat dekat dengan kakakku ini. Pernah waktu itu kak Risa menginap di rumah temannya, walaupun hanya satu malam tapi membuatku sangat kesepian.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDUQjqnNZt
Setelah membuka jilbabnya, kak Risa mulai membuka kancing seragamnya. Nafasku sempat tertahan memandangnya. Tapi aksinya terhenti karena sepertinya dia teringat kalau dia tidak mengenakan baju dalam. Diapun pergi ke kamarnya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6XiT3HCMa
Kak Risa kemudian ikut makan setelah dia mengganti pakaiannya. Rambut sebahunya itu kini diikat kuncir kuda. Dia duduk di sebelahku. Sesekali dia melirik ke arahku dan tertawa saat melihat noda sambal yang mengotori seragamku ini. Aku kesal sebenarnya, tapi melihat dia tertawa rasanya membuat hatiku adem. Kakakku ini memang cantik. Memakai pakaian rumah yang biasa saja cantik. Sambil makanpun terlihat cantik. Bagaimana bibir tipisnya itu melahap makanan, pipi putihnya yang menggembung karena penuh terisi. Ah, sungguh menawan. Tidak salah kalau banyak cowok yang jatuh hati padanya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZKIzTzG07
“Kak, kamu belajar masak aja kenapa sih? Daripada beli makanan di luar terus”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26vrkmPVH5
“Hmm… boleh, nanti kita bikin bareng yuk untuk makan malam”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduiYHbAoxn
“Bikin apa kak kita?” tanyaku semangat.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMJNZFd7lf
“Mi rebus aja gimana?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLA7g12AqYm
“Yah.. kok mi rebus sih? Itu sih bukan masak namanya”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrweU7SZDtn
“Hahaha. Iya deh, ntar kakak coba masakin sesuatu deh untuk kamu. Dasar pikiranmu itu makan mulu” ucapnya sambil mengacak-acak rambutku lalu bangkit menuju dapur membawa piring kosongnya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1in2vlKZV5
Setelah selesai makan dan beristirahat, sorenya kak Risa memang tampak sibuk di dapur. Aku sendiri juga tidak pandai memasak, jadi aku tidak membantu sama sekali dan menanti aja apa yang akan dimasak olehnya. Ternyata dia hanya masak tahu dan tempe. Yah, lumayan lah untuk makan malam. Tapi rasanya sungguh asin. Kakakku ini memang tidak punya bakat memasak. Masakannya gak pernah maknyus.
"Udah untung kakak buatin!”
“Iya deh iya…”
“Hahahaha”
Seperti itulah hari-hari yang ku lalui bersama dengan kakakku. Aku sangat betah di rumah kalau ada dia. Meski kadang ribut dan beradu argumen, namun rasanya sungguh nyaman bila berdua dengannya. Aku harap hubungan kami tetap seperti ini. Tapi sore itu juga aku menyaksikan sesuatu yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Untuk pertama kalinya aku melihat kak Risa telanjang bulat, basah-basahan!
Waktu itu aku mau mandi. Saat membuka pintu kamar mandi, aku terkejut karena ternyata di dalam ada kakakku.
“Eh, ma-maaf kak” ucapku langsung menutup pintu. Aku sempat melihat wajahnya juga terkejut melihat aku masuk. Tapi yang lebih parah tentunya aku yang sempat melihat keseluruhan tubuh telanjangnya, walaupun hanya sekian detik.
Aku merasa bersalah pada kak Risa. Ku yakin aku akan dimarahi olehnya. Ah, tapi salah dia kan pintu tidak dikunci. Dengan hati gundah akupun memutuskan untuk beranjak dari sana ingin kembali ke kamarku. Tapi belum sempat ku balik badan, pintu kamar mandi itu terbuka, dan kak Risa muncul dari dalam. Telanjang bulat!
“Kak… ba-bajumu!” ucapku sambil memutar tubuhku membelakanginya. Aku tidak berani memandangnya yang tanpa busana itu. Aku malu. Aku juga takut dia marah.
“Kamu tadi mau masuk ke kamar mandi yah dek?” tanyanya santai.
“I-iya kak… ma-maaf”
“Lho, kenapa maaf?”
“o-soalnya aku gak tahu kalau ada kakak di dalam”
“Owh… Kalau kamu mau pakai kamar mandi, tunggu kakak selesa
i dulu yah…”
“I-iya kak”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgnqL9d1DL
“Adek, kalau kakak ngomong lihat kesini dong”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8yRoiK9aY
“Eh, i-iya” dengan malu-malu akupun memutar tubuhku lagi menghadapnya. Dia berdiri santai di depanku dengan tangan kiri menutup buah dadanya serta tangan kanan menutup pangkal paha. Pose yang bikin aku panas dingin. Aku berusaha untuk tidak melihatnya langsung, tapi ternyata susah. Takut, tapi pengen lihat karena penasaran. Ah, aku pusing.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU59W5tThv
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJx1eCvdDL
“Dek! Kenapa grogi gitu sih?”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKyoi5ecAf
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRBZdwVI5z
“Gak kenapa-kenapa kok kak” jawabku berusaha tenang.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv28be8EbyX
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OJkDf8FgJ
“Kamu gak pernah lihat cewek telanjang yah sebelumnya?”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1rojA6gcD
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6PBKkKYJX
“Ng-ngak pernah”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKJ4HW05Sz
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7Ea9AxCX9
“Owh… “ ku lihat dia tersenyum. Dia tampaknya memang niat sedang menggodaku. Apalagi mengetahui aku baru pertama kali melihat cewek telanjang, senyumnya itu seperti ingin semakin menggodaku.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnnXPXzLS3
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2iC1kSqQK
“Emang kakak gak malu telanjang gitu di depanku?” tanyaku memberanikan diri menatap matanya.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QGVmQOMi1
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUNZpomPGc
“Kenapa malu? Kan sama adek sendiri” jawabnya senyum-senyum. Aaah… meihat senyuman cewek cantik yang sedang telanjang bulat seperti ini sungguh membuatku tidak tahan.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJXLCdpJks
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMl01y80rLT
“Udah dulu yah, kakak mau lanjut mandi dulu. Kamu antri yah… gak boleh barengan” ujarnya sambil mengerlingkan matanya. Mendengar ucapannya itu membuat jantungku semakin berdetak cepat saja.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYx90CYuVT
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkxOCbP0BG
Kak Risa lalu masuk kembali ke dalam kamar mandi. Sedangkan aku masih berdiri di sini, membatu tak bergerak seakan terpaku pada bumi. Pemandangan barusan benar-benar membuat darahku bergejolak tak karuan. Baru kali ini aku merasakan yang seperti ini.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWZFrfG7ip
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABAW9v6507
Beberapa saat kemudian kak Risa selesai mandi. Dia keluar dengan sudah mengenakan pakaian lengkap.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofgmsKViUN
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo46bZlDFBq
“Tuh mandi” ucapnya sambil berlalu. Dia berlagak seperti tidak terjadi apa-apa saja, padahal aku sudah tak karuan.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZihysmMWl
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ028my2es3e
Akupun masuk untuk mandi. Tapi bayangan kak Risa telanjang bulat tadi terus membekas di kepalaku. Tidak mau hilang. Peniskupun sudah ngaceng sedari tadi.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimhW6TBCNl
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtxB7yPqCM
“Kak Risa….”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOpHABLMVn
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINKC99JHzI
Entah kenapa aku jadi berusaha mengingat dengan detail tubuh kakakku itu. Warna kulitnya yang putih bersih tanpa cacat, butiran air yang meluncur dengan mulusnya di leher, perut serta belahan dadanya. Lekuk tubuhnya benar-benar indah. Bagian yang paling mempesona menurutku adalah buah dadanya yang bening itu, meskipun dia berusaha menutupi putingnya, tapi tetap bisa sekilas terlihat olehku tadi. Putingnya berwarna coklat kan? Arghh…94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9ULrL0M8K
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdB24b97UZP
Tanpa sadar aku mulai memegang penisku dan mengocoknya. Dan untuk pertama kalinya, aku beronani sambil membayangkan kakakku.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cPlxuaKz8
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCkmBlmsen
Ah… kacau.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscxLe438Wv
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgiH0ztTaHh
===94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXkmrhUwuV
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhe0spgJqvJ
Beberapa hari kemudian…94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcctv1DHzmJ
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TAhj1kkb5
Tampak orang-orang sudah sangat ramai di sini. Sepertinya teman kak Risa yang mengadakan pesta ulangtahun ini orang kaya hingga mampu menyewa restoran ini. Ya… hari ini aku dipaksa ikut oleh kak Risa ke acara ulang tahun temannya. Agak malas sih, tapi mendingan daripada gak ada kerjaan di rumah.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsagf8P0VbW
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6oQBfcSKWC
Aku sendiri dari tadi hanya duduk sendirian minum juss sambil memperhatikan kak Risa dari jauh yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Mataku terus menatap lekat-lekat padanya. Memperhatikan gerak-geriknya, tawanya. Ah, begitu cantiknya kakakku dengan busana kemeja kotak-kotak dominan merah, celana jeans panjang, yang dilengkapi dengan jilbab putih itu. Namun kelamaan menatap kak Risa, aku lagi-lagi terbersit bayangan dirinya yang bugil polos waktu itu. Bayangan yang sangat sulit hilang.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xvdCTkGe0
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9yVr37J02
Kejadian waktu itu menjadi awal bagaimana aku jadi sering berpikiran mesum. Aku jadi semakin penasaran dengan yang namanya tubuh wanita. Aku jadi rajin browsing-browsing mencari gambar porno dan video mesum. Namun tetap saja tidak ada pemandangan yang lebih indah melebihi indahnya pemandangan kak Risa yang telanjang bulat dengan tubuh basah. Beruntungnya aku bisa melihatnya, tapi aku merasa berdosa juga karena akhirnya malah beronani dengan membayangkan kakak kandungku sendiri.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXp1cgru6T
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdfQZeYNxq
“Adeeeeek, sini! Ngapain sendirian aja di sana!? Mau kakak kenalin ke teman-teman kakak gak nih?” panggil kak Risa dari jauh yang disertai cekikikan teman-temannya. Aku hanya balas nyengir saja dan tidak beranjak dari dudukku, tapi akhirnya malah dia yang datang sambil membawa teman-temannya dan memperkenalkannya satu-satu padaku.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmmb3revij
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHi5z9iTVID
Aku grogi juga dekat-dekat banyak cewek seperti ini. Sepertinya kak Risa sengaja melakukan ini padaku. Sengaja membuat aku grogi dengan menghadapkanku pada keempat temannya yang memang cantik-cantik ini. Ah, kak Risa rese.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRJBfePqxc
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19qsj5XiJV
“Ini adikmu yang kamu ceritakan itu Ris?” tanya salah satu temannya melirik memperhatikanku.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKkX0SVkWj
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXc9wEGdSF8
“Iya… cakep kan? Dia jomblo lho… Ada yang mau nggak sama adikku? Hihihi” ucap kak Risa. Duh, dia ini membuatku malu saja.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgpax8nYHc
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVUoBdNxmz
“Boleh, tapi sayang aku udah punya pacar” balas temannya itu menggodaku yang direspon gelak tawa mereka semua. Aku ikut cengengesan saja.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAQe7hrnZj
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDorFSUsyba
Selama beberapa saat aku ngobrol dengan mereka. Bukan obrolan yang penting. Kebanyakan obrolan mereka sekedar menggodaku saja, terlebih kak Risa yang seakan-akan mempermalukan aku.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DpUMN2LHO
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6iW2ogbxP
“Eh, dek, siapa tadi yang paling cantik menurutmu?” tanya kak Risa padaku saat kami sudah pulang.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa9Ake55lW
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRbhAKuhE1
“Hmm… siapa yah… gak ada tuh. Kakak rese ah bikin aku malu di depan teman-teman kakak”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLP4zGhJyC
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUh1MRDoBR
“Haha, daripada kamunya ngelamun sendirian. Emang mikirin apaan?”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytLXW3cm9j
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrSYRTtaD8
“Gak ada” jawabku berbohong, tentu saja aku malu mengakui kalau aku ngelamunin tubuh telanjangnya waktu itu.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSUrntZ5bB
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7duuSUC9s
“Owh… tapi masa sih gak ada yang cantik menurutmu teman-teman kakak?”94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskkgrHAYyQ
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfdZifbioE
“Ada sih… kak Via, kak Ochi juga cantik” jawabku akhirnya mengaku, kecantikan mereka memang gak kalah dengan kakakku ini. Kak Ochi sama-sama memakai jilbab seperti kakakku, sedangkan kak Via memakai kacamata dengan rambut panjang lurusnya yang tergerai ke belakang. Bisa saja kak Risa punya teman yang cantik-cantik begitu. Tapi bagiku tetap kak Risa lah yang paling cantik.94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mmesiKQ4d
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5qohAEaje
“Udah sana, puaskan?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYF5X3LOZBa
“Iya kak, makasih ya… hehe”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyxTS0pJKv
Dia tersenyum manis. Sungguh bikin aku gemas. Ah… semoga selanjutnya aku bisa mendapatkan lebih dari sekedar onani.
Sejak kejadian itu hari-hariku terasa lebih indah. Selain hubunganku dengan kak Risa memang masih tetap seperti biasa, suka bercanda, suka berantem, dan dia masih sering nyuruh aku seenaknya, tapi kemesuman kami semakin hari juga semakin cabul. Kadang seharian kami pernah tidak memakai pakaian sama sekali, kami beraktifitas di dalam rumah dengan bertelanjang bulat. Tapi biasanya sih hanya kak Risa yang aku minta tidak usah pakai baju, walau tanpa dimintapun dia sering juga keluyuran di dalam rumah tanpa busana. Kalau sudah begitu akupun akan lanjut onani dengan bebasnya sambil memandang tubuh telanjangnya. Dia sering menemaniku onani. Aku kini sudah dipersilahkan ngecrot dimanapun dan kapanpun yang aku mau, tidak harus di kamar mandi. Bisa di ruang tamu ataupun malah kamar kakakku. Asalkan harus segera dibersihkan. Keberadaannya betul-betul membuatku betah di rumah, hehe.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9H8sBVgHLT
Namun yang pasti kami melakukan itu jika kami hanya berdua saja di rumah. Kalau orangtua kami pulang, aku dan kak Risa pun bertingkah seperti biasa. Terlebih kak Risa yang menjadi sangat sopan dalam berpakaian bila di hadapan papa mama. Sungguh berbanding terbalik bila hanya ada aku di rumah.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2HwwvHKh1
“Ntar deh kakak kirim foto-foto kakak lewat BBM” bisiknya padaku. Ya… terpaksa aku disuruh onani dengan foto-fotonya saja, karena memang tidak mungkin melakukannya seperti biasa karena orang tua kami ada di rumah saat ini. Kalau tetap nekat, bisa-bisa perbuatan kami akan ketahuan.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSnA9TR5N5
“Sekalian kakak kirim foto-foto teman kakak kalau kamu mau, hihihi” lanjutnya lagi mengedipkan mata dengan nakal. Ugh… Tentu saja aku mau. Baik kak Risa maupun teman-temannya sama-sama cantik, sama-sama mantab dijadikan bahan coli, hehe :P
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BBFoCxYy4
Untung saja hanya dua hari Papa Mama pulang, mereka harus segera kembali mengurusi pekerjaan. Akhirnya aku bisa bebas lagi. \:V/
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdMClDTvzI
Siang itu setelah kami pulang sekolah aku langsung menanggalkan pakaianku dan menuju kamar kak Risa. Dia geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat aku yang begitu tak sabaran.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlITTuUg3Sc
“Yuk kak.. cepetan dong… pengen nih”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAbSsuUzuW
“Cepetan ngapain?” tanyanya senyum-senyum.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEYPCko92e
“Buka baju kakak, hehe”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4Y1hoclhF
“Haha, dasar mesum kamu dek…” ucapnya cekikikan. Aku senang karena ternyata dia menuruti keinginanku untuk melepaskan bajunya. Dengan gerakan pelan dan menggoda, dia lepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di tubuhnya. Dari baju, celana, hingga pakaian dalam. Dia seakan memuaskan mataku untuk membuatku nafsu pada dirinya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGbyFN3frs
Akhirnya tubuh telanjangnya terlihat lagi olehku. Aku langsung mengocok penisku sendiri di depannya. Tak hanya itu, aku yang sudah tahan nekat terjun memeluknya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPgeC6gfPi
“Adeeeek! Gila kamu main peluk aja”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSUZOP71Zw
“Habisnya aku kangen kakak” ucapku. Aku sadar aku sungguh nekat memelukya dengan kami sama-sama telanjang bulat seperti ini. Tapi aku memang sudah tidak tahan, aku juga menginginkan hal yang lebih dari hanya sekedar onani.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpmy09WkUn
Aku pikir dia marah, tapi ku dengar dia malah tertawa kecil. Diapun membiarkan aku terus memeluknya, bahkan kami sampai berpelukan di atas tempat tidur. Tanpa sadar kami jadi saling menggerayangi dan berciuman satu sama lain.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZmxPzLIhB
“Dek, cukup… Jangan keterusan” ujarnya sambil mendorong tubuhku. Aku sebenarnya merasa nanggung, tapi aku takut dia marah, akupun bangkit dan duduk di depannya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UUrgHPgIr
“Kakak gak mau kalau sampai terjadi.. Ingat lho kita itu saudara kandung”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPfwVT733B
“Iya kak… maaf”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfufTBZgc0
“Hmm… bagus deh kalau kamu ngerti”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGYmA4sEQJ
“Tapi kak…”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpe6rdK8Ym
“Tapi apa?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG8uQCmzjt
“Boleh gak kalau aku gesek-gesekin aja”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIKijrEBhj
“Hah? Gesek-gesek dimana?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuS5GyCcHyR
“Di buah dada kakak, hehe”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1qudqEBG7
“Hihihi, gila kamu… Kamu benar-benar mesum!”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgTOpyfuXS
“Gak boleh yah kak?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKRgTTOtcg
“Hmm…. Kakak pikir gak apa deh, asal jangan keterusan”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2AQlhbQ58
Senangnya mendengarnya. Dengan dada berdebar akupun mengangkangi tubuh kak Risa, memposisikan penisku tepat di antara buah dadanya untuk ku gesek-gesekkan di sana. Saat penisku nyelip di sana, aku langsung memaju mundurkan pinggulku. Rasanya sungguh luar biasa, bagaimana batang penisku bergesekan dengan kulit dadanya yang lembut dan kenyal.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuRDBP0vbh
Aku mengocok penisku di sana sambil ditemani tatapan dan senyum manisku. Mana bisa tahan? Tak butuh waktu lama akupun muncrat. Mengotori wajah serta buah dada kak Risa dengan spermaku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprtIfMVZGn
“Makasih kak…”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F8GqTJvXj
“Iya… dasar mesum. Awas… jangan sampai papa mama tahu”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZaM5JUiKU
“Iya kak” tentu saja.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23uStK32jg
Jadilah sejak saat itu aku tidak hanya onani biasa saja, tidak lagi hanya menumpahkan spermaku di lantai, tapi juga menggesek-gesekkan penisku hingga aku muncrat di tubuh kakakku ini. Baik perut, buah dada, maupun wajah cantiknya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvQCOUKu7K
Extra Story : Teman-teman kakakku
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdqxSd7Mpj
Hari itu aku pulang naik motor sendirian dari sekolah, karena kak Risa pulang naik angkot bersama teman-temannya yang ingin ke rumah kami, bahkan katanya mereka juga sampai nginap. Aku sebenarnya merasa terganggu karena tidak bisa mesum-mesuman dengan kakakku, tapi ya sudah lah. Setidaknya teman-temannya cantik-cantik.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62sjrxoCU0
Ku perhatikan kedua temannya yang datang itu. Mereka adalah temannya kak Risa yang dikenalkan kepadaku pada waktu acara ulangtahun. Kak Via dan kak Ochi. Lagi-lagi ada perasaan malu dan deg-degan dikelilingi mereka. Saat mereka ngajak ngobrol, aku lebih dulu terpana dengan kecantikan mereka daripada langsung menanggapi obrolan.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXroCiEgyKX
“Maaf yah Ndre, kita pinjam kakakmu seharian ini, hihi” ucap kak Via yang juga diikuti tertawaan kak Ochi. Sedangkan kak Risa menyikut kak Via.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHtYPvpr5o
“Apaan sih Vi”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbw7P8tm085
Duh, mereka bertiga itu sungguh gemesin. Tawa mereka sama-sama manis. Seandainya kak Via dan kak Ochi juga kakakku. Tapi punya satu kakak kayak kak Risa juga udah cukup sih, hehe.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfb6laiEtdg
Mereka lalu masuk ke dalam kamar setelah kami makan siang. Entahlah mereka sedang ngapain. Mungkin sedang nonton film dvd. Hingga akhirnya saat sore menjelang magrib barulah mereka keluar. Mereka tampak membawa handuk.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1svJPMG9c
“Dek, kami mau mandi dulu yah…” ujar kak Risa sambil melewatiku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡej7CkdJrCh
“Kalian mau mandi bersama? Udah gede masih mandi bareng, kayak anak kecil aja” balasku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerKFBpilsH
“Biarin, kan kamar mandinya gede”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ682vDprXe4
“Iya deh, terserah kalian” ucapku berusaha cuek meski curi-curi pandang juga ke arah mereka bertiga.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6eMxUlKgO
Merekapun mandi bersama di dalam kamar mandi. Ingin rasanya aku mengintip mereka, tapi kalau kepergok takut juga. Belum tentu kejadinnya selalu berakhir manis. Jadilah aku hanya membayangkan saja sambil mendengar obrolan mereka yang berisik.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fGsLQQDus
“Waaah… punyamu lebih gede yah Ris, kenyal” terdengar suara kak Via.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0hseV2PvR
“Geli ah Vi, punya Ochi tuh yang lebih gede, hihihi” balas kakakku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQidHo7KOH
“Mana? Coba”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvv3HAfhXU
“Eh, kalian ngapain sih pegang-pegang” protes kak Ochi.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9hErNrUqQ
“Hihihi… gak ah, gedean punya kamu Ris, tapi kulit Ochi lebih lembut yah… putih lagi”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaiUCE0JNPb
“Risa, itu ngapain bawa hape segala ke kamar mandi?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4a6G2hdrxD
“Hihihihi”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh93lMPk3RV
Arrgghhhh… aku ngaceng mendengarnya! Pikiranku melayang kemana-mana membayangkan tubuh bugil mereka bertiga yang asik mandi itu.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ClJruZDc2
Saat mereka keluar, hidungku mau mimisan rasanya melihat mereka bertiga yang hanya memakai handuk. Bahkan kak Ochi yang tadinya mengenakan jilbab, kini juga hanya selembar handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Mereka berlalu dengan cueknya di depanku, padahal aku sudah konak berat. Duh… Sepertinya seharian ini jantungku akan terus berdegub kencang.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgCwuKu4nV
Ingin rasanya aku beronani saat itu juga menonton mereka, tapi mereka langsung masuk ke kamar.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGVp02n5UV
Mereka kebanyakan menghabiskan waktu di kamar. Hanya sesekali keluar untuk minum ataupun ke kamar mandi. Saat kak Risa keluar aku langsung menariknya ke kamar mandi karena aku sudah tak tahan dan butuh pelampiasan.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWYpicKPIs
“Adeeeek, kamu mau ngapain? Ada teman-teman kakak”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegHrDXHTm7
“Aku gak tahan kak… sebentar aja kok.. plis”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCImTLzaixr
“Duh… jangan….”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjjAjotTgC
“Ayo dong kak…”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgXrkC3ud2
Setelah ku desak terus, akhirnya dia mau juga. Akupun langsung menurunkan celanaku dan minta dia ngocokin. Dia mau ternyata.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjWvgHWQrX
“Dasar kamu…”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTMDTBUO0v
“Hehehe”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lJ8wJrATa
“Eh, kakak tadi foto-foto juga lho sambil mandi, ada video juga. Kamu mau lihat? Hihihi”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡac6xnVcr0s
“Mauuuuuu!” tentu saja aku mau!
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcTVgo7PPX
“Hush… jangan kencang-kencang suaranya. Nih…” ucapnya sambil menyodorkan ponselnya padaku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUvkZWGGK4
Akupun langsung meraih ponselnya. Ku buka galery dan langsung ku temukan apa yang kucari. Foto mereka bertiga sedang mandi telanjang, basah-basahan dan sabun-sabunan! Langsung saja aku gunakan itu sebagai bahan untuk menambah rasa nikmat selagi kak Risa terus mengocok penisku. Aku juga menonton video rekaman mandi itu. Bikin aku tambah pengen cepat muncrat karenanya.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMPsMZArQO
Benar, tak lama kemudian akupun memuncratkan spermaku. Tak tahan karena kocokan kak Risa serta foto dan rekaman video ini.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu032txv8UO
Namun aku terkejut karena ada yang menonton aksi kami. Di depan pintu kamar mandi ada kak Ochi!
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETfJt4CXgv
“Eh, Ochi…”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdV0oX29vR8
“Risa… kamu ngapain?”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmM02ylaVN
“Eh… ini… anu… itu…” kak Risa panik. Akupun tak kalah panik karena ada yang memergoki aksi kami.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPVpbvxNfd
“Duh, aku gak nyangka kalau kamu sampai begituan sama adekmu”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgc7wLN3rCH
“Ini… Cuma bantuin dia aja kok, gak lebih dari ini.. Please… jangan kasih tahu siapa-siapa” ucap kak Risa memohon.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5Q231cNZ6
“Hmmm… sebarin gak yah…”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡED1E4KWzVO
“Please Chi… jangan kasih tahu siapa-siapa”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoc8pX63Bqd
“Hihihi, iya deh… tapi kamu harus traktir makan besok”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZhXBW6mGn
“Oke deh sip”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6A0cKPJ4H
“Ya udah balik sana, kamu mau ketahuan sama Via juga, hihihi”
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx17qp8RdR9
“Gak lha.. udah dek sana balik ke kamarmu” suruh kak Risa padaku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcoC1PSe6N
“Iya kak…” jawabku bangkit segera kembali ke kamarku.
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4O11gxu0cM
Aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi setelah itu. Sepertinya tidak terjadi hal yang gawat. Kak Ochi sepertinya beneran megang janjinya. Untung deh. Tapi kak Ochi itu cantik juga yah, setahuku dia juga punya adek laki-laki. Beruntung juga adeknya punya kakak cantik seperti dia. Tapi aku juga beruntung punya kakak kayak kak Risa, hehe
94247Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnFy2bFJtx
Bersambung..
ns216.73.216.229da2
