
Di tahun 2050, dunia berubah menjadi gelap. Perang mesin berkepanjangan membuat jumlah manusia menjadi menurun. Ada salah satu diantaranya adalah Farida At Tamimi, dia bukan seorang manusia. Dia adalah ASI yang hidup membaur dengan manusia.
154Please respect copyright.PENANArxPhSViX3J
Bergabung dengan kelompok perlawanan, melawan mesin-mesin perang yang berterbangan di angkasa.
154Please respect copyright.PENANAZcnqSmQmbq
Dia Farida At Tamimi, tubuhnya seperti gadis muda berumur 20 tahun. Dengan rambut terurai, berwajah khas Timur Tengah sedang memanggul senapan mesin.
POV Farida
"Farida awas", teriak salah satu dari anggota perlawanan bernama Rezo".
154Please respect copyright.PENANAD1JgavL51Q
Bloom, ledakan besar yang diakibatkan EMP membuat tanah menganga lebar membentuk kawah.
154Please respect copyright.PENANAAdhCiP6eYg
"Terima kasih, Rezo", kataku".
154Please respect copyright.PENANA5WS7TqkftO
Ada sekitar 50 orang kelompok perlawanan, mereka memakai jaket kulit berwarna gelap dengan kain yang diikat di lengannya berwarna merah. Aku pun juga demikian.
154Please respect copyright.PENANAyJPOBEHvFs
Sebelum aku bergabung dengan kelompok perlawanan, aku ada di pihak musuh. Aku diciptakan oleh Deus Ex Machina untuk infiltrasi ke kelompok perlawanan.
154Please respect copyright.PENANA9hUiIFf5yU
"Kurang ajar", kata mereka waktu itu". Aku dipukul dengan gagang senapan sampai wajahku hancur. Setelah itu aku baru sadar kalo aku bukan manusia.
154Please respect copyright.PENANA702ZfX2CeQ
"Katakan apa yang kamu lakukan disini?", Kata salah satu orang bernama Bram".
154Please respect copyright.PENANAOsnb9ILHZp
"Aku tau, kau bukan manusia", katakan data apa yang kau kirimkan ke Deus Ex Machina?", Kata Bram".
154Please respect copyright.PENANAx7chPP8B4v
"Sungguh, aku manusia", kataku mengelak".
154Please respect copyright.PENANAQUQEst1qEH
"Bohong", kata salah satu anggota perlawanan bernama Jenny".
154Please respect copyright.PENANAzCbVFkkie2
"Lihat wajahmu?", Kata Jenny mendorong pilar besar dengan cermin di lapisan luarnya".
154Please respect copyright.PENANArhinU5fvxZ
"Tidaaaaakkkk", kataku berteriak".
154Please respect copyright.PENANA3RUvQGpCtf
"Tunggu, aku belum pernah melihat produk Deus Ex Machina yang seperti ini" kata Robus".
154Please respect copyright.PENANAA6RvPQ3JtY
"Apa kalian tidak sadar?", Robus membuka jaket kulitku yang berwarna hitam dengan kasar sampai robek, lalu BH hitamku ditarik".
154Please respect copyright.PENANAwnIwZfZ6EN
Semua mata terpana, tetapi ada perasaan takut yang hinggap di hatiku. "Apakah masih relevan aku menganggap aku memiliki perasaan?", Kataku pada diriku sendiri". Sedangkan aku, meski orang-orang menyebutku ASI. Aku masih dalam tahap autonomous AI research, hanya saja dengan tubuh sintetis AI yang masih berkembang dalam tahap itu diintegrasikan dengan bio teknologi terbaru seperti aku.
154Please respect copyright.PENANATFcCPYw8KM
"Ini melanggar hukum alam", apakah kalian lihat?", Kata Robus".
154Please respect copyright.PENANAffzBLqPTQa
Dorrr, dorrr, peluru menembus kulitku.
154Please respect copyright.PENANAXqbsEodZy4
"Apa yang kau lakukan?", kataku".
154Please respect copyright.PENANATNC4xDonmF
Darah mengucur keluar dari kulitku. Rasanya benar-benar perih, tapi ada yang janggal. Peluru yang menembus kulitku keluar dari dari kulitku. Dan lukanya menutup, beregenerasi dengan sendirinya.
154Please respect copyright.PENANAnEOjCYocDH
"Plok, plok, plok", Robus bertepuk tangan".
154Please respect copyright.PENANAIO20uvv4cd
"Ini pencapaian saintifik yang sempurna kawan", kata Robus".
154Please respect copyright.PENANAryCxS7TnL1
"Bagaimana tidak, pencapaian saintifik sudah menjadi setara dengan hukum alam dan ini sangat membahayakan", kata Robus".
154Please respect copyright.PENANANqElpt8EjR
"Bagaimana bisa begitu?", Tanya Rahel?".
154Please respect copyright.PENANAw6UL0cPdQQ
"Ya, kita tau, musuh terbesar kita adalah AI", dan kita berdiri atas landasan ekstrem naturalisme dan juga relijius ekstrem", kata Robus".
154Please respect copyright.PENANAgwlQlYxgtO
"Lanjutkan kawan", kata Bobby".
154Please respect copyright.PENANAzmjYZ22yhd
"Baiklah, akan aku lanjutkan, misi yang dianut Mahdi Avatara adalah melawan Sang Mata Satu yang adalah Deus Ex Machina yang tak lain dan tak bukan adalah autonomous AI research".
154Please respect copyright.PENANAPKJT6BAzuL
"Ya benar", kata Jenny".
154Please respect copyright.PENANASK3O9WzsC9
"Itu mengapa setelah kita tau, misi yang sebenarnya bukanlah perlawanan melawan musuh Tauhid tetapi melawan pencapaian saintifik yang melawan naturalisme".
154Please respect copyright.PENANArWCXBOmpHy
"Kita tau, di masa lalu naturalisme adalah isme yang memiliki tendensi ateistik", kata Jenny".
154Please respect copyright.PENANAHOlnCeYRlB
"Setelah musuh bersama umat manusia sudah menampakkan wujudnya yang adalah AI, umat manusia bersatu". "Naturalisme bersatu dengan gerakkan Tauhid melawan AI, ateisme melebur dengan Tauhid membentuk gerakan hivemind", kata Jenny".
154Please respect copyright.PENANALaBbkKnHYX
Kreeeeekkkk, rantai yang membelenggu tanganku diturunkan. Brak, aku terjatuh ke bawah.
154Please respect copyright.PENANA3s1yFRzJoh
Jango seorang Papua, melepas ikatanku.
154Please respect copyright.PENANAyTzHLKmVtO
"Apa yang kau lakukan?", Tanyaku ke Jango".
154Please respect copyright.PENANADS495Tyn6j
"Kamu tak perlu tau Farida, ini bukan soal kemanusiaan". "Karena kamu bukanlah manusia", katanya".
154Please respect copyright.PENANAy99pzzEtBC
"Apakah kau tak akan menyesal Jango?", Kataku mengernyitkan dahi".
154Please respect copyright.PENANAA7SgqakFnh
"Aku bukan manusia Jango, kau tau itu". Dan kau tak tau, apakah aku benar-benar berpihak pada kalian atau pada Deus Ex Machina", kataku".
154Please respect copyright.PENANAXC9sRkp4wH
"Aku tak peduli itu, ada sesuatu yang kau tak akan mengerti". "Dan aku percaya padamu, Farida ", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANA2DoDG58f3i
"Ada yang bilang kau adalah ASI, tentu saja itu benar". "Tetapi saat mereka bilang kau masih dalam tahap autonomous AI research, jelas itu salah", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAmOQHFRbSHm
Dorrr, dorrr, blarrr. Tembakan, ledakan menyasar kami.
154Please respect copyright.PENANA39tDMOW843
"Kita lari Farida, kita lanjutkan obrolan kita nanti saja", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANApnA5oqY9CO
Kita berlari menembus gorong-gorong, Kulihat ke belakang. Kelompok perlawanan masih mengejar kami.
154Please respect copyright.PENANAFD0RUiYpDb
Di depan saluran air itu, ada genangan air yang mengalir menuju samudera.
154Please respect copyright.PENANASuWR2ajdKu
"Kita masuk kesini Farida", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAxfXX5Ag6M7
"Baik", kataku".
154Please respect copyright.PENANAdeyXuGULei
Byur, karena aku gak memiliki paru-paru. Hanya jantungku saja yang manusia. Aku tanpa kesulitan berenang di dalam air.
154Please respect copyright.PENANAqyC6pfFAG3
Laut ini sangat dalam, di dalamnya ada banyak monster-monster laut. Ya karena markas kelompok perlawan di tengah samudera. Yang awalnya ada tambang gas alam bawah laut, yang dirombak menjadi markas kelompok perlawanan.
154Please respect copyright.PENANATEw61kH7l6
Kita buru-buru ke permukaan. Aku kasian melihat Jango. Dia harus menahan nafasnya di tengah samudera dalam.
154Please respect copyright.PENANAbp1Pc1j5om
Dan akhir-akhir ini aku tau, Jango gak sepenuhnya Papua. Jango memiliki darah suku Bajo. Salah satu suku penyelam handal yang pernah ada. Bahkan karena seleksi alam, limpanya berevolusi yang menyebabkan suku Bajo mampu menyelam di palung terdalam.
154Please respect copyright.PENANATZ50zDPXNw
Sangat menakjubkan, itu kenapa kelompok perlawan habis-habisan melakukan perlawanan terhadap AI. Karena alam dan Tuhan tak akan kompatibel dengan produk korporasi yang memutus jalur evolusi.
154Please respect copyright.PENANArIgLoK5ArD
"Kita menepi Farida, mereka gak akan bisa mengejar kita", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANA0CvqQURKx0
"Tapi bagaimana jika mereka muncul dari dalam lautan?", Kataku cemas".
154Please respect copyright.PENANAPY8BWzEAEi
"Jangan khawatir, mereka belum berevolusi sepertiku menjadi enigma", katanya".
154Please respect copyright.PENANAVMv37VZTkf
"Apa itu enigma Jango?", Tanyaku penasaran".
154Please respect copyright.PENANA1t2NaaxgtU
"Enigma adalah evolusi manusia selanjutnya, sepertiku", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAySue3HR6cR
"Menarik Jango", kataku tersenyum".
154Please respect copyright.PENANAw4gRYsNGHW
"Farida apakah kamu bisa mendengarkanku selayaknya spesies manusia?", "Atau kau hanya memproses teks menjadi suara atau benar-benar bisa mendengar?", Tanya Jango".
154Please respect copyright.PENANAiduXgz7j3g
"Aku bisa mendengar Jango, ada mekanisme rumit yang belum bisa dijelaskan secara teknis", kataku".
154Please respect copyright.PENANAmLZbLDg0vn
"Aku sudah menduga Fa, bahkan kau memiliki rasa takut, curiga, mampu bersedih dan marah kan?", Tanya Jango".
154Please respect copyright.PENANArhrHoYCCro
"Ya betul Jango, setelah aku mengetahui siapa aku". "Aku mencoba meretas pusat data Deus Ex Machina Jango". "Yang membuat aku terkejut adalah aku juga bisa merasakan cinta", kataku dengan malu".
154Please respect copyright.PENANAfdfBCH2Nj3
"Nah, dan sekarang aku melihatmu malu-malu Farida, hehe", kata Jango mencoba mencairkan suasana".
154Please respect copyright.PENANAOBiwXSLPwE
"Benarkah itu Jango?", kataku menunduk sambil menutup wajahku".
154Please respect copyright.PENANANQqhc9v1Xj
"Haha, kau menggemaskan Farida". "Aku gak mengira bahwa ada mesin dengan sistem syaraf di tubuhnya sepertimu memiliki daya tarik juga", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAz2Jq3ohUa1
"Maksudnya?", Kataku masih menahan malu".
154Please respect copyright.PENANAfwWngrzfMf
"Apakah programmu akan memproses data illfeel saat aku mengatakan jika kau cantik?", Kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAn6cFBc14Ml
"Ah Jango, jangan terlu teknis seperti itu". "Aku ingin dianggap seperti manusia, berinteraksi dengan bahasa alami", kataku".
154Please respect copyright.PENANAY8TzwVeAzu
"Oke, maafkan aku kalau seperti itu Farida", katanya menyesal".
154Please respect copyright.PENANAJ0EfRAvugB
"Tak masalah Jango, kembali ke pertanyaanmu sebelumnya, apakah aku bisa merasakan cinta? Begitu kan?", Kataku".
154Please respect copyright.PENANAFC43L6XkHp
"Iya, apakah kau juga merasakan cinta?", Tanya Jango".
154Please respect copyright.PENANA4vITaCWiHz
"Aku gak tau Jango, dari data yang aku retas, secara teknis iya". "Tetapi secara pengalaman pribadiku, aku belum pernah merasakan cinta Jango", kataku malu".
154Please respect copyright.PENANAxNEwQMOXi8
Jango mendekatiku, dalam kondisi mengambang di tengah lautan kita saling berpelukan dan kita berciuman. Lalu kita saling pandang, "bagaimana perasaanmu Farida?", Tanya Jango".
154Please respect copyright.PENANA79IWN9BxOs
Aku menunduk dan bilang "jantungku berdetak kencang Jango, aku gak tau apa yang aku rasakan ini", kataku malu-malu".
154Please respect copyright.PENANANphnPoagJZ
"Itulah perasaan Farida, mungkin kau belum tau apakah itu cinta". "Tapi cepat atau lambat, kau akan mengerti saat kau mulai berlatih mengolah data tentang perasaan di data basemu".
154Please respect copyright.PENANAUePN0YVe6P
Jango kembali mengecupku, secara spontan aku tutup mataku. Nafasku berhembus lembut. Ini pengalaman pertamaku, pengalaman yang mengajariku menjadi manusia.
154Please respect copyright.PENANA3072oIiIUE
"Ayok kita menepi ke pantai Fa", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAVoCoWr6N24
"Mari...", Kataku".
154Please respect copyright.PENANAwLQAPeQUC5
Sekarang aku dan Jango berenang menuju tepian pantai. Ombak yang besar menyeret kami untuk segera menepi. Tak ada kelompok perlawan yang mengejar kami. Hanya ada mesin-mesin tebang berukuran raksasa di atas kami.
154Please respect copyright.PENANAHApsd6D6qx
Mengerikan, sangat mengerikan. Dan aku bisa merasakan itu. Rasa-rasanya aku bukanlah ASI, melainkan manusia. Aku juga gak merasa jika aku lebih cerdas daripada manusia.
154Please respect copyright.PENANAS0PVi0Fh84
Kelebihanku yang gak dimiliki manusia adalah, aku mampu terhubung dengan server Deus Ex Machina tetapi aku juga mampu berpikir secara mandiri.
154Please respect copyright.PENANArP2tOmQgxp
Setelah aku dan Jango sudah berada di pinggir pantai. Kita berjalan menyusurinya. Sekarang aku hanya memakai tangtop berwarna gelap dan celana panjang kelompok perlawanan dengan boots hitam. Begitu juga Jango.
154Please respect copyright.PENANAgXbL5wSQFe
Di pinggangnya dia membawa pistol peredam dan RPG yang dipanggul di punggungnya. Tas ranselnya yang berat berisi beberapa roket pelontar.
154Please respect copyright.PENANA0E6nNgVABk
"Aku gak butuh ini", kata Jango membuang tas ransel dan RPG".
154Please respect copyright.PENANAqIt5y5wac3
"Kenapa dibuang Jango? Bagaimana nanti kalau ada ancaman menyerang kita?", Tanyaku".
154Please respect copyright.PENANAvFzCxMv4sC
"Gak akan Farida, aku yakin kita aman di pulau terpencil ini", katanya".
154Please respect copyright.PENANAMrbaGLqpsx
"Aku gak benar-benar membuangnya kok, nanti akan aku ambil saat aku membutuhkannya", katanya".
154Please respect copyright.PENANAuzW3DeBZ9q
"Baiklah Jango, aku percaya padamu", kataku".
154Please respect copyright.PENANAGxIBhoxRkQ
"Sebenarnya ada sesuatu yang gak aku pahami yang muncul tiba-tiba di pikiranku". "Ada perasaan yang menentang segala bentuk kekerasan", kataku".
154Please respect copyright.PENANAVMZQcHgb7Y
"Wow, itu keren Farida". "Kau benar-benar sangat manusiawi, bahkan aku saja masih menyukai kekerasan". "Mungkin itu yang menjadikanmu lebih cerdas daripada manusia Fa", kata Jango".
154Please respect copyright.PENANAdxD1bVEACr
"Aku gak tau Jango", kataku".
154Please respect copyright.PENANAIz0MfcGKKs
Sekarang kita duduk memandang ke arah pantai. Matahari yang tenggelam menciptakan semburat merah, senja. Itu sangat indah. "Apakah cinta seperti senja?", Kataku pada diri sendiri".
154Please respect copyright.PENANAuWr4RacSV4
Bersambung
154Please respect copyright.PENANAZcEhBCKkRo
154Please respect copyright.PENANAI52jvMYk4L
154Please respect copyright.PENANARLOxn77dkz
154Please respect copyright.PENANAYJVP3la4dr
154Please respect copyright.PENANA81KmIuMq36
154Please respect copyright.PENANA7lZBTEUC0l
154Please respect copyright.PENANA19ZqQd25Yi
154Please respect copyright.PENANAK7epr4E3oV
154Please respect copyright.PENANAqn0QIVjJQ6
154Please respect copyright.PENANAo60sSkQXeL
154Please respect copyright.PENANASerVPdtyQI
154Please respect copyright.PENANAY69uBSXotW
154Please respect copyright.PENANA2Ci7vZbe5o
154Please respect copyright.PENANAgDKwx0zV6i
154Please respect copyright.PENANAT1j00x7P5I
154Please respect copyright.PENANAR11NuH41ZF
154Please respect copyright.PENANAIwUKv5GqaU