x
Hembusan angin malam yang dingin menemani Max berjalan seorang diri. Kaki berayun pelan, menapaki jalanan sambil berusaha menyingkirkan rasa sesak di dada.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ305aWU69py
Berulang kali berdecak dan menghela napas kasar. Coba menegur diri agar tidak bersedih atas wanita yang sudah berkhianat. Namun, rasa yang dimiliki sangat dalam, tidaklah mudah mengubahnya menjadi benci meski sudah dikhianati.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgv95kby4n
Cekit!!! Decitan suara ban mobil tiba-tiba terdengar.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuaCpvaKaUu
Lamun Max buyar. Ia menoleh, melihat beberapa pria berpakaian serba hitam turun dari mobil itu. Bersamaan orang-orang berjalan mendekat dan mengepungnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GCFjXbtJ8
Max sama sekali tidak takut. Ia diam saja ketika pria-pria berbadan kekar sudah mengelilinginya. Max mengenali orang-orang itu. Ya, mereka adalah anak buah Jackson Yan, daddynya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxcSOzlGU8
Decitan suara ban yang bergesekan dengan aspal kembali terdengar. Kali ini mobil sedan SUV mahal warna hitam mengkilap yang berhenti.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlthv5CDO4
Sepatu kulit hitam seharga ribuan dolar terlihat keluar dari dalam mobil. Pemilik sepatu itu mengenakan setelan jas berwarna abu gelap, berdiri dengan gagah di samping mobil. Dia adalah Jackson Yan yang terburu-buru datang setelah mendengar putranya ditemukan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqtwaI0ME2
Selangkah demi selangkah Jackson berjalan, menghampiri Max yang terpaku seperti patung.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAo1AvJ0fE
Ayah dan anak itu saling menatap. Jelas terlihat kobaran api amarah dari sorot mata Jackson. Lagi-lagi Max tidak takut, sebab merasa tidak bersalah.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuhgN9FBMU
“Dad,” panggil Max pelan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvILbtkkg6F
Bug! Tiba-tiba hantaman keras mendarat di wajah tampan Max hingga tersungkur. Jackson benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZT2W9K8JJ
“Sial!” pekik Jackson kesal dengan diri sendiri dan janjinya kepada Jesslyn. “Jika tidak ingat Jessy sudah kuhancurkan wajahmu,” sambungnya menggeram.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYhTdjB0Iw
“Jangan sebut nama wanita murahan itu lagi, Dad. Aku tak ingin mendengarnya,” berang Max masih terduduk di tanah.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBXC5SHo3G
Jackson semakin murka, tidak peduli lagi dengan janjinya. Dengan cepat meraih keras baju Max dan melayangkan tinju lagi hingga bibir Max pecah, darah segar mengalir cukup banyak.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTge1CFoaZ
“Brengsek! berani sekali kau menghina putriku!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwlGM9ktLA
“Dia bukan putrimu, Dad. Kamu hanya memiliki dua putri Daisy dan Emily.”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BAk6HfneJ
“Diam!” Satu tinju kembali dilayangkan. Kali ini di hidung.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeAFlwh4HN
Tetesan darah pun mengalir dari hidung mancung Max.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ptbdhOort
“Jangan terus membelanya, Dad. Wanita pengkhianat itu tidak pantas mendapat kebaikanmu. Dia sudah mengkhianati kita, Dad. Buka matamu!” Jerit Max tak mau diam meski sudah berulang kali mendapatkan pukulan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfimmCiURzg
Rahang Jackson semakin mengeras. Tangan mengepal erat, siap menghantam lagi.
“Argh!” Mengerang panjang seraya menghempaskan tubuh Max. Jackson urung untuk menghajar lagi. Sudah benar-benar muak berurusan dengan putranya yang selama ini sangat disayangi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBRWPnUSjB
Max mengira ayahnya mempercayai ucapannya. Susah payah berusaha berdiri dan berbicara lagi. “Wanita sampah itu sudah mendekam di penjara bersama pria kepaarat itu, Dad. Aku yang menangkapnya langsung,” ucapnya penuh percaya diri membuat amarah Jackson kembali bergejolak.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGu2EluKCw4
“Dasar bodoh!” maki Jackson kembali mencengkram kerah baju Max dengan kedua tangan, lalu menghempaskan kasar. Max sampai terhuyung ke belakang beberapa langkah.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5vyqgowHW
Satu tangan Jackson menengadah. Dengan cepat salah seorang anak buahnya mendekat. Memberikan senapan laras pendek.
“Kamu sudah mengisinya?” tanyanya sambil menatap Max tajam.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOyjN5iFxz
“Sudah, Tuan.”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPmOCoLkZe
Jackson tak lagi bertanya, lewat lirikan mata meminta anak buahnya menyingkir. Lantas, mengacungkan senjata api itu ke arah Max.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbEGzit2fX
Mata Max membulat, sedikit gentar khawatir timah panas akan menembus kepala.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJKnF6a5Cy
Jackson menarik pelatuk dengan perlahan.
Dor! Lepas sudah timah panas dari tempatnya. Melesat cepat menyerempet pipi dan telinga Max hingga darah bercucuran. Jackson sengaja tidak mengarahkan ke tengah kepala putranya. Hanya memberi sedikit luka ringan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgMOkOJj50
Max membeku. Tubuhnya kaku karena sangat terkejut. Ia tak mengira ayahnya bisa sekejam itu. Atas keberhasilan menangkap pengkhianat, harusnya ia mendapat pujian dan hadiah. Bukan hinaan seperti sekarang ini.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulWeaXO5jt
“Kematian terlalu indah untuk pria bodoh sepertimu.” Jackson melempar senjata kepada salah satu anak buahnya. Dengan yang tangkas dapat ditangkap.
“Hidupmu akan lebih mengerikan dari kematian karena sudah melepaskan wanita seperti Jessy,” sambungnya kemudian berlalu. Kembali ke mobil meninggalkan Max begitu saja.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkSLNq2XfC
Kaca jendela mobil terbuka sebelum mobil melaju Jackson berpesan, “sembuhkan lukamu. Aku tidak ingin Jessy kecewa karena aku sudah melanggar janji.”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkN8kfmGG9a
Belum Max sempat menjawab, kaca sudah terlebih dahulu menutup. Orang-orang yang mengepung Max pun bubar. Kembali ke mobil mengawal Jackson dari belakang.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uK4PShMZn
“Argh!” Max menendang udara kuat-kuat. Marah dan kecewa daddynya sama sekali tidak mau mendengar. Jelas-jelas Jesslyn sudah berkhianat tetapi tidak juga percaya.
***
Keesokan harinya Max mendengar Jesslyn sudah dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Menjadi murka mengetahui daddynya, Jackson Yan yang membayar jaminan.
“Brengsek! kenapa dibebaskan?!” pekiknya seraya menghantam meja, membuat seorang wanita dan teman-teman Max lainnya terperanjat kaget.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMygHqvMWYX
“Jesslyn dan daddy-nya terlalu banyak tahu rahasia perusahaan keluargamu. Pasti daddy-mu diancam,” ujar wanita seksi memprovokasi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9rrxE4ZN8
“Tapi Jesslyn bukan orang yang seperti itu,” bantah pria bernama Brandon yang tak setuju. Sejauh yang ia amati, Jesslyn bukanlah wanita jahat.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aY1NnN8AW
Wanita seksi pemilik nama Glenda itu mendesis. Matanya menyorot tajam kepada Brandon, tak suka pria itu membela Jesslyn.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVnI4x7hfM
Max semakin bingung, yang dikatakan Brandon tidak salah memang, Jesslyn dan paman Ron bukan orang-orang pengecut yang suka mengancam.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZ0hjDRbxv
“Siapapun orangnya, pasti akan berubah jika dalam keadaan terdesak,” kata Glenda berbisik di telinga Max.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07jM4rEntB
Hati yang marah membuat Max mudah terprovokasi. Sambil mengerat gigi, ia memikirkan cara untuk kembali membuat perhitungan kepada Jesslyn.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Qfx3lgxLL
“Daisy pasti bisa membantuku," batin Max, lekas berdiri teringat saudari angkatnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaqd6YnoJ7
“Kamu mau kemana?” tanya Glenda genit. Dia sudah sejak lama menyukai Max. Namun, selama ini Max hanya memandang Jesslyn. Tanpa diduga keadaan berpihak padanya, kesempatan untuknya pun datang. Glenda tidak akan menyia-nyiakan waktu sedikitpun untuk mendekati Max
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCdk84q289
“Aku ingin menemui Daisy,” jawab Max menyingkirkan tangan Glenda yang bergelayut di lengan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAatNuAvLs
“Aku ikut.”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXcikUwq3q
"Tidak perlu, Daisy tidak menyukaimu."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJPxCeLBS7
Glenda menghela napas kasar. Ia langsung kesal kepada Daisy. Ya, Daisy dan Jesslyn memang tidak ada bedanya. Sama-sama menyebalkan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEXVjbcVJR
Max pergi seorang diri, meninggalkan tempat persembunyiannya beberapa hari belakangan ini. Sebelum melajukan mobil, ia terlebih dahulu menghubungi Daisy. Sayangnya tidak satupun panggilan yang terjawab.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvnWxyM7zf
Tahu kemana harus mencari saudarinya, Max tak lagi menelepon. Langsung menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Melesat cepat menuju Skyhigh, perusahaan milik kakek dari mommy-nya, Tonny Wang.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoL4B4FgQ0
Dalam waktu singkat, Max sudah tiba di perusahaan itu. Daisy yang tengah pusing memikirkan perusahaan sang kakek, terkejut dengan kehadiran Max.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogz1WVtUpW
"Max," ucapnya lirih.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEgIaQAljC
Max berjalan mendekat, duduk di sofa tanpa permisi. Menyandarkan tubuh dan menghela napas berat. "Aku sedang membutuhkan bantuanmu, tapi kamu justru terlihat lebih membutuhkan bantuan."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49VdEAPydH
Daisy melirik malas. "Berani sekali kamu datang meminta bantuan setelah kekacauan yang kamu buat. Aku sampai malu menunjukkan wajahku di depan Jessy," jawab Daisy sinis. Sekuat tenaga menahan diri agar tetap tenang dan tak menampar wajah Max.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi4bj1Hdqe
"Ck, kamu sama saja seperti daddy. Terlalu membela pengkhianat itu. Padahal aku sudah membuktikannya secara langsung."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmij4ceBx8
Daisy terkekeh, "malang sekali nasib sahabatku terlalu mempercayai pria payah sepertimu."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMPZKfBOcI
"Cukup, Dee. Aku saudaramu jangan membela pengkhianat itu terus menerus."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglIjjhuUSt
Daisy menggelengkan kepala tak habis pikir, kemudian menghela napas berat. Sungguh saat ini, ia tak memiliki energi lagi untuk berdebat. "Masalahku tidak lebih kecil darimu, Max. Jadi aku tidak bisa membantumu dan ikut campur. Aku hanya bisa mengatakan, Jessy tidak pernah sekalipun mengkhianatimu. Dia sangat mencintaimu. Andai dia mengizinkan aku pasti sudah memberitahu semuanya. Maaf, hanya sebatas itu yang bisa kukatakan."
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBmk3G32sI
Max terdiam, memikirkan baik-baik ucapan saudari angkatnya. "Jelas-jelas aku mengetahui dan menangkapnya sendiri. Kenapa masih dikatakan tidak berkhianat juga?" batin Max semakin tidak karuan.
Tbc
ns18.217.93.250da2
