***1672Please respect copyright.PENANA50KUdF58xj
[Karya ditulis oleh @MirzaAli1. Tersedia hanya di Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan melalui Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb tiap chapter. Pembayaran bisa dilakukan via Gopay, Dana, Shopeepay, atau Ovo.]
***1672Please respect copyright.PENANAifEt4h6Dfk
Akhir semester akhirnya tiba, yang berarti sekolah diliburkan. Alex dan teman-temannya sekarang sedang menikmati liburan mereka, begitu juga Ustadz Malik dan Ummi Nisa. Usaha kantin pasangan-suami istri itu yang selalu ramai pembeli membuat tabungan mereka cukup untuk berlibur pulang kampung. Awalnya mereka berencana akan naik bis tapi tiba-tiba Alex menawari untuk menumpang mobilnya saja.
1672Please respect copyright.PENANAqB9p3hdio6
Alex dan teman-temannya telah merencanakan untuk berkemah di gunung yang kebetulan lokasinya dekat dengan kampung halaman Ustadz Malik dan Ummi Nisa. Pasangan suami-istri itu tentu dengan senang hati menerima tawaran Alex. Nanti Ustadz Malik dan yang lainnya bisa bergantian menyetir agar tak capek.
1672Please respect copyright.PENANA84EbkFRKTN
Sebenarnya Alex dan teman-temannya sudah sejak lama merencanakan lokasi kemah di dekat kampung halaman Ummi Nisa. Setelah mereka berhasil merubah istri soleha itu menjadi pelacur pribadi mereka fantasi mereka makin menggila. Salah satu fantasi yang paling ingin mereka wujudkan adalah mengentot Ummi Nisa tepat di samping suaminya sendiri.
1672Please respect copyright.PENANAddqfpPjnSB
“Barang-barangnya udah dimasukin semua?” tanya Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANA9RAqXD1v0t
“Udahh,” Alex mengacungkan jempolnya.
1672Please respect copyright.PENANAUSTxB4E9oC
“Yang lainnya?” Ummi Nisa melihat ke arah Ustadz Malik dan yang lain.
1672Please respect copyright.PENANAPw1ehIEV50
Ustadz Malik mengangguk, “Udah, Ummi.”
1672Please respect copyright.PENANADBL9iwoXO0
Ferdinand, Daniel dan Lukas pun mengangguk, “Sudah Ummi.”
1672Please respect copyright.PENANArWXQcsUeaZ
Mereka berenam lalu masuk ke mobil dan berangkat menuju kampung halaman Ummi Nisa dan Ustadz Malik. Awalnya, yang duduk di depan adalah Alex dan Daniel sementara Ustadz Malik, Ferdinand, Lukas dan Ummi Nisa di belakang. Tata letak duduk itu sengaja diatur seperti itu, Ustadz Malik dan Ummi Nisa dipisahkan oleh Ferdinand dan Lukas. Tujuannya agar Lukas bisa menggerayangi tubuh Ummi Nisa sepuasnya selagi Ferdinand mengalihkan perhatian Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANAgzPrZF0aMB
“Pak Ustadz, kemarin aku lihat video kesaksian mualaf gitu di facebook,” ucap Ferdinand. “Keren banget deh, orangnya jadi berubah gitu lebih tenang hidupnya sekarang.”
1672Please respect copyright.PENANAa4KplK4eXl
“Oh iya? mana?” tanya Ustadz Malik tertarik.
1672Please respect copyright.PENANAERsZaEFqjT
Ferdinand lalu mengambil hpnya dan menunjukkan video di facebook, “Ini, coba liat deh.” ucapnya.
1672Please respect copyright.PENANABUwnpKcx4S
“Hmm..” Ustadz Malik mengangguk-angguk melihat video interview seorang mualaf bertato. Ceritanya begitu menginspirasi karena semenjak dia masuk islam masalah hidupnya seperti terselesaikan semua.
1672Please respect copyright.PENANAwYbdV4Fgh2
Sementara itu, Lukas mulai mengelus-elus paha Ummi Nisa dengan lembut.
1672Please respect copyright.PENANApVDJHfSqJf
“Sshhh, kamu jangan nekat Luk, ada Pak Ustadz,” ucap Ummi Nisa berbisik walaupun begitu ia tak sama sekali berusaha menyetop tangan Lukas yang menyelinap masuk ke selangkangannya.
1672Please respect copyright.PENANAXogoNDZ18G
“Mmmhh…” Ummi Nisa menggigit bibirnya ketika Lukas mulai menggesek-gesek bibir memeknya. Tangan Lukas yang satunya membimbing tangan Ummi Nisa ke selangkangannya.
1672Please respect copyright.PENANAWjxiSNlmgw
Tak perlu disuruh, Ummi Nisa sudah langsung mulai mengelus-ngelus kontol hitam besar berkulup itu dari luar celana. Ia lalu berinisiatif menurunkan resleting celana Lukas. Hari ini Lukas (dan yang lainnya) sengaja tak memakai celana dalam agar mudah untuk mengentot Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAHipsWdJ2S9
Ummi Nisa lalu mulai mengocok kontol Lukas. Sementara Lukas memasukkan jarinya ke dalam memek sang Ummahat itu dan mulai mengobelnya. Kedua insan itu saling memuaskan birahi mereka masing-masing.
1672Please respect copyright.PENANAei8P0B1Cxm
Clep. Clep. Clep.
1672Please respect copyright.PENANAjlIIK3ftpS
Suara kobelan jari Lukas di memek Ummi Nisa terdengar pelan, tapi bagi Alex dan Daniel yang sedari tadi selalu memperhatikan cermin dashboard suara itu terasa begitu jelas. Ada rasa cemburu dalam hati mereka melihat Lukas dan Ummi Nisa yang kini tengah berpagutan lidah.
1672Please respect copyright.PENANAym1ZPi2Kqe
“Ternyata islam itu damai banget agamanya ya Pak Ustadz,” ucap Ferdinand. Diam-diam dia juga iri dengan Lukas yang bisa melecehkan istri Pak Ustadz itu disampingnya sendiri.
1672Please respect copyright.PENANAoePicerfiA
“Betul Ferdinand, islam itu membawa banyak keberkahan bagi pemeluknya,” ucap Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANAegPTJBA4Ny
Keberkahan ngentot muslimah montok, gumam Ferdinand.
1672Please respect copyright.PENANA6AXowHto5A
Ummi Nisa masih membuka matanya sewaktu berciuman, sesekali melirik ke arah suaminya. Jaga-jaga kalau suaminya itu tiba-tiba menoleh nanti. Sementara Lukas tak peduli dan dengan buas melumat bibir Ummi Nisa. Tangannya yang satu masih mengobel memek tembem Ummi Nisa sedangkan tangan satunya sibuk menggerayangi payudara jumbo sang Ummahat.
1672Please respect copyright.PENANA0XjKvZWzzJ
Alex dan Daniel semakin terbakar rasa cemburunya melihat Lukas dan Ummi Nisa yang dari tadi berciuman tanpa putus. Ummi Nisa bahkan sudah tak mengawasi Ustadz Malik lagi dan fokus sepenuhnya mengocok kontol Lukas. Beberapa kali Alex dan Daniel melihat tubuh Ummi Nisa kelojotan seakan hendak orgasme yang membuat mereka makin tak sabar untuk pindah gantian duduk di belakang.
1672Please respect copyright.PENANAqfQou7Butb
Beruntungnya, karena mereka berangkatnya pagi menjelang siang jadi ketika adzan dhuhur mereka akan segera berhenti di rest area yang jaraknya sudah dekat. Sekitar sepuluh menit kemudian, mobil Alex itu sudah terparkir di rest area.
1672Please respect copyright.PENANAestpUi5tL2
“Ummi ayo shalat,” ajak Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANACbP4mRqUmy
“Em, Abi duluan aja deh, Ummi laper pengen makan siang dulu,” ucap Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAEcoDg0No2X
“Em, yaudah deh, nanti gantian aja kalau gitu,” ucap Ustadz Malik. Ia lalu berjalan menuju mushola di rest area itu.
1672Please respect copyright.PENANAtAXlkEVv92
“Dasar Ummi laknat ya sekarang,” hina Alex. “Bohongin suaminya sendiri.”
1672Please respect copyright.PENANARNkQmNFqqV
“Loh bohongin gimana? Ummi kan emang mau makan siang menunya peju kalian,” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum nakal. Tangannya meremat kontol Lukas dan Ferdinand.
1672Please respect copyright.PENANAcd2t08gHCh
“Ughh,” kedua remaja itu melenguh dirangsang oleh Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANA7xNDO7ax4F
Dengan cepat, Ummi Nisa langsung berlutut di depan kedua remaja itu dan mulai mengocok kedua kontol mereka secara bersamaan.
1672Please respect copyright.PENANAVB8Jn8Xicv
“Bentar Ummi,” ucap Alex. “Ummi kan punya tangan dua, sama mulut satu, berarti harusnya muasin tiga kontol sekaligus bisa dong?”
1672Please respect copyright.PENANA4m1qLdbPNT
“Ini kamu nantang Ummi gitu maksudnya Lex?” Ummi Nisa balik bertanya. Kalo soal kontol, mau berapapun pasti bisa ia puaskan.
1672Please respect copyright.PENANAGHgDOjclkm
“Engga dong Ummi, kita mah udah tau kualitas Ummi sebagai pemuas kontol kafir ahahaha,” Alex tertawa. “Nah, kalo gitu sekarang gw pindah kebelakang biar mulutnya Ummi ga mubazir.”
1672Please respect copyright.PENANAIRZ8cufNdL
“Bentar Lex, gaadil lah kalo begitu,” sela Daniel. “Mending batu-gunting-kertas, yang kalah nanti jaga ngawasin Ustadz Malik kalo dateng.”
1672Please respect copyright.PENANA405Z2OlHi3
“Oke deh, ayok.”
1672Please respect copyright.PENANAirRkc2D6H4
“Batu-Gunting-Kertas!”
1672Please respect copyright.PENANAQfYu2ui9xz
“Anjing lu Dan,” ucap Alex, tangannya yang membentuk kertas itu kalah dengan Daniel yang batu.
1672Please respect copyright.PENANAuZLgRmcGMO
Daniel tertawa lalu dengan cepat pindah ke belakang. Ia dan Lukas disamping sementara Ferdinand ditengah. Ummi Nisa lalu hendak mengulum dan mengocok kontol mereka bertiga tapi dihentikan oleh Ferdinand.
1672Please respect copyright.PENANAdMkGINuMPZ
“Direkam dulu dong Ummi, kan Ummi itu Ustadzah,” ucap Ferdinand. “Jadi harus ngajarin betapa pentingnya makan siang bergizi seperti peju kita.” Ferdinandmengambil hpnya dan mulai merekam.
1672Please respect copyright.PENANAWSvRCpqMLG
Ummi Nisa tertawa kecil mendengar ide nakal Ferdinand itu. Keempat remaja itu memang selalu saja membuatnya melakukan hal-hal aneh yang tak pernah ia pikirkan. Tapi itulah justru yang menyenangkan, berzinah dengan mereka jadi tak pernah bosan. Berbeda dengan suaminya yang hanya melakukan itu-itu saja selama berhubungan seksual.
1672Please respect copyright.PENANAFVrTNrRt9H
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semua, sekarang Ustazah lagi mudik nih, jadi agak sibuk. Tapi, Ustadzah tentu ga lupa buat ngajarin materi baru buat kalian. Kali ini materinya adalah seorang muslim harus makan-makanan bergizi karena termasuk sunnah nabi yaitu memiliki badan yang kuat dan sehat.”
1672Please respect copyright.PENANATpBAzwo3JG
Glokgh! Glokgkgh! Glokgh!
1672Please respect copyright.PENANAKne0Cddrbz
Ferdinand memotong perkataan Ummi Nisa itu dengan mendorong kepala sang Ummahat untuk menyepong kontolnya dalam-dalam. Kedua tangannya Ummi Nisa sudah sedari tadi mulai mengocok kontol Lukas dan Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAA8PYt6ANgO
Glogkh! Glogkh! Glogkh!
1672Please respect copyright.PENANAY4SxlQhSLa
“Arhh, ahhh,” Ummi Nisa terengah-engah ketika akhirnya kepalanya dilepaskan. “Salah satu makanan bergizi favorit Ustazah adalah peju—”
1672Please respect copyright.PENANA1PiA8g5u2A
Sluurp. Slluuurp.
1672Please respect copyright.PENANAz9ccBkIduc
Ummi Nisa menjilati kontol Ferdinand dari ujung hingga pangkalnya.
1672Please respect copyright.PENANA5GlEy32Kkj
“Tapi ga semua peju itu berkhasiat baik. Hanya peju dari kontol kafir berkulup yang memiliki gizi tinggi. Jadi para akhwat-akhwat sekalian yang udah menikah, kalian jangan telen peju suami kalian yaa karena tidak bergizi. Kalian harus cari kontol kafir dan tawarkan tubuh kalian, memek, anus, toket, semuanya demi mendapatkan peju orang kafir itu. Karena peju kafir itu terbukti lebih bergizi, lebih gurih, lebih enakkhh, mmhhh,”
1672Please respect copyright.PENANAmmtKG4S3Jm
Sluuurp, sluuuurp.
1672Please respect copyright.PENANAMXPMMZ0oj0
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
1672Please respect copyright.PENANAJu4hvXez76
Ummi Nisa dengan rakus mengulum kontol Ferdinand, sesekali ia menyepong kontol Lukas dan Daniel juga.
1672Please respect copyright.PENANA2AfJuz4q1E
“Nggghh, Ummmi ini makan siangnya Ummiii,” erang Ferdinand.
1672Please respect copyright.PENANAC30bv8DQaW
Ummi Nisa yang mendengar itu langsung bertambah semangat memaju-mundurkan mulutnya.
1672Please respect copyright.PENANArIs7nfJK9Z
Crot! Crot! Crot!
1672Please respect copyright.PENANA8SIqgIrRne
Ferdinand menyemburkan cairan putih hangatnya itu langsung ke dalam tenggorokan Ummi Nisa. Ummi Nisa dengan senang hati menelan makan siang bergizinya itu.
1672Please respect copyright.PENANAu6VvDs34s4
“Mmmhhh…” begitu kontol Ferdinand keluar dari mulutnya, Ummi Nisa menjilati langit-langit mulutnya. Banyak sisa peju Ferdinand yang menempel disitu.
1672Please respect copyright.PENANA9eXbx2wnQ3
“Ummmiii, aku mau crotttt,” ucap Daniel. Kocokan tangan Ummi Nisa yang begitu enaknya membuat kontolnya berkedut-kedut.
1672Please respect copyright.PENANAO7nUrgyjvx
Dengan segera, Ummi Nisa menggantikan tangannya yang mengocok kontol Daniel dengan mulutnya.
1672Please respect copyright.PENANAiexUEtaLw5
Sluurp. Sluuurp.
1672Please respect copyright.PENANAbapkpUMNiW
Ia menjilat dan mengulum kontol Daniel, merangsangnya hingga ia menyemburkan jatah makan siangnya.
1672Please respect copyright.PENANAO77dDtrHPG
“Arghhh, pelacur solehahhh!” erang Daniel. Ia menyemprotkan pejunya ke dalam mulut sang Ummahat itu.
1672Please respect copyright.PENANAXlBBsI57yZ
Crot! Crot! Crot!
1672Please respect copyright.PENANA2ZxETwSYqs
“Mmmhh…” mulut Ummi Nisa penuh dengan peju milik Daniel. Dengan cepat ia menelannya karena masih ada jatah makan siang dari Lukas yang belum ia telan.
1672Please respect copyright.PENANATLCrOgKbkh
Ummi Nisa melepaskan mulutnya dari kontol Daniel lalu berpindah ke kontol Lukas.
1672Please respect copyright.PENANANn0LkV6LQA
Sluuurpp. Sluuuurpp.
1672Please respect copyright.PENANAUaAgDmfwTT
“Arghhhh….arghhhhh, Ummi jablayyyyy!!”
1672Please respect copyright.PENANANHCIBMwBXM
Crot! Crot! Crot!
1672Please respect copyright.PENANADbRdhSubwF
Ummi Nisa membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung peju Lukas. Ia lebih suka menjilati dan menampung peju itu dalam mulutnya beberapa saat daripada langsung menelannya tapi karena ia seringnya melayani empat kontol sekaligus, ia jadi harus menelan pejunya itu langsung agar efisien.
1672Please respect copyright.PENANAVDZxIduMun
“Mmmhh…” Ummi Nisa menikmati peju Lukas yang berdiam di rongga mulutnya. Karena Lukas adalah kontol yang ia sepong terakhir ia jadi bisa menikmati kelezatan peju kafir itu dengan perlahan.
1672Please respect copyright.PENANANqgi4x17IJ
“Ahh… Ahhh…“ Ketiga remaja itu terengah-engah sehabis kontol mereka diperas oleh Ummi Nisa. Sementara Alex hanya tersenyum kecut sambil berjaga-jaga kalau Ustadz Malik datang.
1672Please respect copyright.PENANAM9W2jzPWy8
“Ustadz Malik balik tuh,” ucap Alex. Ia melihat Ustadz Malik yang berjalan menuju mobil mereka.
1672Please respect copyright.PENANAMOz05S7mBU
“Ummi udah makan siang?” tanya Ustadz Malik. “Kok udah di mobil?”
1672Please respect copyright.PENANA9bhXzOHwAB
“Udah Bi, Ummi males keluar mobil jadi tadi dipesenin Ferdinand terus dibawa kesini,” ucap Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAYY4znIUtwT
“Iya Ustadz, tadi Ummi Nisa sampe makan tiga kali lho,”
1672Please respect copyright.PENANA59wN2aae4r
“Tiga kali?” Ustadz Malik terkejut. “Ummi banyak banget makannya.”
1672Please respect copyright.PENANABvMrBhtSqH
“Iya Bi hihi, Ummi laper.” jawab Ummi Nisa. Ia sekilas menatap Ferdinand dan berbisik, ‘dasar nakal kamu’
1672Please respect copyright.PENANAcvnp9vUxDH
“Lukas sama yang lain mau makan siang? nemenin Pak Ustadz sekalian,” ajak Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANAsCiArg0AUx
Keempat remaja itu mengiyakan.
1672Please respect copyright.PENANAubl5LzTxg8
Ustadz Malik dan yang lainnya lalu pergi untuk mencari makan sementara Ummi Nisa pergi ke mushala untuk shalat. Ustadz Malik memesan nasi ayam untuk mereka berlima. Di sela-sela mereka berlima makan, Alex yang birahinya belum terpuaskan sendiri mengirim pesan singkat lewat hpnya kepada Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAUBUvpAtrHk
“Ummi pake mukena yang tipis itu tanpa daleman ya.”
1672Please respect copyright.PENANAyX6hz4pq38
Ummi Nisa hanya menjawab singkat, “Iya.”
1672Please respect copyright.PENANABNVqBth6sl
Sebenarnya Ummi Nisa mau protes karena mushalla rest area ini tentu ramai, apalagi ini masih sekitar waktu dhuhur jadi banyak yang shalat. Tapi percuma ia memprotes sebanyak apapun, Alex tak akan mengubah perintahnya. Ini konsekuensiku karena udah jadi Ummahat pecinta kontol kafir, gumamnya.
1672Please respect copyright.PENANAjf2HAiKI9N
Ummi Nisa lalu mencopot pakaiannya dan berganti dengan mukena yang ia bawa di tas. Ia lalu keluar dari kamar mandi dan melihat dirinya di cermin. Toket dan pantatnya terlihat nyeplak memakai mukenanya itu, garis memeknya bahkan samar-samar kelihatan. Walaupun memang orang yang melihatnya harus agak jeli dan tidak sekedar menatapnya sebentar.
1672Please respect copyright.PENANAxk7jtri4lH
Melihat tubuhnya yang begitu seksi memakai mukena ini membuat Ummi Nisa jadi terangsang sendiri. Ia mengambil hpnya lalu selfie di depan cermin, posenya nakal membusungkan toketnya dan menjulurkan lidahnya.
1672Please respect copyright.PENANAkbJuW9n6Hq
Cekrek.
1672Please respect copyright.PENANAa9ARvICnFM
Foto itu ia kirim ke Alex. Tak sampai satu menit, Alex mengirim pesan, ‘Ummahat pelacur kalo mau shalat wajib seksi begini ya?’
1672Please respect copyright.PENANA8vklGdOqVB
Ummi Nisa tersenyum bangga melihat hinaan Alex yang ia anggap sebagai pujian. Ia lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju mushalla.
1672Please respect copyright.PENANAmtnSfgq4C0
Ummi Nisa merasakan tiap kali berjalan, kain mukenanya menyentuh-nyentuh memeknya menimbulkan kenikmatan. Bahan mukenanya itu memang bahan yang halus, gesekan yang ditimbulkannya kulitnya juga membuat desiran birahinya semakin meningkat.
1672Please respect copyright.PENANAWFkOxsphKH
Mushalla rest area itu cukup kecil dan pembatas antara shaf pria dan wanita hanya setinggi pinggang. Saat itu ada sekitar 10 orang yang sedang shalat maupun duduk istirahat. Jantungnya berdeguk kencang, hanya butuh satu lirikan jeli dari orang-orang disini untuk tahu bahwa ada seorang akhwat pelacur yang berani shalat di rumah Allah dengan mukena tipis tanpa dalaman.
1672Please respect copyright.PENANA2wiB76lUlr
“Allahuakbar,” Ummi Nisa memulai shalatnya. Ia sengaja bertakbiratul ihram dengan keras. Walaupun ia degdegan dan takut tapi jati dirinya sebagai lonte yang haus perhatian itu membuatnya tetap ingin memamerkan tubuh seksinya kepada seluruh laki-laki.
1672Please respect copyright.PENANAxJmKFzAGFZ
“Sami’Allahu liman hamidah,” Ketika beritidal Ummi Nisa sekilas melihat beberapa orang dari shaf pria di depan melihat dirinya. Ia memang sengaja menjahrkan bacaan gerakan shalatnya, tak sampai berteriak memang tapi cukup untuk kedengaran di ruang mushalla yang kecil ini.
1672Please respect copyright.PENANAkMkntPDSO0
Ketika ia bangun dari rakaat kedua, lebih banyak mata liar yang kali ini menatapnya. Sebagian dari pria yang menatapnya penuh nafsu, sebagian lain wanita yang menatapnya sinis.
1672Please respect copyright.PENANAjn8J7Bycob
Ia menjadi teringat masa-masa sewaktu ia masih dalam proses ditaklukkan oleh Alex dan teman-temannya itu. Berkali-kali ia dibuat sange dalam keadaan shalat, dirangsang namun tak dibolehkan orgasme. Persis rasanya seperti sekarang ini, dilihati oleh banyak orang membuat memeknya jadi becek.
1672Please respect copyright.PENANAqFnjdHZejT
Selesai shalat, begitu banyak pria-pria muslim yang memandangi dirinya. Padahal niat mereka ke masjid itu adalah untuk beribadah kepada Allah namun justru mereka sekarang sedang berbutat dosa. Selepas shalat pun Ummi Nisa sempat diikuti oleh satu orang dari mushalla itu sampai ia harus setengah berlari menuju kamar mandi wanita. Sempat terpikir di pikirannya untuk berhenti dan membiarkan pria itu melecehkan tubuhnya, tapi ia ingat akan perkataannya sendiri bahwa kontol paling mulia adalah kontol kafir berkulup sedangkan orang yang tadi mengejarnya pasti adalah seorang muslim dan kontolnya disunat. Jadi, diperkosa olehnya pun pasti Ummi Nisa tak akan merasa enak.
1672Please respect copyright.PENANAr8iW9KhA3D
Di kamar mandi, Ummi Nisa ingin mengganti mukenanya dengan gamis yang Ia pakai sebelumnya. Tapi, ketika ia mengecek hpnya ada notifikasi pesan dari Alex sekitar 5 menit yang lalu.
1672Please respect copyright.PENANAwbSUzxcEs0
“Ummi pake mukena terus sampe aku suruh ganti. Habis shalat langsung ke mobil, ajarin aku sama yang lain cara baca Al-Quran.”
1672Please respect copyright.PENANA9gWBR0hV8h
Ummi Nisa menghela nafasnya, lalu mengirim balasan singkat, “Iya.”
1672Please respect copyright.PENANACp9fsBuIFt
Alex dan teman-temannya itu sudah seperti suaminya kini. Ia tak berani membantah perintah mereka sama sekali.
1672Please respect copyright.PENANALgnBPqa8EI
“Kita balik dulu ya Pak Ustadz,” ucap Alex yang dengan cepat sudah menyelesaikan makannya.
1672Please respect copyright.PENANAMNnSKjS6I1
“iya, kita mau minta diajarin Ummi Nisa cara baca Al-Quran,” lanjut Daniel. Mereka berempat sengaja makan lebih cepat agar bisa belajar agama dengan Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAoNXjnYwKqn
“Oh iya, gapapa balik duluan,” ucap Ustadz Malik. “Pak Ustadz masih makan dulu.”
1672Please respect copyright.PENANAbQjqhUEjpF
Keempat remaja itu lalu segera balik ke dalam mobil, mereka berpapasan dengan Ummi Nisa yang juga tengah kembali menuju mobil.
1672Please respect copyright.PENANAS9zrlTLouC
“Ummi tadi diikutin sama orang tau, dari mushalla sampe ke kamar mandi.” ucap Ummi Nisa ketika ia dan keempat remaja itu sudah di dalam mobil.
1672Please respect copyright.PENANAdd0hwj0fb6
“Beneran Ummi? diikutin gimana?” tanya Alex tertarik.
1672Please respect copyright.PENANA6Eqpr66DSk
“Kan Ummi shalat terus pas pas balik tau-tau ada satu orang yang ngikutin dari mushola sampe ke depan kamar mandi, tatapannya kayak mau memperkosa Ummi" jawab Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAAVUmWCIDX2
“Terus Ummi mau gak kalo beneran diperkosa orang itu?" tanya Alex lagi.
1672Please respect copyright.PENANAZjjonuHmK7
"Gak ah orang itu kan muslim, soalnya memek Ummi udah terlanjur sukanya sama kontol kafir gak disunatnya punya kalian" jawab Ummi Nisa manja.
1672Please respect copyright.PENANAIRhO6JASHG
"Bisa aja nih istri solehanya Ustadz Malik" sindir Alex. Ia jadi terpikir satu ide menarik.
1672Please respect copyright.PENANADzfcPYZZiU
“Sebelum Ummi ngajarin kita ngaji, Ummi pake krim ini dulu,” Ferdinand mengeluarkan botol kecil berisi krim putih.
1672Please respect copyright.PENANAucaPY4evi3
“Itu krim apa Fer?”
1672Please respect copyright.PENANAIaOzDBHwoW
“Krim biar memeknya Ummi tambah gatel dua kali lipat,”
1672Please respect copyright.PENANAfLuZ0oq1A3
Bulu kuduknya Ummi Nisa merinding mendengar perkataan Ferdinand. Tanpa krim itu pun kini memeknya sudah becek, apalagi pake krim. Ia membayangkan bagaimana ia harus menahan rasa gatal di memeknya yang ingin digaruk kontol kafir sementara suaminya ada di dalam mobil juga.
1672Please respect copyright.PENANAm23DQBkw4F
“Mmhh,” Ummi Nisa melenguh pelan ketika Ferdinand mengoleskan krim itu ke bibir memeknya.
1672Please respect copyright.PENANAZYcm4MZRS1
“Udah Ummi, sekarang ayo mulai ngajarin kita ngaji.” ucap Ferdinand.
1672Please respect copyright.PENANA7dMTKuqdrG
“Iya Fer,” jawab Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAPtQyyeIT32
Tak lama kemudian Ustadz Malik akhirnya kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Begitu masuk mobil, Ustadz Malik merasa aneh melihat Ummi Nisa yang masih memakai mukena.
1672Please respect copyright.PENANA4WGJNI6LqK
“Ummi gamau ganti pake gamis aja?“ tanya Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANADsgAvDe5te
“Ah ngga Bi, enak pake mukena ini aja dulu, adem.” jawab Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAgHFIxPbqIM
“Oh, yaudah deh,” Ustadz Malik sebenernya berharap Ummi Nisa akan menemaninya untuk menyetir di depan, tapi melihat ia yang sedang fokus mengajari Alex dan yang lainnya belajar mengaji ia jadi enggan untuk meminta sang istri itu menemaninya. Akhirnya, ia menyetir di depan ditemani oleh Lukas.
1672Please respect copyright.PENANAOMciWNuVVi
"Kita mulai dari Iqra' lagi ya, supaya kalian bisa lebih cepet hafal cara baca huruf hijaiyah," Ummi Nisa mengeluarkan iqra’ jilid satu,
1672Please respect copyright.PENANArpjcJIWyxz
"Iya Ummi," jawab Alex dan kedua temannya dengan bersemangat.
1672Please respect copyright.PENANAtHpOyArCMZ
"Nah sekarang baca bareng-bareng ya," perintah Ummi Nisa sambil membuka halaman pertama iqra’-nya.
1672Please respect copyright.PENANAifNqrwQh4Y
Alex, Daniel, dan Ferdinand lalu mulai membaca, “Alif-”
1672Please respect copyright.PENANAqrtLKUDrjX
"Bismillahirrahmanirrahim dulu dong anak-anak tersayangnya Ummi," potong Ummi Nisa
1672Please respect copyright.PENANAIRE0FFjtO8
"Hehehe, maaf Ummi kita lupa" ucap Alex.
1672Please respect copyright.PENANAwE7c9AtinO
"Bismillahirrahmanirrahim alif ba' ta' sa . . ." ucap Alex, Daniel, dan Ferdinand.
1672Please respect copyright.PENANAde1BKM9PZQ
"Stop dulu, pengucapan kalian udah bagus tapi huruf tsa yang kalian baca tidak sama dengan huruf sin fathah," potong Ummi Nisa mengkoreksi bacaan ketiga muridnya. "huruf tsa dibaca dengan mengeluarkan ujung lidah, dan menempelkannya di gigi seri atas, lalu diikuti dengan menghembuskan nafas."
1672Please respect copyright.PENANAwcvFNiShnK
Ketiga remaja itu melongo bingung mendengarkan penjelasan Ummi Nisa, “Contohin dong Ummi,” pinta Daniel. Alex dan Ferdinand mengangguk-angguk juga setuju meminta Ummi Nisa mencontohkan dulu.
1672Please respect copyright.PENANArVUVYj1mKm
"Perhatiin mulut Ummi ya! Tsa," Ummi Nisa mengeluarkan ujung lidahnya dan menempelkannya di gigi seri atas. "Tsa, kayak gitu ya. Nah sekarang kamu dulu Lex, coba ulangi!"
1672Please respect copyright.PENANAhYUvhu6u5i
"Sa," ucap Alex sambil melihat Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAq1SvQqnWNK
"Haduh bukan gitu, coba sini dekatan terus perhatiin mulut Ummi sekali lagi!" Ummi Nisa menunjuk mulutnya.
1672Please respect copyright.PENANAqZjJr9PooN
Alex, Daniel, dan Ferdinand pun segera mendekat hingga wajah ketiganya berada tepat di depan Ummi Nisa, sekaligus menghalangi pandangan suami sang Ummahat yang beberapa kali mengintip melalui cermin dashboard.
1672Please respect copyright.PENANAF5TxY3S4Ke
“Perhatiin ya,” ucap Ummi Nisa. “Tsa- mmpphh…”
1672Please respect copyright.PENANAT2uRPv18i5
Alex menyosor bibir Ummi Nisa dan langsung menciumnya. Ciuman itu berlangsung beberapa detik hingga akhirnya sang Ummahat itu mendorong Alex ke belakang. Ia langsung melirik ke depan, untungnya Ustadz Malik tak sedang memperhatikan.
1672Please respect copyright.PENANABj3zDDpaCV
"Tsa, begini kan Ummi?" ucap Alex menirukan ucapan Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAjwD9VcA6Sr
"I-iya, kayak begitu nak" jawab Ummi Nisa sedikit gugup.
1672Please respect copyright.PENANA6svlQwtHon
Setelah melihat keberhasilan Alex mencumbu Ummi Nisa tepat di belakang suaminya, Daniel dan Ferdinand bergantian mengambil giliran mencium bibir sang Ummahat saat mencontohkan bacaan huruf jim dan ha'.
1672Please respect copyright.PENANAEtvd4vcUyX
Ummi Nisa merasa adrenalinnya meningkat saat bibir mungilnya yang membaca huruf hijaiyah dicumbu bergiliran oleh Alex, Daniel, dan Ferdinand. Dicumbu oleh tiga pria muda tepat di belakang suaminya yang sedang mengemudi menimbulkan rasa cemas bercampur birahi bagi Ummi Nisa, kegiatan mendebarkan itu berlangsung hingga huruf Lâm alif sebagai penanda akhir.
1672Please respect copyright.PENANA85tjD9jt3y
Ustadz Malik heran mendengar nafas istrinya yang terengah-engah padahal cuma mengajari membaca huruf hijaiyah, ia pun menanyakan keanehan tersebut. Ummi Nisa yang sudah terlanjur naik birahinya dengan ketus menjawab dan menyuruh suaminya agar fokus menyetir saja, karena ia akan melanjutkan mengajari ketiga pejantan kafirnya mengaji.
1672Please respect copyright.PENANAF93FMYxoKj
“Ummi pasang dildo getar ini ke memeknya Ummi,” bisik Alex sambil memberikan sebuah dildo berukuran kecil kepada Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANA2QabeQHeaK
Ummi Nisa menerima dildo itu lalu menyingkap gamisnya sedikit dan memasang dildo itu di memeknya.
1672Please respect copyright.PENANAlaQsN8Fs93
“Ummi baca doa dulu,” perintah Alex.
1672Please respect copyright.PENANAgzgPMGbwlF
“D-doa apa, mmhhp?” tanya Ummi Nisa, ada lenguhan dalam nada suaranya. Alex belum menyalakan mode getar dildo itu tapi memek Ustadzah pelacur yang sensitif itu sudah berkedut-kedut keenakan.
1672Please respect copyright.PENANAgIaPpzh1av
“Doa apabila seorang muslim menerima nikmat,” lanjut Alex. Tentunya yang ia maksud adalah nikmat syahwat.
1672Please respect copyright.PENANAvjl9suogry
Ummi Nisa paham maksud Alex, ia lalu mulai membaca doanya, "A-allahummaaahh mmmpph, inniiih as ‘alukats tsabaata fil amri wal ‘aziimati ‘alar-rusy, mmMPHHH—“
1672Please respect copyright.PENANA7pVXV9VHaI
Ditengah-tengah bacaan doa Ummi Nisa, Alex menyalakn getaran dildonya membuat tubuh Ummi NIsa mengejang. “Ayo lanjut Ummi, kok berhenti?” tanyanya sambil tersenyum nakal.
1672Please respect copyright.PENANAz6ICGVp0Th
“R-rusydi wa as-aluka syukra ni’matika wa husna, mmpphh, ‘ibaadatika wa as-aluka qolban, mphhh, saliiman wa lisaanan, mmppph, shaadiqan,”
1672Please respect copyright.PENANAHdFSUxuXBp
Dengan terbata-bata, Ummi Nisa akhirnya bisa menyelesaikan doa mensyukuri nikmat memeknya disumpal dildo oleh Alex.
1672Please respect copyright.PENANATQLZVhKUKq
Setelah itu, Alex menaikkan mode getar dildo itu satu level keatas dan ia beserta Daniel dan Ferdinand mulai menggerayangi tubuh molek nan sensitif Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAtM6g9nAOwG
Alex yang berada di samping kiri Ummi Nisa meremas-remas payudaranya yang bulat seperti semangka. Hanya dilindungi oleh mukena tipis menerawang yang membuatnya makin menggairahkan. Daniel yang ada disamping kanannya menyelinapkan tangannya masuk dan meraba-raba memek bibirnya yang becek, sementara Ferdinand yang ada disampingnya Alex cuma sesekali ikut menggerayangi toket atau pahanya Ummi Nisa. Nanti ia dan Alex akan bertukar posisi untuk terus merangsang Ummi Nisa tanpa jeda.
1672Please respect copyright.PENANAbK2O5EuG1C
Ummi Nisa memejamkan matanya sebentar menikmati rangsangan dari ketiga remaja itu. Mulutnya terbuka sedikit dan nafasnya mulai tak beraturan. Efek dari krim perangsang itu mulai terasa membuat tubuhnya makin sensitif.
1672Please respect copyright.PENANAE9Ea3dysvS
“Ayo Ummi dilanjut ngajarnya,” ucap Alex.
1672Please respect copyright.PENANArSqx65QAPt
“I-iya,” Ummi Nisa membuka matanya. Saking keenakan diremas-remas toketnya ia sampai lupa kalau ia tadi sedang mengajar ngaji mereka.
1672Please respect copyright.PENANAMJtlLAd53X
“Emm, tadi sampai mana Lex?”
1672Please respect copyright.PENANAAIrAK6M1bi
“Sampe pengucapan huruf hijaiyah Ummi,” ucap Alex. “Tapi mending mulai baca Al-Qurannya langsung ga sih Mi? dari awal aja Al-Fatihah gitu biar gampang.”
1672Please respect copyright.PENANAawkkJdhtUj
“i-Iya deh, kalo kamu, mmpphh, m-maunya gitu.”
1672Please respect copyright.PENANAm1CyfxzlCd
Ummi Nisa lalu mengambil Al-Quran pemberian suaminya waktu menikah 15 tahun yang lalu. Tak peduli ia sedang berpergian jauh, sedang berjualan, atau sedang berzinah pun Al-Quran itu selalu ia bawa.
1672Please respect copyright.PENANAkZJrdySri2
“Baca b-basmalah bar, bareng-bareng yaa,” Ummi Nisa berusaha menyamarkan suaranya yang bergetar. Tubuhnya menggelinjang keenakan hingga pantatnya terangkat sedikit dari kursi mobil
1672Please respect copyright.PENANAgYrrcywoBA
“Bismillahirrahmaanirrahiim..“ ucap ketiga remaja itu berbarengan.
1672Please respect copyright.PENANAqEiIMC1Ohl
“Kalian ikuti gerakan mulut Ummi pelan-pelan ya, sambil coba baca juga.”
1672Please respect copyright.PENANA5noIzaLeWv
“Iya Ummi,”
1672Please respect copyright.PENANAH9q8ifhOaX
“Al-alhamdulillahirabbi— mmpph, Dann, geliii,” ucapan Ummi Nisa terpotong ketika Daniel menyelipkan jarinya ke dalam lubang anus Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAeFMTIUPm3v
Memeknya disumpal dildo getar, anusnya dikobok-kobok jari Daniel, toketnya diremas dan dipilin oleh Ferdinand, dan juga mulutnya berpagutan dengan Alex. Rangsangan bertubi-tubi itu membuat tubuh Ummi Nisa akhirnya tak tahan lagi dan memeknya orgasme.
1672Please respect copyright.PENANA7MQHxYzvxK
“Ouhh—”
1672Please respect copyright.PENANAOdBp6dMASp
Alex reflek menutup mulut Ummi Nisa agar desahannya tak terdengar keras. Tubuh Ummi Nisa yang mengejang-ngejang hebat itu ditahan oleh Ferdinand dan Daniel agar tak menimbulkan kecurigaan. Mereka tak memberi Ummi Nisa waktu untuk istirahat sama sekali dan terus menyerang titik-titik sensitifnya
1672Please respect copyright.PENANAwN3ZYnzXBl
Jadilah selama dua jam perjalanan itu mulut Ummi Nisa tak capek-capeknya mengulang-ulang membaca surat Al-Fatihah diselingi desahan dan orgasme yang berulang kali tak terhitung banyaknya.
1672Please respect copyright.PENANAnPmfd0Jfe3
Ahirnya mobil mereka sampai di rest area selanjutnya. Ustadz Malik yang saat itu hendak turun heran melihat Ummi Nisa yang berkeringat dan lemas, ia juga melihat bawahan mukenanya basah.
1672Please respect copyright.PENANAywktXRY2LM
“Ummi capek ngajarin mereka bertiga ngaji Bi, hehe,” ucap Ummi Nisa berbohong. “Ini tadi mukenanya kena air juga ga sengaja.”
1672Please respect copyright.PENANAW3oHa3UIXJ
“Oalah, ganti aja Ummi nanti malah masuk angin,” ucap Ustadz Malik. Ia tak curiga sama sekali bahwa sebenarnya bawahan mukena istrinya itu basah karena memeknya berulang kali dibuat orgasme selama dua jam bergantian dikobel oleh jari-jari tiga remaja kafir itu.
1672Please respect copyright.PENANAnn3HS0oaiU
“Iya Bi,”
1672Please respect copyright.PENANAHuYGdPbHUB
Ummi Nisa kembali menolak ajakan suaminya untuk shalat ashar berjamaah dengan alasan capek. Ustadz Malik akhirnya menuju mushalla sendirian tanpa ditemani sang istri.
1672Please respect copyright.PENANAqL4ldUR5uR
“Emang gapapa ya Ummi kalau ga shalat?” tanya Lukas ketika Ustadz Malik telah pergi ke mushalla.
1672Please respect copyright.PENANADJmzC2Qrft
“Gapapa Luk, kan Ummi ini musafir jadi ada keringanan jadi ga shalat gapapa,” ucap Ummi Nisa ngawur. Pemahaman agamanya yang sejak kecil ia hafal itu dengan seenaknya ia otak-atik agar sesuai dengan nafsunya. Tentu saja shalat adalah wajib, tak ada keringanan untuk meninggalkannya, yang ada hanyalah keringanan untuk menjama’ shalat dan Ummi Nisa tak melakukan hal itu.
1672Please respect copyright.PENANADCTaL2LzB5
“Tapi ada lho yang tetep wajib dilakuin walaupun lagi berpergian,” lanjut Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAYvPZT46gLW
“Apa itu Ummi?” tanya Lukas.
1672Please respect copyright.PENANAFmwyfPR7ms
“Memeknya Ummi wajib dientot kontol kafir kalian tiap hari,” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum nakal.
1672Please respect copyright.PENANAnTw4WjEcyu
“Kalau wajib berarti ga dilakuin dapet dosa ya Ummi?” sahut Alex.
1672Please respect copyright.PENANA2dIrroh7Vp
“Betul Lex,”
1672Please respect copyright.PENANAYvf4QAD6uz
“Wah, kalo gitu kita gamau ngasih kontol kita ah, biar Ummi dapet dosa,” seloroh Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAFYsFc26vjf
Raut wajah Ummi Nisa berubah dari yang tadinya tersenyum nakal menjadi khawatir, “Eh, jangan gitu dong. Memeknya Ummi udah kalian kasih krim lho tadi, ini udah gatel banget pengen digaruk kontol.”
1672Please respect copyright.PENANAxXgh6XihiC
“Kalau gitu Ummi harus mau ngelakuin perintah kita ini,” ucap Alex. Senyuman nakalnya yang biasa muncul ketika ia punya ide gila itu terpampang di wajahnya. Begitu juga di wajah ketiga temannya.
1672Please respect copyright.PENANAeW6m5AwrWf
“Perintah apa?”
1672Please respect copyright.PENANA4oP1lMkhOp
Alex membisiki sesuatu ke telinga Ummi Nisa. Setelah mendengar hal itu, Ummi Nisa terkejut dan menolak perintah Alex itu.
1672Please respect copyright.PENANAPf7C7MpBGs
“Ummi Nisa mau kontol kita ga?”tanya Alex lagi. “Kalau gamau yaudah sih.”
1672Please respect copyright.PENANAeyfID4zYdn
“Mau Lex, jangan gituin Ummi dong tapi..” ucap Ummi Nisa. Ia bisa gila kalau memeknya tak dimasuki oleh kontol kafir mereka walau sehari saja.
1672Please respect copyright.PENANAyVLTtTEWuP
“Kalau mau berarti Ummi harus ngelakuin itu dulu,”
1672Please respect copyright.PENANAx85MtBKN9V
Ummi Nisa berpikir sejenak, kemudian ia berkata, “Iyadeh sebagai muslimah yang takut dosa, Ummi akan ngelakuin perintah kalian.”
1672Please respect copyright.PENANAnTW6hk4xaU
Alex dan teman-temannya menyeringai lebar melihat Ummi Nisa yang tunduk terhadap perintah mereka. Ummahat itu sudah tak ada harga dirinya hingga ingin melakukan apapun yang diperintahkan oleh mereka tanpa dibayar. Lonte jalanan pun tak ada yang semurah ini.
1672Please respect copyright.PENANAK3c4toqfG4
Keempat remaja itu lalu membantu Ummi Nisa untuk mengganti pakaiannya dengan gamis ketat berwarna hitam dengan cadar berwarna sama. Terakhir, Alex kembali mengoleskan krim perangsang di bibir memek Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAYyutsYe5Yg
Sebuah pemandangan yang langka sekali melihat seorang akhwat bercadar memakai gamis ketat. Alex dan teman-temannya sampai menelan ludahnya melihat Ummi Nisa yang berpenampilan seksi berpadu syar'i. Mengentot Ummi Nisa yang memakai cadar juga jadi salah satu list fantasi seks yang ingin mereka realisasikan nantinya.
1672Please respect copyright.PENANAz54ChZvBhI
“Ummi jadi nambah kelihatan solehanya kalo pake cadar,” ucap Alex sambil tertawa.
1672Please respect copyright.PENANA887PlNqLWp
“Emang kalo ga pake cadar Ummi ga kelihatan kayak wanita soleha?” tanya Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAM5PcFsPVLZ
“Soleha dong Ummi, pelacur soleha.” sahut Ferdinand yang disambut gelak tawa temannya.
1672Please respect copyright.PENANAK2GaGpfBFB
Ummi Nisa ikut tertawa sebentar, namun ia segera fokus untuk menjalankan perintah Alex dan teman-temannya. Semakin cepat Ummi Nisa menyelesaikan perintah, semakin cepat ia mendapatkan kontol berkulup kafir kesukaannya. Ummi Nisa berjalan menuju mushola rest area, saat itu sudah sekitar setengah empat jadi beberapa orang nampak sudah berjalan keluar dari mushola.
1672Please respect copyright.PENANAYQ3N3x5TeL
Sama seperti di rest area sebelumnya, banyak pria-pria mesum yang memelototi tubuh seksinya, namun Ummi Nisa malah bangga ditatap liar seperti itu, ingin rasanya ia mencoba dientot rame-rame di mushola rest area. Sayangnya, perintah dari Alex bukanlah itu.
1672Please respect copyright.PENANAd8USzHlMDt
“Cari seorang ikhwan yang keliatan soleh terus Ummi goda sampai dia khilaf dan ngentoton Ummi. Kalo gagal, hukumannya Ummi gabisa dientot kontol kafir kita.“ Itu adalah perintah dari Alex.
1672Please respect copyright.PENANAWkcOo6PNx9
Ummi Nisa kini harus menyisir seluruh lingkungan mushola untuk mencari ikhwan yang keliatannya alim, setelah beberapa menit mencari, ia melihat seorang ikhwan berpeci dengan celana cingkrang. Ia menaksir usianya sekitar 30 tahun, mungkin lebih muda sedikit darinya.
1672Please respect copyright.PENANAHTenNKAloI
Ummi Nisa mulai mendekati ikhwan yang sedang duduk di teras mushola itu untuk menjalankan siasatnya, ia sengaja menjatuhkan ponselnya di dekat ikhwan itu dan tetap berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Ikhwan yang sedang memasang sepatunya melihat ponsel Ummi Nisa yang terjatuh, dia pun segera memanggil sang ummahat, “Ukhti! Ukhti!”
1672Please respect copyright.PENANA6tTHG8oK0H
Ummi Nisa tak menengok dan tetap berjalan. Mau tak mau ikhwan tersebut mengambil ponsel yang terjatuh itu dan mengejar Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAlWy7coTQkA
“Ukhti maaf, ini ponselnya jatuh tadi,” ucap ikhwan itu.
1672Please respect copyright.PENANAmZpFygYTZo
Ummi Nisa membalikkan badannya. “Oh, iya?” Ummi Nisa pura-pura merogoh tasnya dan melihat bahwa hpnya tak ada disana. “Makasih akhi, ana ga sadar kalau jatuh.”
1672Please respect copyright.PENANApycPyaFDez
Ikhwan itu lalu memberikan hp yang dipegangnya kembali ke Ummi Nisa. “Iya Ukh, sama-sama.” balas ikhwan itu singkat, ia lalu langsung berbalik dan berjalan menjauh.
1672Please respect copyright.PENANAVCJQSWL6OH
Ummi Nisa yang melihat itu jadi panik, “Em, Akhi jamaah pengajian salaf kah?” tanya Ummi Nisa asal-asalan, ia menyebut salah satu kelompok pengajian yang anggotanya biasanya akhwat berjilbab lebar dan ikhwan berjenggot dan memakai celana cingkrang.
1672Please respect copyright.PENANAAOEklJCSzm
Ikhwan itu berbalik mendengar kelompok pengajiannya disebut, “Iya Ukh, kok tau?”
1672Please respect copyright.PENANAH6p54rrbXv
Ummi Nisa bersorak-sorak gembira dalam hatinya, tebakannya benar. “Ana dan suami juga jamaah akhi.” ucapnya berbohong.
1672Please respect copyright.PENANAezqBIJ9n53
“Oh iyakah? wah, kebetulan banget bisa ketemu disini. Ukhti asalnya dari mana?” Ikhwan itu kini tak jadi berbalik. Ia jadi berbincang-bincang cukup lama dengan Ummi Nisa yang ia kira berpaham sama dengan dirinya.
1672Please respect copyright.PENANA37vVh332wl
Ikhwan itu ternyata bernama Marwan, ia bersama istrinya yang bernama Ukhti Dewi hendak pergi ke suatu kota di Jawa Barat untuk menggalang dana pembangunan Masjid dan juga bertemu menghadiri pengajian jamaah salaf. Beberapa lama berbincang, Ummi Nisa mulai melakukan godaannya, ia membusungkan dadanya yang besar, sehingga mau tak mau pandangan Marwan tertuju pada tonjolan bulat nan indah yang hanya dilindungi kain gamis tipis.
1672Please respect copyright.PENANA2YoJymRP0D
Marwan awalnya nampak ragu kenapa ada ukhti jamaah pengajian organisasinya memakai gamis ketat seperti itu, namun ia berhusnudzon mungkin Ummi Nisa masih dalam proses hijrah. Apalagi Ummi Nisa sudah bersuami, pasti suaminya itu memiliki bekal agama yang baik untuk mendidik istrinya agar mau menutup aurat dengan baik. Walaupun begitu Marwan tak bisa menyangkal bahwa nafsu naluriahnya sebgai lelaki membuat kontolnya mengaceng ketika melihat toket jumbo dihadapannya itu.
1672Please respect copyright.PENANA5qoHh52c1C
“Akhi ketemu suami ana di mobil mau ngga? Suami ana pasti senang kalo ketemu akhi,” ucap Ummi Nisa mengajak Marwan ke mobilnya. “Kebetulan banget yang nolong ana itu akhi, sama-sama ikut pengajian salaf juga.”
1672Please respect copyright.PENANAuuCDMxEFDH
“Boleh, Ukh,” jawab Marwan. Ia bisa mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan sang suami agar tak lupa terus mendidik Ummi Nisa dengan sabar. Ia tak tau bahwa Ummi Nisa itu telah dididik untuk mencintai kontol kafir oleh Alex dan teman-temannya sehingga berapa banyak diingatkan oleh suaminya pun, Ummi Nisa tak akan bisa kembali seperti dahulu.
1672Please respect copyright.PENANAPVZezFAUBV
Marwan dan Ummi Nisa lalu berjalan berbarengan menuju mobil.
1672Please respect copyright.PENANA3hEBja8B9z
“Uhh,” Ummi Nisa mendesah lirih, efek krim perangsang mulal bereaksi membuat rasa gatal di memeknya menjadi semakin menjadi. Sesekali Ummi Nisa memejamkan matanya berusaha menahan rasa haus kontol yang membara.
1672Please respect copyright.PENANAuab6GySIjp
“Ukhti kok keringetan gitu?” tanya Marwan sedikit khawatir, ia juga melihat cara berjalan Ummi Nisa yang sedikit limbung.
1672Please respect copyright.PENANAkZDYbU3WSf
“Engg . . . gapapa kok akhi,” Ummi Nisa menjawab sebisanya, nafasnya sedikit memburu.
1672Please respect copyright.PENANATyqSl0CyxW
Marwan tak percaya dengan perkataan Ummi Nisa, beberapa saat kemudian dugaannya benar terjadi. Ummi Nisa jatuh ambruk kedepan saat berjalan.
1672Please respect copyright.PENANAZJ0JDEkZWq
Bruk!
1672Please respect copyright.PENANAUUS44IIUYU
“Innalillahi!” Marwan reflek langsung menompa tubuh Ummi Nisa agar tak jatuh ke tanah. “Ukhti beneran sakit kan? ana bawa ke posko kesehatan ya?”
1672Please respect copyright.PENANAWswLOcPdOc
“Umm, ga-gausah akhi, ini cuma terkilir dikit kaki ana, tolong bantuin ana jalan sampe ke mobil ya aja,” pinta Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAvM7YUw20lp
“I-iya,” ucap Marwan. Ia berpikir daripada ke posko kesehatan yang jauh lebih mending pergi ke mobil yang jaraknya sudah dekat. Akhirnya ia menuntun Ummi Nisa berjalan pelan-pelan, dari jarak sedekat ini ia bisa mencium wangi dan juga merasakan kelembutan tubuh montok sang Ummahat.
1672Please respect copyright.PENANAp5CG1dWPWm
Marwan sadar bahwa niatnya hanya membantu Ummi Nisa yang sedang kena musibah, namun ia tak bisa menipu dirinya sendiri bahwa kontolnya mengeras karena terangsang.
1672Please respect copyright.PENANALpPkNt1PP7
Begitu mereka sampai di mobil, suaminya Ummi Nisa tak ada disana.
1672Please respect copyright.PENANAZrUayDdlsE
“Loh, suaminya Ukhti mana?” tanya Marwan sambil membukakan pintu mobil dan membantu Ummi Nisa untuk duduk kursi mobil. “Astaghfirullah, terus gimana ini?
1672Please respect copyright.PENANA8gPohwhehl
“Emm, akhi bisa tolong pijetin kakinya ana sebentar ga? uhh, i-ini tambah sakit,” erang Ummi Nisa pelan sambil menyentuh pergelangan kakinya.
1672Please respect copyright.PENANAD1wZMDfh7x
Marwan sebenarnya ingin menolak, dan menyarankan sang Ummahat agar menelpon suaminya. Namun melihat Ummi Nisa yang tampak begitu kesakitan akhirnya ia memutuskan untuk membantu Ummi Nisa lebih dahulu. “Iya ukh, ukhti rebahan di jok mobil dulu ya.”
1672Please respect copyright.PENANAA1wUzDkYeb
Ummi Nisa lalu rebahan di jok mobil, lalu Marwan mulai memijit betis sang Ummahat. Mulus dan lembutnya kulit betis Ummi Nisa seolah menghipnotis Marwan untuk melupakan batas mahram.
1672Please respect copyright.PENANAwmZvzJOh2n
“Naik sedikit akhi, ke paha ana,” pinta Ummi Nisa memberi instruksi.
1672Please respect copyright.PENANA6RCiCkOWYX
“Disini Ummi?” tanya Marwan sambil memijat bagian pahanya.
1672Please respect copyright.PENANARB8LeczrDp
“I-iya, uhh, agak sakit tapi naik keatas dikit akhi,” Ummi Nisa pura-pura meringis kesakitan. “agak atas lagi, ke tengah sedikit,”
1672Please respect copyright.PENANAtW5cqMZaKb
Ummi Nisa terus membimbing tangan Marwan semakin mendekat ke memeknya. Marwan awalnya sedikit kaget karena Ummi Nisa tak memakai celana panjang di balik gamisnya. Kini ia tambah kaget karena sang Ummahat rupanya juga tak memakai celana dalam.
1672Please respect copyright.PENANAx8mBF7luIB
Tangan Marwan bergetar sewaktu mendekat ke tengah-tengah paha Ummi Nisa hingga akhirnya ujung jarinya bertemu dengan garis bibir memek sang Ummahat. Becek. Itu hal pertama yang terlintas di pikiran Marwan.
1672Please respect copyright.PENANAxFYEr417dv
Tidaklah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.
1672Please respect copyright.PENANAozEx9gSKpQ
Marwan kini paham kenapa hadist itu melarang pria untuk berkhalwat dengan wanita yang bukan mahramnya. Walaupun ia tadinya berniat baik untuk membantu Ummi Nisa yang kesakitan tapi tubuh montok akhwat di depannya ini sukses membuat kontolnya ngaceng dan memek Ummi Nisa pun becek.
1672Please respect copyright.PENANAtz0vGqKlFb
Marwan diam sejenak, jantungnya berdegup kencang. Ia dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Pilihan yang benar tentu saja untuk menarik tangannya dan pergi dari sini. Namun, pria tolol mana yang menolak kesempatan untuk mengentot wanita bertubuh montok, toket besar, dan memek tembem becek seperti Ummi Nisa? Lagipula, memeknya yang becek itu tanda bahwa Ummi Nisa juga ingin ngentot.
1672Please respect copyright.PENANAfb7jJaFq4M
“Bagian ini sakit juga ukh?” tanya Marwan.
1672Please respect copyright.PENANADkkcnuPv5y
“I-iya, uhhhh, mmhhh,” Ummi Nisa melenguh.
1672Please respect copyright.PENANAIH1tAldDwf
“K-kalo begitu ana masukin jari ana buat ngecek ya?” tanya Marwan meminta izin.
1672Please respect copyright.PENANApUz40ES5JO
“Iyaa, m-masukin aja akhii, uhhhh,”
1672Please respect copyright.PENANAQFNqnIg2uM
Punggung Ummi NIsa melengking ketika Marwan memasukkan jarinya ke dalam memek Ummi Nisa. Tak hanya satu, namun dua sekaligus. Ummi NIsa yang tadi berpura-pura meringis sakit kini ganti mendesah keeanakan.
1672Please respect copyright.PENANAHhveCXlp77
Entah di mana Alex dan yang lainnya pergi, tapi Ummi Nisa mengetahui kalau mereka itu anak-anak yang cerdik, pasti sebagian dari mereka ada yang sedang bersama Ustadz Malik untuk menghalangi suaminya itu kembali ke mobil sementara ia hendak berzinah dengan seorang ikhwan.
1672Please respect copyright.PENANAxvmcDIc7m3
Clep! Clep! Clep!
1672Please respect copyright.PENANADiyJeB7kuL
Marwan mengobel-obel memek Ummi Nisa dengan cepat. Ia gelap mata dan sudah tak berpikir menggunakan akal sehatnya, nafsu birahinya mengambil alih dirinya.
1672Please respect copyright.PENANA92fxU6WGqg
“M-masih sakit akhi,” ucap Ummi Nisa. “Harus dicek pake yang lebih panjang dari jari, mmppphh.”
1672Please respect copyright.PENANAlZL7CTuyOX
“Pake apa ukh?”
1672Please respect copyright.PENANAX3xFOod5Th
“P-pake kontol akhii, uhhh, pleaseee, memek ana sakitt bangett butuh kontool,”
1672Please respect copyright.PENANAeMGsVjuh1U
Marwan terkejut melihat mulut Ummi Nisa begitu lugas mengeluarkan kata-kata kotor seperti itu. Namun, ia tak bisa menampik bahwa kontolnya kini lebih ngaceng melihat ukhti solehah dihapadannya itu bersikap binal. “Jangan ukh, itu zina berdosa namanya.” ucapnya. Masih ada sebercik keimanan tersisa dalam dirinya yang membuatnya ragu-ragu untuk berzina.
1672Please respect copyright.PENANABorQeuKfTg
“Pleasee, akhii, memek ana sakitt, butuh kontoll akhii, pleasee,” rengek Ummi Nisa. Tangannya menarik tangan Marwan dan menaruhnya di toketnya. “Nanti ana sumbang 500 ribu buatt pembangunan masjidd tapi tolong bantu ana buat redain sakit di memeknya ana, mmpphh.”
1672Please respect copyright.PENANAMZI8lFz0Ll
Marwan nampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia menyanggupi ajakan Ummi Nisa. "I-iya ukhti, ana setuju, insyallah ini bagian dari tolong-menolong sesama umat muslim."
1672Please respect copyright.PENANATwuTIYTTYO
Dengan cepat Marwan mencopot celananya. Ia melebarkan kedua paha Ummi Nisa. Kontolnya diposisikan tepat di belahan memek Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAt5rf97xmeb
Sleb!
1672Please respect copyright.PENANAYMNSwEbLuW
“Ouhhhh,” tubuh Ummi Nisa menggelinjang ketika akhirnya memeknya dimasuki kontol.
1672Please respect copyright.PENANAme3DpJ1wxq
Marwan tanpa basa-basi langsung menyodok-nyodok kontolnya. Ia tahu bahwa ngentot di mobil seperti ini beresiko tinggi dan ia tak punya banyak waktu.
1672Please respect copyright.PENANAR1FxjNNmGU
Plok! Plok! Plok!
1672Please respect copyright.PENANABck7nsY2ec
“Ouhhhh, ouhhhh,” Ummi Nisa menggesek-gesek klitorisnya juga. Kalau bukan karena ia butuh kontol buat memuaskan memeknya yang diberi krim perangsang itu, ia tak akan mau dientot dengan kontol yang panjangnya hanya lebih sedikit daripada punya suaminya itu. Dientot dengan orang muslim seperti Marwan mengingatkan dirinya betapa beruntungnya ia bisa dientot oleh kontol berkulup besar keempat remaja kafir itu.
1672Please respect copyright.PENANA2EkGqUo2gA
Ummi Nisa hari itu sadar bahwa bukan dirinya yang salah karena terjatuh ke dalam jebakan syahwat setan. Nyatanya, semua ikhwan dan akhwat mau dari golongan kajian, partai, atau ormas apapun jika disodorkan oleh kontol atau memek pasti mereka juga akan takluk. Ummi Nisa yakin bahwa Ukhti Dewi itu juga pasti akan jadi akhwat pemuja kontol kafir jika ia diperkosa berkali-kali sampai ketagihan.
1672Please respect copyright.PENANA0gIeTXq2bJ
Ia melihat kesamaan antara dirinya dengan Ukhti Dewi. Seorang istri yang taat agama dan taat pada suaminya, tapi ia tau bahwa tak mungkin Ukhti Dewi bisa puas dengan titit suaminya yang kecil itu. Ia berdoa pada Allah semoga Ukhti Dewi mendapatkan nasib yang sama seperti dirinya yaitu mendapatkan kontol kafir berkulup besar yang bisa memuaskan syahwatnya yang menggebu-gebu.
1672Please respect copyright.PENANA0CMQlElc95
"Oouuhh, memek ukhti becek banget, enaakkh" puji Marwan sambil terus menyodok-nyodok kontolnya ke dalam memek peret Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAR1qgclCCVk
"Lebih kenceng lagii akhhii, uhhh, lebih kerass," pinta Ummi Nisa. Ia berharap Marwan bisa mengentot dirinya sekasar dan seenak Alex dan teman-temannya, tapi tenaga Marwan sepertinya tak cukup.
1672Please respect copyright.PENANA2lm7YfeZNj
Plok! Plok! Plok!
1672Please respect copyright.PENANA8VQnttc08U
Plok! Plok! Plok!
1672Please respect copyright.PENANA5dxqDMuJCI
“Ukhtiiii, uhhhhhh, memekmu sempit sekalii,” erang Marwan.
1672Please respect copyright.PENANAupPv4jGBsF
Ummi Nisa merasakan kontol Marwan hendak orgasme karena sudah berkedut-kedut. “B-bentar akhii, jangan crott duluu,” Ummi Nisa menggesek-gesek klitorisnya makin cepat berharap ia juga sebentar lagi orgasme.
1672Please respect copyright.PENANAHqfjE1fb2o
“Ahhhhhh!!” Marwan menghiraukan perkataan Ummi Nisa dan menyemburkan
1672Please respect copyright.PENANALfkL5v3fmW
Crot! Crot! Crot!
1672Please respect copyright.PENANAQFo164KSy6
Perzinahan itu akhirnya berakhir ketika Marwan mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa. Sang Ustadzah itu melihat kontol Marwan yang sudah terkulai lemas dan tentu tak bisa lanjut mengentot dirinya. Mereka berdua lalu segera berpakaian kembali dan menghilangkan bukti perzinahan di mobil ini.
1672Please respect copyright.PENANAlnWtSaf6Zh
Sebagai salam perpisahan, Ummi Nisa meremas lembut kontol Marwan. Marwan tersenyum dan membalas dengan meremas pantat Ummi Nisa hingga ia menggelinjang. “Kapan-kapan sewaktu pengajian akbar, ukhti dateng temui ana ya.” bisik Marwan.
1672Please respect copyright.PENANAuxB2Jr0LEO
Ummi Nisa mendesah kecewa sewaktu Marwan akhirnya sudah pergi dari hadapannya. Ia mengira memeknya akan terpuaskan dientot oleh titit ikhwan tapi ternyata ia terlalu banyak berharap. Hanya Alex, Ferdinand, Lukas dan Daniel lah yang bisa memuaskan dirinya.
1672Please respect copyright.PENANAoK0dDgaZN9
Beberapa saat kemudian, ia melihat suaminya dan keempat remaja idamannya itu berjalan ke arah mobil.
1672Please respect copyright.PENANAXXWvg8nLcR
1672Please respect copyright.PENANAyAU64kX0x9
1672Please respect copyright.PENANAp9jikWHY7Q
“Ummi nunggu lama ga?” tanya Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANAOFYr2LJM5p
“Engga kok bi, ini juga baru dateng.”
1672Please respect copyright.PENANArSCazdhun8
Mereka berenam lalu masuk mobil, kini gantian Lukas yang menyetir ditemani Ferdinand di depan. Sementara Ustadz Malik, Alex, Daniel dan Ummi Nisa di belakang.
1672Please respect copyright.PENANAvQV95O29WQ
Rencana keempat remaja itu sudah berada di tahap terakhir. Setelah sejak pagi merangsang Ummi Nisa di mobil, lalu menyuruh dirinya untuk mengentot ikhwan alim pasti memeknya Ummi NIsa akan bertambah gatal. Sekarang giliran Alex dan teman-temannya yang mengentot memek istri soleha itu disamping suaminya langsung.
1672Please respect copyright.PENANAKHiTolxJJa
Alex memberikan jus botolan kepada Ustadz Malik, “Ini Ustadz, tadi aku beli.”
1672Please respect copyright.PENANAIRjqr4oMGk
“Ah, iya makasih Lex,” Ustadz Malik membuka botol minum itu dan meminumnya. Ia tak curiga ketika segel botol itu sudah dibuka sebelumnya. Alex sudah mencampur jus itu dengan obat tidur.
Beberapa menit kemudian, Ustadz Malik mulai terlihat mengantuk.
1672Please respect copyright.PENANAo87tx9BUCe
“Ummi, Abi kok malah ngantuk ya,
1672Please respect copyright.PENANAq5l93uxsDR
“Mungkin Abi capek kali tadi nyetir, udah gausah dipaksa Bi, tidur aja.” ucap Ummi Nisa. “Nanti pas sampe rest area selanjutnya, Ummi bangunin.”
1672Please respect copyright.PENANAiowCIWqB2G
“Iya Ummi.”
1672Please respect copyright.PENANAJmBCrRbZ8q
Meskipun sudah sangat mengantuk, namun Ustadz Malik belum sepenuhnya tidur. Ia samar-samar masih bisa mendengar dan kadang melihat walaupun kabur keadaan sekitar.
1672Please respect copyright.PENANAxcKGmUYhgc
Alex dan Daniel yang melihat Ustadz Malik sudah memejamkan matanya mulai menggerayangi tubuh Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANA36IntbcEpg
“Dasar lonte pelakor ya, demi kontol ngerusakin rumah tangganya orang,” bisik Alex ke telinga Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAH8M9XsbraE
“Kan kalian yang nyuruh Ummi gitu demi dapetin kontol kafir kaliann, mmhhh,” Ummi Nisa melenguh ketika jari-jarinya Alex mulai masuk ke dalam memeknya.
1672Please respect copyright.PENANAk4PY4utdmr
“Kan tadi Ummi udah dapet kontol, jadi gausah disodok kontol kita ya,” ucap Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAEVJbRL5ZuH
“Ihhh, kok gitu. Kontolnya gaenak, kecil. Enakan kontol kaliann,” protes Ummi Nisa. Memeknya justru bertambah gatal ketika dientot oleh Marwan tadi.
1672Please respect copyright.PENANAK62vjCvJd3
“Sama punyanya Pak Ustadz besaran mana?” tanya Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAMx5AHHMuhN
“Agak panjang dikit punya dia daripada punya Pak Ustadz, tapi sama ajaa, enak kontol kaliaann, mmhhh, kok berhentiii,” Ummi Nisa memprotes ketika Daniel dan Alex berhenti menggerayangi toket dan memeknya.
1672Please respect copyright.PENANAxZ3nIKJ2ik
“Ummi lanjut ngajarin ngaji dulu, kan tadi belum selesai.”
1672Please respect copyright.PENANADj4vZDyZ3U
“Iyadehh,” balas Ummi Nisa. Walaupun memeknya berkedut-kedut meminta disodok-sodok kontol kafir, tapi ia tak boleh lupa akan kewajibannya untuk mengajari Al-Quran kepada mereka.
1672Please respect copyright.PENANAlZyx2FEhQN
“Tapi Ummi ganti posisi aja, jongkok di depanku sini,” ucap Daniel sambil menunjuk lantai mobil. “Kepalanya Ummi nanti jadi meja kecil buat naro Al-Qurannya.”
1672Please respect copyright.PENANA710VPeDuoi
“Ummi manut kalian deh, yang penting semangat ngajinya,” Ummi Nisa lalu mulai berpindah tempat jadi jongkok di depan Daniel. Kepalanya berada di antara dua paha Daniel sehingga wajahnya berada tepat di hadapan selangkangan remaja kafir itu.
1672Please respect copyright.PENANApcoZhavsBk
Daniel lalu menurunkan resleting celananya.
1672Please respect copyright.PENANAcJvCuVq6WC
Plak.
1672Please respect copyright.PENANARjUgJjInq3
Kontolnya yang keluar dari dalam celana itu menampar pelan pipi Ummi Nisa. Ummi Nisa tak marah, ia justru menyodorkan wajahnya seakan meminta untuk ditampar-tampar kembali.
1672Please respect copyright.PENANAKxXBjADwkp
Plak, plak, plak.
1672Please respect copyright.PENANAJMg1ZMqhQ5
Daniel menampar-nampar lagi wajah suci Ummi Nisa itu dengan kontol kafir haramnya. Tujuannya agar kontolnya jadi ikut suci sebelum nanti masuk ke memek muslimah penghafal quran itu. Setelah itu ia mengambil sebuah Al-Quran dari tasnya Ummi Nisa dan meletakkannya diatas kepala sang Ummahat.
1672Please respect copyright.PENANABAtVnTc8zS
“Buka, surat Al-Fatihah ya Dan, yang halaman awal-awal.” ucap Ummi Nisa. “Itu dibawah ayatnya nanti ada tulisan latinnya kok, jadi kalo kamu gabisa baca masih bisa dibantu. Yang penting pelan-pelan aja.”
1672Please respect copyright.PENANAGIAPZF10A7
Ummi Nisa begitu pengertian dan lembut dalam mengajari Daniel dan yang lainnya membaca Al-Quran. Ini karena ia sudah berpengalaman bertahun-tahun mengajari anak-anak kecil ngaji. Ia tahu bahwa ganjaran mengajari orang lain kitab suci Allah itu adalah surga. Tapi kali ini ia tak ingin surga yang jadi ganjarannya, ia hanya ingin kontol-kontol kafir berkulup memenuhi lubang memek, anus dan mulutnya.
1672Please respect copyright.PENANAxO4kwSvUBs
“Alham- alhamdulillahi, alhamdulillahirabbil alamin,” Daniel membaca surat alfatihah masih dengan terbata-bata.
1672Please respect copyright.PENANAX5pXBfMI4u
“Nah, pinter banget kamu nak, Ummi kasih reward yaa,” ucap Ummi Nisa. Dengan memberi reward tiap kali mereka berhasil membaca, pasti mereka nanti akan bertambah semangat untuk belajar membaca Al-Quran.
1672Please respect copyright.PENANApLAaPxsZDn
Sluuurp. Sluuurp.
1672Please respect copyright.PENANAeTBrZppApe
Ummi Nisa menjliati kontol Daniel dengan penuh semangat. Saking semangatnya, malah justru terlihat Ummi Nisa yang keenakan menyepong dan Daniel yang harusnya mendapat ‘reward’ itu ekspresinya biasa-biasa saja.
1672Please respect copyright.PENANA7MbZdaevB1
Baru pada saat Ummi Nisa memasukkan seluruh kontol Daniel ke dalam mulutnya hingga mentok ke tenggorokan, Daniel mulai mengerang. “Uhh, mulutnya Ummahat emang paling enakhh,”
1672Please respect copyright.PENANA6Ewg81Ek2I
Samar-samar Ustadz Malik mendengar Daniel yang tadi membaca Al-Quran yang dipegangnya, tapi anehnya Al-Quran itu diletakkan diatas kepala Ummi Nisa. Setengah sadar, ia melihat wajah Ummi Nisa yang menghadap tepat ke selangkangan Daneil. Kepala istri tercintanya itu lalu naik-turun diiringi oleh erangan yang keluar dari mulut Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAprhTBQpVHV
Ustadz Malik memaksa matanya untuk membuka tapi sulit, ia terasa begitu mengantuk. Dilihatnya kontol berkulup Daniel yang keluar masuk mulut istri tercintanya itu. Apakah ini hanya mimpi atau nyata? dirinya bingung.
1672Please respect copyright.PENANATp7dleTpam
"Ummi Nisa emang Ustadzah lonte, calon mualaf lagi belajar ngaji kok malah disepongin," ejek Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAAmJv0KQuBu
"Gak apa-apa nak, biar kontol kafirmu tau rahmatan lil alamin agama Islam dari mulut Ustadzahnya secara langsung dan nikmat," balas Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAPziVGyPoY1
"Maksudnya gimana tuh, Ummi?" Daniel bertanya. Ia sudah menyingkirkan Al-Qurannya ke kursi mobil agar kepala Ummi Nisa lebih bebas bergerak untuk menyepongnya.
1672Please respect copyright.PENANABJpMivBGrD
"Maksudnya, Islam itu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh manusia dan alam,“ jawab Ummi Nisa. Ia sesekali menyepong kontol Daniel dan sesekali menjawab pertanyaan agama darinya. Seenggaknya dengan begini, ia tetap mendapatkan pahala walaupun sedang berbuat dosa.
1672Please respect copyright.PENANABh0cJVqf4q
"Oh gitu ya, berarti Ustadz Malik gak bisa dong ngerasain rahmatan lil alamin Islam dari mulut Ummi?“ tanya Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAmEHZ5aujZE
"Kenapa bisa gitu?" tanya Ummi Nisa balik.
1672Please respect copyright.PENANAHx2hgjvkSx
"Kan Ummi tadi bilang yang bisa ngerasain rahmatan lil alamin dari mulut Ustdazah itu kontol, kalau punya Pak Ustadz Malik kan bukan kontol,“
1672Please respect copyright.PENANAfTUuojqwi2
"Ih sembarangan, gitu-gitu juga suaminya Ummi tau, masa dibilang gak punya kontol" protes Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAv68F6BGIK8
"Aku bener kok Ummi, yang pantes disebut kontol itu besar, panjang, keras kayak punyaku ini" ucap Daniel menyombongkan dirinya. "Kalau punya Ustadz Malik itu sebutannya titit."
1672Please respect copyright.PENANAt7fsZsQihH
Alex, Ferdinand, dan Lukas tertawa mendengar penjelasan Daniel. Ummi Nisa dia merenungi ejekan Daniel yang ada benarnya itu. Memeknya hanya bisa dipuaskan oleh kontol besar berkulup dan bukan titit pendek kecil.
1672Please respect copyright.PENANAZjsMnmDPwV
"Emang sih kalau dibandingin punyamu, punya Pak Ustadz nggak ada apa-apanya Dan, segini doang" ucap Ummi Nisa sembari meletakkan jarinya di batang kemaluan Daniel untuk menunjukkan ukuran milik suaminya. "Punya Pak Ustadz beneran kayak punya anak kecil, emang pantes sih disebut titit."
1672Please respect copyright.PENANAZOTk3lHNOF
Meski samar-samar dan tak tau yang didengar dan dilihatnya sekarang adalah sebuah mimpi atau bukan, namun Ustadz Malik tetap bisa merasakan kecewa dan marah saat istri tercintanya itu malah ikut melecehkan dirinya yang merupakan seorang suami. Tanpa sadar mata Ustadz Malik berlinang, hingga setetes air matanya turun membasahi pipi, mulutnya mengigau memanggil-manggil sang istri.
1672Please respect copyright.PENANAtP4Th6KMbW
“Ummi.. Umiii..” panggil Ustadz Malik lirih.
1672Please respect copyright.PENANAREKOsrVygh
Ummi Nisa dan keempat remaja itu sempat kaget ketika mendengar Usradz Malik mengigau tapi rasa kaget itu berubah menjadi tawa ketika melihat Ustadz Malik masih tidur.
1672Please respect copyright.PENANAPu14GfLDiK
Bukannya berhenti berzinah, Daniel dan Ummi Nisa malah makin tertantang dan bergairah melihat reaksi mengigau Ustadz Malik. Alex, Lukas dan Ferdinand makin berani mengejek titit kecil Ustadz Malik, sementara mereka tak henti-hentinya melecehkan Ummi Nisa. Sang Ummahat itu menerima pecelehan yang dirasakannya dengan senang hati, ia meminta izin kepada sang suami agar dibolehkan dizinahi empat kontol haram.
1672Please respect copyright.PENANAWaNxIDiKOS
“Abiii, Ummi mau dizinahi kontol-kontol kafirr yang panjanghh, gedeee, daripada punya Abi yang kecil itu, bolehh ya?” pinta Ummi Nisa. “Inisalahnya Abii sendiri karena tititnya kecil, jadi Abi harus nanggung dosa zinahnya Ummi.”
1672Please respect copyright.PENANAJ5Rm0nqcft
Daniel lalu menyuruh Ummi Nisa untuk berdiri dan duduk di pangkuannya. Ia menyampirkan mukena Ummi Nisa ke lehernya hingga toket ranum dengan putting tegak mengacung itu terekspos jelas.
1672Please respect copyright.PENANAfaGeGUkrFT
“Pak Ustadz, aku izin buat merasakan rahmatan lil alamin agama Islam lewat memek istri solehamu ya?” ucap Daniel.
1672Please respect copyright.PENANAW1uFCfSdaZ
Ummi Nisa ikut meminta izin kepada suaminya, “Abi, Ummi minta izin buat pake memek Ummi mendakwahi kontol kafir Daniel yaa. Ini bentuk jihad Ummi sebagai seorang Ustadzah.”
1672Please respect copyright.PENANAJTIxK7YReq
Ummi Nisa lalu berdiri sedikit dan mengarahkan kontol Daniel ke bibir memeknya, “Bismillahirrahmanirrahim.., ouhhhh,”
1672Please respect copyright.PENANAmKhZRYQ0zL
Desahan merdu keluar dari mulut Ummi Nisa saat kontol Daniel menancap masuk ke dalam memeknya.
1672Please respect copyright.PENANAlyaDA9EU2l
Plok! Plok! Plok!
1672Please respect copyright.PENANAe59aj83avl
Pinggul Ummi Nisa dan Daniel bertemu membuat suara berkecipak yang menggairahkan.
1672Please respect copyright.PENANAAJ7zw4zLpM
“Masyaallahh…. Ouhhhh, ouhhhhh, ahhhh, memek
1672Please respect copyright.PENANAPdgAQFtqNV
“Memeknya Ummi perett bangettt, padahal udah dientott berkali-kalii, erghhh,” erang Daniel.
1672Please respect copyright.PENANA4ppDFvW6g5
“Ahh, Ummi gatauuu kokk bisa gituuu, mppphhhh,”
1672Please respect copyright.PENANAJXvJjArcbt
“Itu berarti Ummi lontee, eghhh, lonte ditakdirin sama Allah buat punya memek perett biar bisa dipake terus memeknya tiap harii,”
1672Please respect copyright.PENANAQOw3pXkpkm
“Ouhhh, oouhhh, i-iyaaaahh, Ummi lonteeee, Ummi dari lahir emang ditakdiriinnn jadi lonteee pemuja kontol kafirrr, ouhhhhhh!!” Tubuh Ummi Nisa menggelinjang diikuti dengan orgasmenya yang datang, “Ouhhhhhhh!!”
1672Please respect copyright.PENANAp503NC7H7P
Beberapa detik kemudian, gantian Daniel yang merasakan orgasmenya tiba. “Argghhhh,”
1672Please respect copyright.PENANAod7POXJ8tI
Crot! Crot! Crot!
1672Please respect copyright.PENANAkYovnPvd4b
Perjalanan yang panjang dan memakan waktu yang lama itu membuat Daniel capek sehingga stamina mereka tak sekuat biasanya.
1672Please respect copyright.PENANAYkiOjFtMGS
“Ummi lonteee… Ummi lontee….” Ummi Nisa masih meracau pelan setelah dirinya orgasme. Memeknya tak berhenti berkedut-kedut meminta dipuaskan kembali.
1672Please respect copyright.PENANAErDXRIoDZu
“Abiiii, Ummi pengenn nikah sama Daniel, Alex, Ferdinand, Lukas…. Kontol mereka gedddeee, Ummi rela jadi budak seks mereka daripada jadi istri Abi yang tititnya kecil,” ucap Ummi Nisa kepada Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANAkXXHAHcUmt
Daniel lalu mengangkat pinggul Ummi Nisa sedikit dan menyuruhnya untuk ganti memuaskan kontol Alex.
1672Please respect copyright.PENANAbbzVnPwfCv
“Mmmp…” lenguhan protes Ummi Nisa waktu kontol Daniel lepas dari memeknya itu dengan cepat berganti menjadi desahan nikmat ketika kontol Alex mulai menyodok-nyodok memeknya.
1672Please respect copyright.PENANArQQk0s799q
Plok! Plok! Plok!
1672Please respect copyright.PENANAGjMUE6FVLc
Dengan posisi yang sama seperti Daniel tadi, Ummi Nisa mengulek-ulek kontol Alex dengan penuh semangat.
1672Please respect copyright.PENANAQ861mXAKFe
Plok! Plok! Plok!
1672Please respect copyright.PENANAyqWLWDXNfF
"Masyaallah Bi, ooouhh kontolnya Alex penuh bangeethh di mmmhh memek Ummi" ucap Ummi Nisa mendesah keenakan.
1672Please respect copyright.PENANAeesf3e7z0c
"Tuh denger sendiri Pak Ustadz, eenngghh istri solehamu keenakan disodok kontol kafirku oouhh" ucap Daniel mengejek Ustadz Malik.
1672Please respect copyright.PENANA5GfAQFS9vd
Selama setengah jam Ummi Nisa terus memompa kontol besar berkulup Alexl, keringatnya makin banyak bercucuran, sampai akhirnya ia rasakan kontol remaja itu berkedut menandakan klimaksnya segera datang. Ummi Nisa ikut merasakan memeknya semakin geli dan mencengkram erat batang kontol Alex, kedua pasangan yang secara usia lebih pantas menjadi ibu dan anak itu mengerang bersamaan menikmati puncak orgasmenya.
1672Please respect copyright.PENANAqb2ZN754uc
"Biiihh, Aa-alhamdulillaaahhh memek Ummi enaakkh dicrotin peju kafirnya Alex eenngghh," erang Ummi Nisa.
1672Please respect copyright.PENANAAqEt0v1Pgo
"Ooouuhh dasar Nisa Ustadzah lonte, eeennggh Pak Ustaaaddzzzhh izinin aku ennghhh ngecrotin peju kafir ke me-memek lacur istri solehamuuuhh," racau Alex
1672Please respect copyright.PENANA8NNGPoc1qm
Persetubuhan itu terus berlangsung hingga adzan maghrib berkumandang. Mereka tak berhenti di rest area lagi karena jarak kampung halaman Ustadz Malik sudah dekat. Sekitar setengah jam kemudian, jalanan aspal mulus yang dilalui mobil itu telah berganti dengan jalan bergeronjal.
1672Please respect copyright.PENANA5kDqRU2s81
Lukas kini sedang menyetir sementara Daniel, Alex, dan Ferdinand asyik main hp. Yang membersihkan noda sisa-sisa perzinahan mereka tentu saja adalah Ummi Nisa. Ia dengan seksama mengelap peju yang menempel di jok mobil dan menyemprotkan parfum hingga baunya hilang. Semua itu ia lakukan dengan senang hati tanpa protes.
1672Please respect copyright.PENANAl9hhCoMxCF
Dulu, ia membuat perjanjian dengan Ustadz Malik sewaktu menikah untuk selalu membagi pekerjaan rumah tangga berdua. Ia memiliki pemahaman bahwa pekerjaan rumah tangga itu bukan hanya tugas istri melainkan tugas pasangan suami dan istri. Namun, setelah bertemu dengan pejantan kontol besar seperti Alex dan teman-temannya ia baru sadar bahwa laki-laki itu memang memiliki derajat lebih tinggi daripada wanita. Tak sepantasnya laki-laki diharuskan melakukan pekerjaan rendahan seperti bersih-bersih, semua itu tentunya tugas wanita.
1672Please respect copyright.PENANAtf9XUMxmDz
Inilah indahnya agama islam. Kadang orang yang dianggap ilmunya lebih rendah pun masih bisa memberikan kita pelajaran yang berharga. Lewat Alex dan teman-temannya Ummi Nisa kini sadar kenapa ada hadist yang mengatakan bahwa penghuni neraka terbanyak adalah wanita. Itu karena kebanyakan wanita selalu membangkang perintah laki-laki. Ummi Nisa bersyukur karena ia tidak menolak sewaktu dilecehkan oleh Alex untuk pertama kalinya dahulu karena dengan begitu ia telah menunaikan fitrah seorang wanita untuk selalu memuaskan birahi pria.
1672Please respect copyright.PENANAfbH2tL8GZy
“Ahh,” Ummi Nisa mengerang karena tiba-tiba jilbanya ditarik ke samping oleh Ferdinand yang kini duduk di belakang. Ferdinand tanpa mengalihkan perhatian dari hpnya sedetikpun menunjuk kontolnya. Ummi Nisa lalu segera menurunkan resleting celana remaja itu dan mulai menyepong kontolnya.
1672Please respect copyright.PENANAp8mMXcta7D
Ferdinand dan Lukas sedang tidak mood untuk mengentot memek ataupun anus ustazah jablay itu, sehingga mereka lebih memilih untuk disepong saja. Ummi Nisa sebenarnya kecewa namun sebagai lonte yang beradab ia tak boleh protes.
1672Please respect copyright.PENANAx96SWsRWtO
***
Mobil mereka sampai di kampung halaman Ustadz Malik dan Ummi Nisa sekitar jam 7 malam. Alex dan teman-temannya rencana akan menginap dulu malam ini dan baru besok mulai berkemah di gunung dekat sini.
1672Please respect copyright.PENANA67R4w5xlAa
Ummi Nisa menggoyang-goyangkan bahu suaminya, “Abi, Abi bangun,” ucapnya.
1672Please respect copyright.PENANAoW6yKvUbb8
“Em…” Ustadz Malik menguap, matanya mengerjap-ngerjap melihat sekitar. “Udah sampe Ummi?”
1672Please respect copyright.PENANACYMIj1N5V7
“Udah Bi, udah sampe ini.”
1672Please respect copyright.PENANAHFOvq7XxBR
Mereka berenam di sambut oleh ibu mertua Ustadz Malik dengan hangat yang bernama Ummi Halimah. Beliau ikut membantu memindahkan barang-barang di mobil ke dalam rumah. Setelah itu Ustadz Malik dan Ummi Nisa shalat jamak maghrib dan isya’ dan berkumpul bersama Alex dan yang lainnya untuk berbincang-bincang dengan Ummi Aminah. Obrolan itu berlangsung singkat karena Ustadz Malik, Ummi Nisa dan keempat remaja itu pasti capek dan butuh istirahat.
1672Please respect copyright.PENANAzMJg5QzJtU
“Nikah 15 tahun pulang-pulang kalian bawa anak empat gede semua lagi hihihi,” Ummi Halimah tertawa membercandai anak menantunya.
1672Please respect copyright.PENANANLGhRHN5op
Semuanya tertawa mendengar celotahan Ummi Aminah itu. Semuanya kecuali Ustadz Malik yang hanya tersenyum. Sejak bangun tidur di mobil tadi, Ustadz Malik terus teringat akan mimpinya tadi yang terlihat begitu nyata. Hal itu terus ada di pikirannya hingga Ummi Nisa pun ikut sadar bahwa suaminya nampak sedang ada masalah. Ummi Nisa tau pasti ini ada hubungannya dengan ia yang dientot disamping suaminya waktu di mobil tadi. Bukannya takut, ia justru jadi tertarik ingin mendengar apakah suaminya itu akan marah atau tidak melihat istri solehanya itu dientot kontol kafir berkulup. Toh, kalau suaminya marah ia bisa berargumen bahwa yang semua itu hanya mimpi karena Ustadz Malik tidur di mobil tadi.
1672Please respect copyright.PENANAkHZSFda9se
“Cerita aja Bi, Ummi kan istri Abi,” ucap Ummi Nisa. “Jangan disembunyiin supaya gaada fitnah dalam hubungan rumah tangga juga.”
1672Please respect copyright.PENANADRUNNAqo0l
Setelah terus didesak oleh Ummi Nisa, Ustadz Malik akhirnya berani cerita. Ia menceritakan bahwa ia bermimpi Alex dan te
1672Please respect copyright.PENANAvkboYNwDX7
“Abi mimpinya aneh banget,”
1672Please respect copyright.PENANA4eE8lTO02z
“Lha iya itu Ummi, Abi juga bingung kok bisa mimpi gitu,”
1672Please respect copyright.PENANAdFlgWTrR18
Ummi Nisa makin memancing suaminya, “Emang Ummi di mimpinya Abi waktu dilecehin Alex sama yang lain itu nolak sampe meronta-ronta atau malah keenakan.”
1672Please respect copyright.PENANAjQ73QrIxm7
“Emm.. Ummi malah keenakan,” ucap Ustadz Malik dengan malu-malu.
1672Please respect copyright.PENANAuFbvUwcMFo
“Kok bisa Bi malah keenakan?”
1672Please respect copyright.PENANAlCfvfVAS7T
“Kayaknya gara-gara penis mereka gede deh Mi,”
1672Please respect copyright.PENANA4229Rumj2C
“Punya Alex dan yang lainnya sama punya Abi gede mana?”
1672Please respect copyright.PENANAm19U549Ayr
Ustadz Malik dengan malu-malu menjawab bahwa punya Alex dan teman-temannya lah yang lebih besar, bahkan hingga dua kali lipat ukuran penisnya sendiri.
1672Please respect copyright.PENANATBI0KnUo5O
Puas menggoda suaminya, Ummi Nisa lalu mengatakan bahwa jangan diambil pusing mimpi tadi. Toh, itu hanyalah mimpi bukan realita. Mereka berdua lalu rebahan dan t
1672Please respect copyright.PENANAts1aMrdOjN
Baru lima menit mereka rebahan, terbesit di pikiran Ummi Nisa untuk menggoda suaminya sekali lagi. “Abi mimpi Ummi diperkosa gitu perasaannya Abi gimana?”
1672Please respect copyright.PENANAqVWpD4rx2y
Ustadz Malik berpikir sebentar baru menjawab, “Abi tentunya marah sama kecewa sih Mi tapi..”
1672Please respect copyright.PENANAvG2qjQizJX
“Tapi apa Bi?”
1672Please respect copyright.PENANAeRzFtqJJ3Q
“Tapi gatau kenapa Abi kok malah jadi terangsang ya pas liat Ummi diperkosa gitu. Ummi kayak liar banget pas itu beda sama sisi soleha yang selalu Ummi tunjukkin.”
1672Please respect copyright.PENANApHbHkS2EYY
Ummi Nisa tak merespon perkataan Ustadz Malik itu. Ia membiarkan suaminya memikirkan adegan dirinya yang dizinahi oleh keempat remaja kafir itu. Adegan yang suaminya kira hanyalah sekedar mimpi.
1672Please respect copyright.PENANAuKSjK2Braa
***
[Karya asli @MirzaAli1. Dijual eksklusif di Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb per chapter. Pembayaran diterima melalui Gopay, Dana, Shopeepay, atau Ovo.]
1672Please respect copyright.PENANA0wUJIfVJLd
1672Please respect copyright.PENANAKPezpKGI8E
1672Please respect copyright.PENANApeEjCaCXCR
1672Please respect copyright.PENANAzWZC76uziB
1672Please respect copyright.PENANATwklS704Qd
1672Please respect copyright.PENANA3g2QhheDvV
1672Please respect copyright.PENANAh9OHs8M3Bt
1672Please respect copyright.PENANAeiyHPjDLI3
1672Please respect copyright.PENANAP0ovS2l6Py
1672Please respect copyright.PENANAUp3gyiBQnW
1672Please respect copyright.PENANAe6orDafyRo
1672Please respect copyright.PENANAdq7M0Mbxp3
1672Please respect copyright.PENANAo18uk6nHBd