Di kosannya, Gilang dikelilingi para mahasiswi dengan berbagai tipe—dari kakak tingkat galak, tetangga kamar yang polos, sampai teman sekelas yang terlalu ramah. Di kampus, godaan tak kalah banyak: dosen muda yang terlalu memesona, junior lugu yang gampang percaya, dan cewek-cewek yang tanpa sadar memancing imajinasi liarnya.20896Please respect copyright.PENANAje0UZh5Ndd
20896Please respect copyright.PENANAk6Eb4Z8kAB
Saat teman-temannya sibuk mencatat di kelas, otak Gilang malah sibuk merancang "skrip interaksi" seperti:20896Please respect copyright.PENANAvAvgT4bv7b
"Dosennya ibu-ibu? Hmm cakep lagi... kalau ini di JAV, pasti bentar lagi bakal digangbang sama semua murid cowok..."20896Please respect copyright.PENANAs1zTgspQgm
"Cewek itu duduk sendirian... mentep nih, disergap dari belakang, terus dikont*lin, kayak film bokep yang gue tonton kemarin.”20896Please respect copyright.PENANAYKK69Kn2cr
20896Please respect copyright.PENANAwU22n9phXm
Namun, fantasi yang ia pelihara mulai menuntut sesuatu yang lebih dari sekadar imajinasi. Perlahan, batas antara realitas dan pikirannya yang rusak mulai kabur.20896Please respect copyright.PENANAAR3kOKaJHy
20896Please respect copyright.PENANAYQQ4VvjRDp
Sebuah kisah absurd, gelap, dan mungkin sedikit menjijikkan—tentang seorang pemuda yang otaknya sudah terlalu rusak oleh industri hiburan dewasa. Akankah Gilang sadar sebelum terlambat? Ataukah ia akan terus tersesat dalam fantasi, sampai dunia nyata akhirnya menamparnya lebih keras dari yang pernah ia bayangkan?20896Please respect copyright.PENANAoDLhQvxJnn
20896Please respect copyright.PENANAh0lLHqoRD5
⚠ WARNING! ⚠20896Please respect copyright.PENANAGhLF701oWO
Cerita ini mengandung unsur objektifikasi perempuan, pemaksaan, dan adegan yang tidak mencerminkan hubungan sehat di dunia nyata. Segala bentuk tindakan dalam cerita ini bukan untuk ditiru atau dijadikan contoh. Ini hanyalah fiksi—sekadar fantasi dan bumbu cerita, bukan sesuatu yang bisa dibenarkan dalam kehidupan sebenarnya.