
Bab 1. Kedatangan sang permaisuri
Hari itu, udara pagi di kompleks pinggiran kota itu masih3773Please respect copyright.PENANAZiTm4biu6Q
bercampur antara aroma tanah basah dan suara bapak-bapak iseng yang belum mandi3773Please respect copyright.PENANAzqOkrfe0ab
sudah pada nongkrong ngopi-ngopi pagi di pos ronda, burung gereja berkicau3773Please respect copyright.PENANAJ4rvZURZqk
sambil hinggap di kabel listrik, seolah menyambut kedatangan seseorang yang tak3773Please respect copyright.PENANArXNkFhiYcU
biasa.
Sebuah **Toyota Avanza warna hitam** perlahan memasuki gang3773Please respect copyright.PENANAtJdLYzNJXm
sempit itu, sepeda motor yang kebetulan berpapasan harus berhenti dan memepet3773Please respect copyright.PENANAXMa4Lb7UPY
ke tembok agar mobil itu bisa lewat, debu jalanan naik ke udara, menyisakan3773Please respect copyright.PENANAtpzu0LfgUY
rasa penasaran pada beberapa ibu-ibu tukang gosip yang segera menghentikan3773Please respect copyright.PENANANfm9Nck9LD
sejenak acara menyapu halaman, mata mereka langsung tertuju pada pintu mobil3773Please respect copyright.PENANAayQYT2B1ZW
yang terbuka perlahan.
Satu persatu kaki jenjang perempuan dengan betis putih3773Please respect copyright.PENANArOKMKT2YNv
bersih bagai pualam turun dari mobil, sepatu hak tinggi jenis Stiletto bewarna3773Please respect copyright.PENANA5V6Hv662qa
merah cerah menghiasi sepasang kakinya,
“Lho... sing nganggo rok abang iku sopo, to?” bisik Bu Marni ke tetangganya3773Please respect copyright.PENANAqaaQP4ZUQy
sambil mengerutkan dahi,
Meskipun komplek pemukiman itu terletak di pinggiran ibukota3773Please respect copyright.PENANAj97N8ReGkE
tapi sebagian besar yang bermukim di tempat itu berasal dari berbagai daerah.
Sosok perempuan itu turun anggun dari mobil, kulitnya putih3773Please respect copyright.PENANA6xbt5rnI2G
bersih seperti tak tersentuh matahari, tampak begitu terawat seperti milik3773Please respect copyright.PENANAMZa7wLePsz
artis sinetron, rambut hitamnya terurai dengan bandana berwarna merah menghiasi3773Please respect copyright.PENANAfXvZmKdIWg
bagian atasnya. Tubuhnya... montok.. sangat montok, dengan blus ketat warna3773Please respect copyright.PENANAr71PyOXKlU
krim dan rok selutut yang memperlihatkan lekuk paha dan betis halusnya, dia3773Please respect copyright.PENANA7PUc10TQNI
seperti "makhluk surgawi yang nyasar ke bumi"
Namanya: Mitha Murakami.
Baru menikah dua minggu lalu dengan Ardi, pria3773Please respect copyright.PENANAFLDDmJmpu2
kantoran sederhana yang kini membawanya pulang ke rumah keluarga.
Dan inilah hari pertamanya… tinggal di rumah mertua..
---
Rumah itu bukan rumah besar, satu lantai, memanjang ke3773Please respect copyright.PENANAZYUPjDitiU
belakang, jika sebelumnya ada tiga pria yang tinggal di situ, karena Ardi3773Please respect copyright.PENANAPjJ5aQgkVC
ngekos sendiri di Bekasi sebelum menikah, dan sekarang, dia kembali pulang3773Please respect copyright.PENANAHljMbjduf7
kerumahnya dengan membawa satu perempuan montok masuk ke dalam keluarga3773Please respect copyright.PENANAixom5fDYl1
besarnya… satu-satunya wanita, satu-satunya aroma harum, satu-satunya godaan3773Please respect copyright.PENANAhZhRBfLWsi
yang nyata..
“kuwi bojomu Di,? Lhaaa kok ayu temen...” suara serak Pak3773Please respect copyright.PENANAFN4hNFM6nZ
Dirjo, ayah Ardi, terdengar dari dalam sambil membetulkan sarung yang3773Please respect copyright.PENANAvbw7rmcsNf
menggantung rendah di pinggangnya, perutnya menonjol maju dibalik singlet3773Please respect copyright.PENANAHxUS2KL3bA
tipis, dan tatapannya langsung tertancap di dada menantu barunya.
Mitha hanya tersenyum sopan, tapi senyum itu, ditambah3773Please respect copyright.PENANAvqttLyOmns
dengan gerakan tangannya yang menyapu rambut ke belakang telinga, sudah cukup3773Please respect copyright.PENANAsEbGCgCs18
membuat tiga pasang mata di ruang tengah itu, terpaku tanpa berkedip.
Rian, adik iparnya yang sedang duduk di karpet sambil3773Please respect copyright.PENANAuL8rq2eNHQ
memegang HP, pelan-pelan meletakkan ponsel dan menelan ludah, bocah SMP3773Please respect copyright.PENANAvRIgsihvar
kerempeng itu mengenakan kaus oblong kumal bergambar kipas bulat, bertuliskan3773Please respect copyright.PENANA9Fghq5F8HW
"Uchiha Clan" dan celana kolor yang longgar, matanya tak bisa lepas3773Please respect copyright.PENANAAeVJhSWiCY
dari kaki mulus Mitha yang menyembul di antara belahan rok.
“Assalamualaikum...” ucap Mitha pelan, berusaha bersikap3773Please respect copyright.PENANA8aFCHDJYgs
sopan dan tenang, meski ia tahu atmosfer rumah ini terasa... 'aneh'
---
Dari dalam kamar pojok, terdengar suara acara televisi3773Please respect copyright.PENANALFIcQL6wU5
beradu dengan suara getaran kipas angin, disusul suara batuk kecil dan seorang3773Please respect copyright.PENANAPGlNxKtM9c
kakek tua keluar dengan setelan baju olahraga, kaos lengan panjang dan celana3773Please respect copyright.PENANASmTvhHkp1E
panjang khas kakek-kakek enerjik, umurnya yang sudah uzur membuat ukuran3773Please respect copyright.PENANABKhSk8guR7
badannya seolah mulai mengecil, rambutnya tipis, sebagian botak, jalannya agak3773Please respect copyright.PENANA8gRA9cNnQD
sedikit membungkuk dan matanya terlihat sayu tapi... 'tajam'
“Walahhh... Gusti Allah mboten sare... iki cah ayune kok3773Please respect copyright.PENANAaMNbqNbMHc
digowo mrene to, Di…”
Itulah, Mbah Slamet. Lelaki paling tua di rumah itu,3773Please respect copyright.PENANARBJqPnPkr0
kakek Ardi, dan kini menatap Mitha seolah sedang menilai daging sapi premium.
Ia menghampiri Mitha dengan langkah perlahan, lalu—seperti3773Please respect copyright.PENANA8TufOQ3GYg
kebiasaan lamanya—mengulurkan tangan untuk salaman, tapi begitu Mitha mencium3773Please respect copyright.PENANA3WEBaaqvcr
tangannya dengan sopan, kakek itu 'tak langsung melepas', bahkan jari-jarinya3773Please respect copyright.PENANALk0OCNMdsq
mencengkeram sedikit lebih lama.
“Hmmm… tanganmu halus tenan, Nduk… koyo tangan wong jepang,”
Mitha kaget sejenak, tapi tetap tersenyum, di balik3773Please respect copyright.PENANAW1cGbnLLzt
senyumnya, ia mulai merasa… 'tidak nyaman' atau justru... 'penasaran?'
---
Setelah prosesi salam-salaman selesai, Mitha duduk di ruang3773Please respect copyright.PENANAfRQDT2fp0V
tamu, sofa tua berbusa itu sedikit amblas di bawah tekanan tubuhnya yang padat3773Please respect copyright.PENANAaPXMXYnMuK
berisi, membuat kain rok naik sedikit, menyingkap lutut mulus yang putih3773Please respect copyright.PENANASnR9WJYsq7
seperti ketan susu.
“Mitha, ngombe dhisik, iki teh manis anget,” ucap Pak Dirjo3773Please respect copyright.PENANAP7LO1yl4cu
sambil menyodorkan gelas.
Tangannya gemetar sedikit, entah karena usia atau karena3773Please respect copyright.PENANAwHranxI7P2
pandangannya tak bisa lepas dari belahan dada menantunya yang mengintip dari3773Please respect copyright.PENANAnhM2QYlZmR
celah kancing blus ketatnya.
“iya.. Makasih, Pak…” ucap Mitha sambil tersenyum manis.
Senyumnya lembut, tapi di mata pria-pria itu, senyumnya3773Please respect copyright.PENANAi8UzxeQ9p9
seperti embun di pagi hari musim kemarau, oasis di gurun pasir. Sesuatu yang3773Please respect copyright.PENANAoyt0HIA2TL
sangat langka, menyegarkan, dan menimbulkan rasa ingin lebih.
Rian ikut duduk di karpet, agak menyamping, matanya3773Please respect copyright.PENANAfAaDV6prfa
mencuri-curi pandang ke arah kaki kakak iparnya, sambil pura-pura nyalakan HP,3773Please respect copyright.PENANAyUauolEemk
ia mengangkat kamera depan seolah sedang selfie, tapi jari-jarinya mengatur3773Please respect copyright.PENANArvc3dTMAj1
angle diam-diam agar bisa menangkap potongan wajah dan tubuh kakak ipar3773Please respect copyright.PENANAVC7KIGdtfV
barunya.
“Kak Mitha asli mana, sih?” tanya Rian dengan nada3773Please respect copyright.PENANApWVtjETSC7
basa-basi.
“Asli Jakarta, tapi udah lama di Bekasi, dulunya sempet3773Please respect copyright.PENANAj19UFRfx4P
kerja jadi instruktur senam...”
Seketika suasana hening satu detik.
Pak Dirjo menoleh, Rian yang duduk di bawah mendongak ke3773Please respect copyright.PENANAlZyXD1PR1n
arah Mbah Slamet yang menyipitkan mata menatap Mitha.
“Senam? Senam aerobik??” ujar Mbah Slamet selaku perwakilan.3773Please respect copyright.PENANAX16u5u2Ckn
“Iya, kek... dulu aku kerjanya di tempat gym,”
Mbah Slamet menatap cucunya Ardi dengan wajah kagum.
“Wah... Putuku mujur tenan, Opo ra... pas Mitha senam,3773Please respect copyright.PENANAiiuppbdjiA
awakmu nang ngarepe terus yo, Di?”
Seketika tawa meledak.
“Hahaha!”
Mitha juga ikut-ikutan tertawa, meski pipinya agak memerah,3773Please respect copyright.PENANAZZTFp5zc0f
tapi dari caranya tertawa—dengan tangan menutupi mulut dan dada ikut3773Please respect copyright.PENANAqnPP4gaqaW
bergoyang—semua lelaki di situ tahu… 'hari ini akan jadi awal dari hari-hari3773Please respect copyright.PENANAFThzhOJbpc
berikutnya yang menyenangkan’
.
.
Bersambung,..
.
.3773Please respect copyright.PENANAnPBstTIsw6
3773Please respect copyright.PENANAyLKfk6c9oc
Series lengkap cerita ini juga sudah di publish di platform Karyakarsa dan Victie (aplikasi tersedia, dan bisa kamu download di play store)
- KaryaKarsa: Asriwaraz
- Victie: Asriwarass
.
.
Terimakasih dan happy reading 😇
.
.
3773Please respect copyright.PENANAvIfHNfcLyX
3773Please respect copyright.PENANAfVG0pATgXU