
37Please respect copyright.PENANA8IbGITnU4r
Setelah berada di luar negeri selama sebulan untuk melakukan perjalanan bisnis, Jonathan akhirnya pulang ke mansion. Ia melangkah masuk dengan wajah yang tampak lelah. Sesampainya di dalam ia tidak langsung ke kamar, melainkan ke ruang tengah sembari melepas jas yang melekat di tubuh dan meletakkannya di sofa.
“Di mana Mike dan Lucas?” tanya Jonathan sembari duduk, saat melihat Jasmine mendekat untuk mengambil jasnya.
“Tuan muda Mike dan Tuan muda Lucas sedang berada di ruang santai atas,” jawab Jasmine sedikit ragu.
“Sedang apa mereka di sana?” Jonathan mengerutkan dahinya heran.
Tidak biasanya mendengar dua adiknya itu menghabiskan waktu di mansion saat waktu masih menunjukkan pukul 8 malam. Biasanya mereka masih bermain di club setelah mengurus perusahaan.
“Mereka sedang menemani tamunya,” ucap Jasmine.
“Tamu?”
“Iya Tuan. Ada seorang wanita yang dibawa Tuan muda pulang sejak seminggu lalu, katanya wanita itu adalah temannya yang sedang berlibur,” terang Jasmine.
Jonathan menghela napas panjang. Mendengar dua adiknya tidak bermain di luar saja sudah merasa aneh, apalagi mendengar mereka membawa wanita pulang ke mansion. Benar-benar bukan kebiasaan mereka meski kedua adiknya itu hiperseks sama seperti dirinya. Oleh karena itu mereka memiliki banyak gundik di mansion untuk melayani kebutuhan mereka, seperti Jasmine.
Gundik-gundik yang mereka gunakan bukan sembarang wanita, tetapi mereka adalah para wanita dari keluarga yang memiliki hutang pada mereka dan tak sanggup membayar. Sebagai gantinya mereka membawa anak perempuan keluarga itu untuk dijadikan pemuas napsu dan tinggal di mansion ini.
“Bawa jas dan koporku ke kamar, aku akan memeriksa mereka,” kata Jonathan beranjak pergi.
“Baik Tuan.”
Jasmine mengangguk patuh dan segera melaksanakan apa yang diperintahkan Jonathan. Dari tujuh gundik yang ada di mansion itu, Jasmine yang paling pendiam dan penurut. Sayangnya ia tidak memiliki stamina yang kuat, sehingga saat melayani salah satu tuan mudanya. Ia tidak bisa melakukan dengan baik karena pingsan sebelum tuan mudanya puas. Itulah mengapa Jasmine jarang dipilih dan hanya dianggap sebagai pelayan biasa.
Namun Jasmine yang diam-diam jatuh cinta pada para tuan mudanya, merasa kesal kalau diabaikan. Sehingga ia selalu menggunakan cara halus untuk menarik perhatian mereka, bahkan kadang mengkambing hitamkan orang lain untuk mencari perhatian. Dan saat ini Jasmine berharap dengan kepulangan Jonathan yang merupakan orang yang paling disiplin dan keras, bisa menyingkirkan Cathy dari mansion itu karena sudah menyita semua perhatian para tuan mudanya.
“Coba liat, apa yang direncanakan bunga kematian sekarang? Lagaknya saja sok polos, tapi licik,” celetuk Rose yang juga gundik di sana pada Lily saat melihat Jasmine berbicara dengan Jonathan.
“Ha…ha…ha… Paling dia iri pada Nona Cathy, karena dimanja para tuan muda,” sahut Lily.
“Benar. Dia tidak pernah sadar diri posisinya apa, masih saja bermimpi bisa mendapatkan hati para tuan muda,” cibir Violet ikut menimbrung.
“Aku rasa, rencananya kali ini tidak akan berhasil,” kekeh Rose. “Nona Cathy terlalu sempurna jika dibandingkan dengan bunga kematian itu.”
Lily dan Violet mengangguk setuju. Berbeda dengan Jasmine yang tidak suka dengan keberadaan Cathy, para gundik lainnya justru merasa senang karena sekarang tugasnya melayani dua singa di mansion itu berkurang. Bahkan mereka belum dipanggil untuk melayani Mike ataupun Lucas sejak ada Cathy di sana. Kedua pria itu seakan tidak pernah bosan berada di dekat wanita itu, dan Cathy sendiri sepertinya tidak kualahan melayani napsu buas kedua pria itu.
Sedangkan di sisi lain. Jonathan yang berjalan mendekati ruang santai, sayup-sayup mendengar suara yang familiar di telinga. Saat langkahnya sampai di ujung ruangan, ia tertegun melihat pemandangan erotis di atas sofa.
Di sana tampak seorang wanita dengan tubuh nyaris telanjang sedang bercumbu dengan kedua adiknya. Mike dengan rakus mencium bibir wanita itu sembari tangannya tak henti memainkan payudaranya. Sedangkan Lucas berjongkok di depan selangkangan wanita itu, menikmati surga tersembunyi yang berada di pangkal kedua kaki jenjang itu. Wanita itu sendiri pun sibuk, dengan tangan yang satunya memainkan penis Mike dan satunya lagi mengusap rambut Lucas. Sesekali terdengar desahan kecil di antara ciuman itu dan tubuh wanita itu bergetar menahan gejolak kenikmatan.
Melihat adegan panas itu, sisi kejantanan Jonathan perlahan terusik. Apalagi saat di luar negeri ia nyaris tidak menyentuh wanita karena sibuk bekerja. Namun yang membuat tubuhnya bereaksi adalah melihat wanita itu mesti melayani dua pria sekaligus. Rasanya tampak menggairahkan karena para gundik di mansion tidak ada yang bisa melakukannya. Justru mereka kadang butuh dua atau tiga gundik untuk bisa memuaskan napsu mereka selama ini sekali main.
“Ehm… apa yang sedang kalian lakukan?” tegur Jonathan menatap ketiganya lekat, tetapi terselip gairah di sana.
Mike langsung melepas ciuman panasnya dan menoleh ke arah sumber suara, sedangkan Cathy sedikit kelabakan dan berusaha menutupi tubuhnya yang nyaris telanjang. Namun ia terhalang Lucas yang tidak menggubris teguran itu dan masih sibuk menjilati vaginanya.
“Oh… kau sudah pulang,” sahut Mike tak acuh. Ia mengalihkan perhatian sejenak pada tangan Cathy yang melepas penisnya.
“Sayang, jangan berhenti. Kita masih pemanasan,” rengek Mike meraih tangan Cathy dan menggenggamkannya lagi ke penis miliknya. “Jangan khawatir, dia kakakku,” lanjutnya melihat Cathy tampak sungkan.
Cathy menggigit bibirnya kikuk, tetapi sedetik kemudian desahan panjang lolos dari bibirnya. Di bawah sana, Lucas tidak hanya tidak menghentikan jilatannya. Namun pria itu sibuk mengobrak-abrik vaginanya dengan jemari tangan.
“Lucas… pelan… pelan…” pinta Cathy meremas rambut Lucas.
“Kau yakin memintaku pelan-pelan saat sudah mau orgasme?” goda Lucas yang semakin melebarkan kaki Cathy, sehingga tampak jelas vagina Cathy yang sedang berkedut menerima rangsangan jemari Lucas.
Tak jauh di belakang Lucas, Jonathan yang masih berdiri. Tampak susah payah menelan ludahnya. Kejantanannya sudah mengeras akibat melihat pemandangan erotis itu apalagi suara desahan perlahan terdengar lagi.
“Hai Jo, kau tidak mau bergabung dengan kami?” tawar Mike.
“Apa?” tanya Jonathan terkejut.
“Cathy tidak akan keberatan kalau kau gabung juga… benar kan Sayang,” ucap Mike menoleh ke samping.
“Ha…? Emmm….”
Cathy menatap Jonathan ragu. Apa dia sanggup menghadapi tiga pria itu nantinya, sedangkan yang dua ini saja sudah membuatnya kelimpungan.
“Come on Cathy, kita akan memuaskanmu,” rayu Lucas yang sekarang sudah bersimpuh di depan Cathy.
Penis Lucas sudah tegang dan ia mengusap-usapnya di vagina Cathy yang licin. Kemudian ia mendorongnya masuk ke anus Cathy, membuat wanita itu melenguh panjang dilanda kenikmatan.
“Kau tidak akan menyesal nanti Cathy,” ucap Lucas lagi sembari menggerakkan pinggulnya, mendorong penisnya keluar masuk anus Cathy.
“Ya…. baiklah…” Cathy mengangguk di tengah desahannya.
Lucas dan Mike pun tersenyum puas. Mike segera memberi kode Jonathan untuk mendekat meski kakaknya itu masih tampak ragu.
“Kekasihku memang yang terbaik,” puji Mike meremas payudara Cathy pelan.
Kini Jonathan sudah duduk di samping kiri Cathy, tangannya terulur mengusap dan meremas payudara Cathy yang satunya. Ia mendesis pelan saat merasakan payudara Cathy begitu lembut dan pas dalam genggamannya. Apalagi saat ia meremasnya, payudara itu begitu kenyal. Putingnya yang berwarna coklat muda tampak tegang menantang untuk dipilin.
“Ooohhh…”
Desah Cathy saat Jonathan benar-benar memilin puting kecil itu.
“Kau menyukainya… hmmm,” ucap Jonathan.
“Iya… lakukan lagi…” pinta Cathy tak berhenti mendesah.
Seluruh area sensitifnya mendapatkan rangsangan yang membuatnya merasakan kenikmatan yang tiada tara.
“As you wish, Baby.”
Kini Jonathan tidak ragu lagi mencium bibir Cathy. Ia melumat bibir ranum itu, sesekali menghisap lidahnya.
Di bawah sana, Jonathan merasakan tangan Cathy bergerilya menjelajahi pangkal pahanya. Tanpa menunggu lagi, Jonathan membuka sabuk sekaligus kancing celananya dan mengeluarkan penisnya yang langsung digenggam Cathy dan dikocok pelan.
Puas dengan bibir Cathy, Jonathan beralih melumat payudaranya dan tangannya turun mengusap-usap klitoris Cathy yang tegang.
Tak selang lama, mereka berganti posisi. Setelah semua telanjang, Jonathan bersiap di bawah Cathy. Memasukkan penisnya ke dalam vagina Cathy yang sempit.
“Kau yakin mereka sudah memasukimu, Baby?” desah Jonathan yang sedikit kesulitan memasukkan penisnya yang sedikit lebih besar dari milik Mike dan Lucas.
Cathy mengangguk pelan, sembari menikmati vaginanya yang sesak oleh penis Jonathan.
“Itulah kenapa kami menyayanginya,” sahut Mike mencium bibir Cathy.
“Baby… ini sempit sekali,” erang Jonathan.
Ia menyentakkan pinggulnya hingga penisnya berhasil tandas masuk ke dalam vagina Cathy. Wanita itu melenguh panjang, diiringi cengkraman vaginanya yang semakin kuat.
“No Baby, jangan mencengkramku terlalu kuat. Kau bisa membuatku gila,” erang Jonathan yang tak tahan lagi menggerakkan pinggulnya dengan cepat sampai badan Cathy ikut tersentak hebat.
“Ohhh… Jo… itu terlalu dalam…,” lenguh Cathy.
Tanpa mempedulikan racauan Cathy, Jonathan terus mengocok penisnya keluar masuk hingga tandas dan menyentuh rahim Cathy. Ini terlalu nikmat untuk dilewatkan apalagi vagina Cathy yang mencengkeram dan memijatnya erat.
Tak hanya itu, Jonathan kini juga menghisap payudara Cathy yang menggantung bebas di depan wajahnya. Selagi wanita itu sibuk mengoral penis Mike dan Lucas bergantian. Desahan mereka berempat, bersahutan mengisi ruang santai.
Mike yang tak tahan, beralih ke belakang Cathy dan memasukkan penisnya ke dalam anus wanita itu.
“Mike… oh nikmat sekali…. lebih dalam lagi Mike…” racau Cathy yang kini ikut menggerakkan pinggulnya.
“Telan penisku Cathy,” pinta Lucas mendesakkan penisnya masuk ke dalam bibir sampai ujung penisnya terasa masuk ke kerongkongan wanita itu.
“Fuck… ini terlalu nikmat Cath.” dengus Lucas mencengkeram rambut Cathy selagi ia mengeluar masukkan penisnya ke dalam mulut wanita itu dengan cepat.
“Sial… aku tak mau membuangnya di dalam mulutmu,” erang Lucas mengeluarkan penisnya dari dalam mulut Cathy.
Pria itu pindah posisi ke samping Mike. Seakan tau keinginan Lucas, Mike sedikit bergeser dan memberinya ruang untuk Lucas memasukkan penisnya ke dalam anus Cathy.
“Tidak! Apa kalian ingin membuatku gila lagi,” protes Cathy merasakan ada yang mendesak masuk anusnya lagi.
“Rileks Sayang, kita bertiga akan memuaskanmu,” ucap Mike mengelus pantat Cathy.
“Tapi tidak bersamaan seperti ini….”
Lenguhan panjang lolos dari bibir Cathy begitu penis Lucas berhasil masuk ke dalam anusnya. Rasa sakit dan nikmat menjalar di seluruh tubuhnya, membuat Cathy ambruk di atas dada Jonathan dan bergetar hebat.
“Its to much,” erang Cathy yang dilanda orgasme.
“Kami tidak akan membiarkanmu berhenti orgasme Sayang,” kata Mike yang mulai menggerakkan pinggulnya lagi, disusul Lucas dan Jonathan.
“Ya… anusmu begitu nikmat saat kau orgasme,” sahut Lucas.
“Vaginamu tidak berhenti memijatku Baby,” kata Jonathan ikut menimpali.
“Tapi ini terlalu banyak…. nikmat sekali…. apa yang kalian lakukan padaku….” racau Cathy.
“Sakit…. tapi aku ingin lebih…” gumam Cathy dilanda kenikmatan yang terasa asing baginya.
“Kami akan membuatmu ketagihan Sayang,” ucap Mike menampar pantat Cathy.
Wanita itu mengerang pelan, membuat Jonathan tak tahan untuk melumat bibirnya. Desahan terdengar bersahutan di dalam ruangan yang cukup luas, mereka semua tenggelam dalam pergumulan panas sampai tidak ada yang menyadari ada beberapa orang yang diam-diam menonton di sebuah sudut yang terlindungi.
“Fuck… aku tak tahan lagi,” dengus Lucas mempercepat sodokan penisnya di dalam anus Cathy.
Tak berselang lama, Lucas yang lebih dulu orgasme dan mengeluarkan penisnya. Membiarkan Mike yang mulai mempercepat sodokannya, sepertinya pria itu pun akan menyusul Lucas.
“Mike… masukkan lebih dalam. Aku mau orgasme lagi,” pinta Cathy yang ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Dengan senang hati Sayang, terima benih-benihku ini,” ucap Mike membenamkan penisnya dalam-dalam dan menyemburkan spermanya.
“Ooooohh… nikmat sekali,” lenguh Cathy.
Setelah Mike melepas penisnya, Jonathan mengganti posisi Cathy. Kini wanita itu telentang di sofa, dan dirinya menindih Cathy di atasnya.
“Sekarang giliranku Baby,” dengus Jonathan membenamkan penisnya sampai terasa menerobos rahim Cathy.
Hentakan pria itu membuat Cathy tak bisa berhenti meracau, sampai akhirnya benih-benih milik Jonathan menyembur memasuki rahim Cathy.
Beberapa menit kemudian, Jonathan mengeluarkan penisnya dari dalam vagina Cathy. Lelehan sperma keluar dari dalam lubang yang baru saja digempur tiga pria itu. Cathy terlihat tersengal, kelelahan meski begitu wanita itu tampak puas.
“Aku tau kau akan menyukainya Sayang,” ucap Mike yang kembali mendekat, memeluk Cathy dan membelainya lembut.
“Milik kalian enak sekali, rasanya aku mau lagi,” gumam Cathy terengah-engah.
“Tentu saja, kami akan memberikannya sampai kau benar-benar puas.”
Mike kemudian mengangkat Cathy ke atasnya dengan posisi terlentang. Di bawah sana, penisnya yang sudah mengeras memasuki vagina Cathy yang masih terasa licin.
“Goyangkan pinggulmu Sayang, penisku ini milikmu. Nikmati sesukamu,” ucap Mike mulai menyodokkan penisnya keluar masuk.
“Oh… enak sekali Mike. Masuki rahimku, aku ingin merasakan benihmu di sana,” racau Cathy yang bergerak mengimbangi Mike.
Jonathan yang baru sekali ini bertemu Cathy, memandangi wanita itu takjub. Mereka baru saja menggempurnya bertiga, tetapi sekarang masih bisa melayani Mike dan bergerak liar seakan tenaganya tidak habis. Wanita itu beda jauh dari gundik-gundiknya di mansion, yang hanya sanggup melayani mereka satu ronde saja.
Mata Jonathan semakin melotot saat melihat Lucas maju dan ikut membenamkan penisnya ke dalam vagina Cathy. Wanita itu hanya terpekik sebentar, kemudian hanyut dalam persetubuhan brutal itu.
Melihat pemandangan panas itu, Jonathan mengusap-usap penisnya yang perlahan mengeras lagi. Ia menatap vagina Cathy yang begitu seksi dijejali dua penis besar-besar milik adiknya. Ia jadi ingin menjejalkan juga ke sana dan menikmati vagina Cathy yang lembut itu lagi.
Perlahan Jonathan datang mendekat, seolah tau apa keinginan kakak tertuanya itu. Mike dan Lucas berhenti sejenak, memberikan waktu Jonathan untuk bergabung.
“Tunggu…. Jona…than…”
“Jangan… kalian bertiga…”
Bibir Cathy membulat merasakan benda besar milik Jonathan ikut menyusup ke dalam vaginanya.
“Penis kalian…. terlalu… penuh…” erang Cathy.
“Lihat Cathy, vaginamu sangat menakjubkan bisa menampung milik kami bertiga,” sahut Lucas, jemari tangannya mengusap-usap klitoris Cathy yang ikut meregang karena ulah mereka bertiga.
“Lucas… hentikan please…” mohon Cathy dengan wajah sayu.
Tapi bukannya berhenti, Lucas justru mempercepat usapan jarinya dan sesekali menekan klitoris Cathy. Tak butuh lama, Cathy melenguh panjang dilanda orgasme.
Cengkeraman vagina Cathy membuat tiga pria itu menggeram nikmat, perlahan mereka bergerak lagi. Menyodok vagina Cathy dengan penis-penis besar mereka.
Cathy yang diserang tiga pria itu hanya bisa menggelepar di dada Mike dengan bibir tak berhenti mendesah.
Pria-pria itu tidak hanya menyodok vaginanya dengan brutal, tetapi tangan Mike dan Jonathan meremas-remas payudaranya sedangkan Lucas masih terus mengusap-usap klitorisnya. Sehingga Cathy terus dilanda orgasme yang seakan tiada henti.
“Fuck… ini terlalu nikmat…” lenguh Cathy di sela orgasmenya yang kesekian kali.
“Kau memang nikmat Sayang,” sahut Mike yang mempercepat sodokannya mengimbangi Lucas dan Jonathan yang juga tampak kesetanan menyodok vagina Cathy.
“Cengkeram kuat-kuat penis kami Baby… milikmu enak sekali,” puji Jonathan yang kini tangannya beralih mengusap perut rata Cathy yang tampak seperti berdenyut akibat desakan penis mereka bertiga.
Ia menekan perut Cathy sehingga membuat penis mereka terasa semakin dijepit di dalam vagina wanita itu.
“Benih kami siap membuahimu lagi Cathy,” ucap Lucas semakin mempercepat sodokannya.
Beberapa menit kemudian mereka orgasme bersamaan. Lucas lebih dulu mengeluarkan penisnya, disusul Jonathan dan Mike. Kembali lelehan sperma terlihat keluar dari vagina Cathy yang sekarang terbuka lebar.
“My beautiful Baby, let's make you squirt Baby,” bisik Mike di telinga Cathy.
Sebelum paham apa yang dikatakan Mike, Cathy merasakan tangan Mike memainkan klitorisnya. Tidak secara perlahan, tapi pria itu mengocoknya dengan cepat dan menekannya kuat. Cathy yang berusaha menutup kakinya, terhenti saat Lucas dan Jonathan menahannya.
“Mike hentikan Mike… oh…”
“No baby, you must be squirt first,” ucap Mike mendekap tubuh Cathy yang meronta dan tangan satunya terus mengocok klitoris Cathy.
“No please Mike… stop… I will go crazy…”
Tubuh Cathy mengejang, tak lama kemudian cairan bening memancar keluar dari vaginanya, sampai membasahi lantai. Ia merasa tubuhnya begitu ringan sekaligus merasa tulang-tulang di tubuhnya menghilang. Ini seperti saat ia orgasme saat bersamaan dengan buang air kecil dulu, tapi kali ini jauh lebih nikmat.
“Mike…” desah Cathy lemas.
“Kau berhasil Sayang,” ucap Mike langsung memagut bibir Cathy dan melumatnya.
Sedangkan di bawah sana, Lucas seperti mendapat permen kesukaannya. Pria itu langsung mencumbu vagina Cathy. Lucas menghisap pelan klitoris Cathy, dan sesekali lidahnya masuk ke rongga vagina wanita itu. Jonathan pun tak mau ketinggalan, ia menghisap dan menggigiti payudara Cathy yang masih mengeras.
Malam ini sepertinya Cathy tidak akan bisa beristirahat sebelum tiga pria itu puas menjamah tubuhnya.
37Please respect copyright.PENANADKZ0xD1tSK
37Please respect copyright.PENANAjJuDD9yHOE