Satu minggu telah berlalu sejak hari di mana dunia Elisheba hancur dan terlahir kembali. Kehidupan gandanya telah dimulai. Di hadapan dunia, dia masih Nyonya Elisheba yang anggun, istri dari seorang motivator ternama. Tapi di balik pintu kamarnya yang terkunci, dia adalah seorang budak yang menjalankan sebuah ritual harian yang bejat.1065Please respect copyright.PENANAx6DYyFFEr8
1065Please respect copyright.PENANAA9YzENjSUl
Setiap sore, tepat pada jam di mana Bejo pertama kali menaklukkannya, sebuah perintah tak terlihat seolah merasukinya. Ini bukan lagi sihir, ini adalah kecanduan. Dia akan masuk ke kamar mandinya yang mewah, meletakkan ponselnya di depan cermin, dan menekan tombol rekam.1065Please respect copyright.PENANAWsHmDiecPO
1065Please respect copyright.PENANAcHrkjEtclq
Di hadapan kamera yang menjadi mata Tuannya, dia akan melakukan persembahannya. Dia akan 'bermain' dengan dirinya sendiri, bukan dengan lembut, tapi dengan sentuhan-sentuhan putus asa yang menyiksa. Dia akan membisikkan kata-kata kotor ke arah lensa, melaporkan setiap sensasi yang ia rasakan, memohon agar Tuannya segera datang.1065Please respect copyright.PENANAQDBLDDcppE
1065Please respect copyright.PENANAn0VXHbhRkN
"Lihat aku, Tuanku..." bisiknya pada video terakhir yang ia kirim kemarin, napasnya terengah-engah. "Aku menunggumu... Aku sangat... haus... Tubuh ini sudah tidak ada artinya tanpa sentuhanmu. Cepat datang dan hancurkan aku lagi..."1065Please respect copyright.PENANAED7QHwtKoE
1065Please respect copyright.PENANAsvCBHzi16i
Dia akan mendorong dirinya hingga ke batas, hingga tubuhnya gemetar dan cairan kenikmatannya muncrat dengan deras, membasahi lantai marmer yang dingin. Sebuah bukti fisik dari penderitaannya yang nikmat. Setelah itu, dia akan mengirimkan video itu ke nomor "Tukang Ledeng", lalu menghabiskan sisa malamnya dalam keadaan gelisah, menunggu balasan yang tak kunjung datang.1065Please respect copyright.PENANAu5iUcjBAlV
1065Please respect copyright.PENANAFcsTje0F66
Sore itu, setelah menyelesaikan ritualnya dan mengirimkan videonya, penantiannya berakhir. Bel rumahnya berbunyi. Itu Bejo. Berdiri di sana dengan seragam dekilnya, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.1065Please respect copyright.PENANAr9aYXBEqlw
1065Please respect copyright.PENANAJgQMSoOTVM
Elisheba menyambutnya di pintu, tidak lagi dengan senyum ramah, tapi dengan tatapan memuja seorang budak yang melihat dewanya.1065Please respect copyright.PENANAwg9K0NhMT6
1065Please respect copyright.PENANAOPQnQsQyFC
"Aku merindukanmu, Tuanku," bisiknya, langsung bersimpuh dan mencium sepatu Bejo yang dekil.1065Please respect copyright.PENANAGYtCdz8yPv
1065Please respect copyright.PENANACYjTtMJXNH
Bejo hanya tersenyum tipis. "Aku tahu. Aku sudah melihat video-videomu. Pertunjukan yang bagus," katanya. "Sekarang, layani aku."1065Please respect copyright.PENANAZdx7FUuPmK
1065Please respect copyright.PENANAfAhXSG0fuz
Dia tidak membawa Elisheba ke kamar tidur. Itu terlalu mudah ditebak, terlalu klise. Sebaliknya, dengan seringai puas, dia menuntunnya kembali ke ruang tamu—panggung kehancuran pertamanya. Dia ingin menodai tempat yang sama di mana foto pernikahan wanita ini terpajang, di mana keluarganya biasa berkumpul. Dia duduk di sofa kulit yang mewah itu, menyandarkan punggungnya seperti seorang raja yang lelah. Elisheba mengerti tanpa perlu diperintah. Dengan mata yang berkilat penuh pemujaan, dia tidak hanya berlutut. Dia merangkak di atas karpet mahal, mendekati kaki Tuannya. Dia memulai ritualnya dengan mencium sepatu dekil itu, lalu dengan sabar membukanya. Setelah itu, barulah dia mengangkat kepalanya, menatap Bejo dengan tatapan lapar.1065Please respect copyright.PENANAGMT0creqaH
1065Please respect copyright.PENANAEAdE8B6UIT
Dia memulai pemujaannya yang sesungguhnya. Kepalanya bergerak maju mundur dengan ritme yang ragu pada awalnya, lalu semakin cepat dan percaya diri. Rambutnya yang hitam legam sesekali menyapu paha Bejo, menciptakan sensasi geli yang menambah kenikmatan. Bejo bisa merasakan kehangatan dan kebasahan dari bibir Elisheba, sebuah sensasi yang membuatnya mencengkeram sandaran sofa. Dia bisa mendengar suara slurp... slurp... yang basah dan putus asa, bercampur dengan desahan tertahan dari wanita itu. Sementara itu, tangan Elisheba sendiri tak berhenti bergerak, memanjakan dirinya, menciptakan sebuah harmoni dosa yang brutal. Melihat istri seorang motivator ternama melakukan hal sehina ini untuknya, untuk seorang kurir dekil, adalah puncak kenikmatan bagi Bejo. Ini bukan hanya tentang fisik, ini adalah tentang kekuasaan absolut.1065Please respect copyright.PENANAltyGe7PceC
1065Please respect copyright.PENANAWrlMvOvNiU
Di tengah keheningan yang hanya diisi oleh suara napas mereka yang memburu, tiba-tiba...1065Please respect copyright.PENANAK7o68t3Ctm
1065Please respect copyright.PENANAEU7eouShPh
Ddrrtt... ddrrtt...1065Please respect copyright.PENANAlvbjSjAFyg
1065Please respect copyright.PENANAZl9pJo9IZG
Suara dering ponsel yang memekakkan telinga memecah keheningan. Bukan ponsel Bejo. Itu adalah ponsel Elisheba yang tergeletak di atas meja kaca.1065Please respect copyright.PENANAv4yUYYPs5W
1065Please respect copyright.PENANAavCJYa7xfd
Keduanya membeku. Di layar ponsel mahal itu, sebuah nama terpampang jelas, lengkap dengan foto profil seorang pria tersenyum ramah: 'Suamiku Sayang ❤️'.1065Please respect copyright.PENANAZjWm6XIJIT
Jantung Elisheba seakan berhenti berdetak. Kepanikan murni yang dingin menjalari tubuhnya. Ini berbeda dari sebelumnya. Dulu dia hanya korban yang bingung. Sekarang, dia adalah seorang pengkhianat yang sadar sepenuhnya akan dosanya.1065Please respect copyright.PENANAK8PQRYYQUB
1065Please respect copyright.PENANAjs936rmCeJ
"Itu... itu suamiku," bisiknya dengan suara bergetar, matanya membelalak ngeri menatap Bejo.1065Please respect copyright.PENANAiKJJvX6GWV
1065Please respect copyright.PENANAtoL5lQkOoX
Bejo, sebaliknya, justru menyeringai. Ini adalah hiburan yang tidak dia duga. Dia tidak menyuruh Elisheba diam. Sebaliknya, dia memberikan perintah pertamanya sebagai seorang Tuan yang kejam.1065Please respect copyright.PENANAIemzKrvxsA
1065Please respect copyright.PENANArwJuG6h7At
"Bagus," desisnya. "Aku ingin kau mengangkatnya. Di sini. Sekarang juga."1065Please respect copyright.PENANAxisRVnRcTi
1065Please respect copyright.PENANAeFigkmBIzp
"Tapi... tapi, Tuanku..."1065Please respect copyright.PENANAwTeTmV0sJO
1065Please respect copyright.PENANAUSnQHPBGWm
"Angkat," potong Bejo, suaranya dingin dan tak terbantahkan. "Atau aku akan mengangkatnya untukmu dan menyapanya sebagai teman ranjang barumu."1065Please respect copyright.PENANATOWYlKBYk5
1065Please respect copyright.PENANALVqco28Jfz
Ancaman itu lebih dari cukup. Dengan tangan gemetar hebat, Elisheba meraih ponselnya dan menekan ikon hijau.1065Please respect copyright.PENANAqRz1nsi5TW
1065Please respect copyright.PENANALmMW8n17V2
"Ha-halo, Sayang?" suaranya keluar lebih seperti cicitan yang tercekat daripada sapaan mesra.1065Please respect copyright.PENANA5DhbJTWDXi
1065Please respect copyright.PENANAj4xzZC6NbP
"Halo, cintaku... ah, akhirnya aku bisa mendengar suaramu," suara hangat dari seberang sana terdengar begitu lelah dan penuh kerinduan. "Hari ini berat sekali, seminarnya sangat menguras tenaga. Aku hanya terus memikirkanmu, membayangkan pulang dan memelukmu. Aku kangen sekali padamu. Sedang apa istriku yang paling aku sayangi ini?"1065Please respect copyright.PENANAV22iSXhGGi
1065Please respect copyright.PENANAFsafYKyMSU
Setiap kata cinta dari suaminya terasa seperti belati yang menusuk langsung ke jantung Elisheba. Tapi rasa sakit itu, entah kenapa, bercampur dengan kenikmatan yang aneh.1065Please respect copyright.PENANAont4rs3aBs
1065Please respect copyright.PENANALS2qiSeKAY
"A-aku... aku sedang bersantai, Sayang. Membaca buku," jawabnya, sebuah kebohongan yang terasa begitu berat di lidahnya. Matanya terpaku pada Bejo, yang kini bangkit dari sofa dan berjalan mendekatinya dengan senyum iblis.1065Please respect copyright.PENANASaRjRPstUM
1065Please respect copyright.PENANAMd60tdtsQ3
"Oh ya? Baguslah kalau begitu. Kau pantas bersantai," kata suaminya. "Aku hanya ingin mendengar suaramu sebelum aku istirahat. Suaramu adalah satu-satunya obat lelahku."1065Please respect copyright.PENANAQasFFAPJZN
1065Please respect copyright.PENANA70qQhdmJML
Tepat saat itu, Bejo melakukan hal yang paling gila dan tak terduga. Dia mengangkat Elisheba yang masih berlutut, lalu mendorongnya hingga membentur dinding, memunggungi dirinya. Sambil tetap memegang ponsel di telinga Elisheba, Bejo menyingkap gaun mahal itu dengan kasar. Dia langsung memposisikan dirinya di belakang dan mulai memompanya dengan gerakan yang dalam dan kuat, hingga mentok. Seketika, tubuh Elisheba berdenyut hebat.1065Please respect copyright.PENANAdj9igDl6m5
1065Please respect copyright.PENANAZQoy3HqPHK
"I-iya... aku juga... merindukanmu," jawabnya, suaranya bergetar hebat, setiap kata keluar bersamaan dengan suara plok... plok... plok... dari pompaan Bejo yang menggema pelan di ruangan itu.1065Please respect copyright.PENANAiv1r1xH7gG
1065Please respect copyright.PENANA8M90ExNand
"Kau tidak apa-apa, Sayang? Suaramu aneh sekali," tanya suaminya, nadanya mulai cemas.1065Please respect copyright.PENANAFnl4DBc2se
1065Please respect copyright.PENANAndU6ND5RCU
Bejo tidak menjawab. Dia menarik diri sejenak, lalu berjalan kembali ke sofa dan duduk. Dia menepuk pangkuannya, sebuah perintah tanpa kata. Elisheba, yang pikirannya sudah kacau, menurut tanpa ragu. Dia berjalan dengan kaki gemetar, lalu duduk di pangkuan Bejo, masih dengan ponsel menempel di telinganya. Bejo kembali menyatu dengannya dari belakang, kali ini dalam posisi yang jauh lebih intim dan menghinakan.1065Please respect copyright.PENANAKdeIUJ6lFo
1065Please respect copyright.PENANA10Dx1fuW7v
Kini, dengan tangannya yang bebas, Bejo mulai bermain. Satu tangannya merayap ke depan, meremas kedua dada montok Elisheba dengan kasar. Sementara tangan lainnya naik, menyibakkan rambut Elisheba, dan membenamkan wajahnya di lekukan leher dan ketiak wanita itu, menghirup dalam-dalam aroma parfum mahal yang bercampur dengan keringat ketakutannya.1065Please respect copyright.PENANAkn3l6o2Hap
1065Please respect copyright.PENANAWkTA2kvBtI
Elisheba menggigit bibirnya begitu keras hingga nyaris berdarah, mencoba menahan erangan yang akan keluar. Sensasi pompaan dari bawah, remasan di dadanya, dan jilatan panas di lehernya menciptakan sebuah badai kenikmatan yang menyiksa.1065Please respect copyright.PENANAbog0tJq920
1065Please respect copyright.PENANAn7876qDVWM
"Aku... aku tidak apa-apa. Hanya... hanya sedikit flu," dalihnya, sambil mencengkeram ponselnya erat-erat.1065Please respect copyright.PENANASWBI354woL
1065Please respect copyright.PENANALddZhGAE7w
Merasakan Tuannya di dalam dirinya, kini Elisheba yang mengambil alih. Didorong oleh hasrat yang tak tertahankan, dia mulai menggerakkan pinggulnya sendiri, naik dan turun di atas pangkuan Bejo, memompa dirinya dengan ritme yang liar dan putus asa. Dia tidak lagi peduli. Dia hanya ingin lebih.1065Please respect copyright.PENANA4J5O2wf4iW
1065Please respect copyright.PENANANJjRFLa8So
Aaaahhh... Sebuah desahan kenikmatan yang tertahan lolos dari bibir Elisheba, terdengar seperti sebuah isakan kecil di telepon.1065Please respect copyright.PENANAWoj1pbSQZS
1065Please respect copyright.PENANATdiGv1D0Fo
"Sayang! Suara apa itu? Kau menangis? Kau benar-benar sakit?" tanya suaminya, kini benar-benar panik.1065Please respect copyright.PENANAjWfPeNgrQh
1065Please respect copyright.PENANArJ0zL4U0Jl
Cukup sudah. Elisheba tidak tahan lagi. Siksaan ini terlalu nikmat. Dia tidak peduli lagi jika ketahuan.1065Please respect copyright.PENANApn2u3IMfe8
1065Please respect copyright.PENANAbZW96ZDsmv
"Aku... aku harus pergi sekarang, Sayang," katanya cepat. "Aku mencintaimu." Kalimat terakhir itu terdengar seperti sebuah permintaan maaf yang putus asa.1065Please respect copyright.PENANABmDr75KsRl
1065Please respect copyright.PENANAEsxLwZjlJC
Dia langsung mematikan teleponnya. Tapi dia tidak berhenti. Seolah interupsi itu justru menyulut api yang lebih besar, dia terus memompa dirinya di pangkuan Bejo dengan lebih liar, lebih putus asa. Erangan dan rintihan yang tadi ia tahan kini keluar tanpa filter, memenuhi ruangan.1065Please respect copyright.PENANAwFd8vg7dA3
1065Please respect copyright.PENANAtcZcnvUYU4
"Lagi, Tuanku... lagi..." pintanya, wajahnya memerah, matanya berkilat liar. "Isi aku... penuhi aku dengan dirimu..."1065Please respect copyright.PENANAaFx9n81Olp
1065Please respect copyright.PENANAxUPvDi72Fw
Melihat selirnya yang begitu rusak dan patuh, Bejo tidak bisa lagi menahan diri. Dengan sebuah geraman berat yang penuh kemenangan, dia mencengkeram pinggul Elisheba erat, membalas setiap gerakan wanita itu dengan pompaan yang lebih dalam dan lebih kasar. Dia mendorong dirinya hingga ke batas.1065Please respect copyright.PENANAxy1ABwMSqM
1065Please respect copyright.PENANAjUYTjFb9kl
CROOT... CROOT... CROOT...1065Please respect copyright.PENANAp7W11oyRCe
1065Please respect copyright.PENANASyInmSJbXk
Dengan sebuah erangan panjang, Bejo melepaskan semuanya. Cairan hangatnya yang kental muncrat dengan deras, mengisi penuh rahim Elisheba hingga meluap dan meleleh keluar, membasahi paha dalamnya. Sebuah bukti penaklukan yang paling absolut.1065Please respect copyright.PENANAn9nV3ZoH1A
1065Please respect copyright.PENANA9tYvQdlU0h
Elisheba menjerit, bukan jeritan kesakitan, tapi jeritan kenikmatan tertinggi saat merasakan kehangatan itu membanjiri dirinya. Dia terkulai lemas di pangkuan Bejo, napasnya terengah-engah, tubuhnya gemetar hebat. Dia telah dipenuhi oleh Tuannya, dan perasaan itu... jauh lebih memuaskan dari orgasme manapun yang pernah ia rasakan.1065Please respect copyright.PENANAw1rMPK3viK
1065Please respect copyright.PENANAL4HEUJ8YD9
Dia menatap Bejo dengan tatapan penuh pemujaan, lalu dengan lembut, dia membersihkan sisa-sisa cairan Tuannya yang meleleh di pahanya dengan tangannya sendiri, dan mengecupnya. Sebuah tanda bahwa setiap tetes dari Tuannya adalah suci baginya. Dia tidak lagi peduli pada dirinya sendiri. Dia hanya peduli pada Bejo.1065Please respect copyright.PENANAsYeKbCHWrS